Penyakit Kulit: Pitted Keratolysis - Vidhian Jaya

Kamis, 29 Agustus 2013

Penyakit Kulit: Pitted Keratolysis

Pada kesempatan ini saya akan membagi informasi tentang salah satu penyakit kulit, yaitu Pitted Keratolysis. Penyakit ini sebenarnya bukanlah penyakit yang berbahaya dan tidak menular, tetapi mengganggu bagi penderitanya. Penderita penyakit ini akan mendapatkan beberapa lubang kecil pada bagian kulitnya, biasanya pada telapak kaki. Selain itu biasanya juga sering menimbulkan bau yang tidak sedap dan tidak enak untuk dipandang, sehingga terkadang penderita penyakit ini akan kurang percaya diri.

Saya tertarik membahas ini karena beberapa teman saya pernah menderita penyakit ini, saya pun juga pernah namun telah sembuh. Nah pada melalui artikel ini saya akan berbagi pengetahuan tentang penyakit ini dan tentunya tips untuk sembuh dari penyakit Pitted Keratolysis. Berikut ini adalah informasi yang lebih mendetail tentang penyakit ini:

Pitted Keratolysis, dikenal juga sebagai Keratolysis Sulcata, merupakan penyakit akibat infeksi bakteri yang terjadi pada permukaan kulit, biasanya terjadi pada telapak kaki dan jarang terjadi pada telapak tangan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah bakteri Coryneform, meskipun begitu beberapa strain bakteri juga turut ditemukan, seperti Micrococcus Sedentarius, Actinomyces Keratolytica dan Dermatophilus Congolensis.

Pitted keratolysis biasanya dapat diidentifikasi dengan adanya dangkal atau kawah yang nampak seperti lubang-lubang pada kulit. Munculnya lubang-lubang kecil tersebut disebabkan karena adanya enzim proteolitik yang diproduksi oleh bakteri. Adanya enzim tersebut akan mencerna keratin yang merupakan protein resiliensi yang memberikan kulit kekuatan dan ketebalan, akibatnya bagian kulit akan terkikis dan timbul lubang-lubang.
Lubang-lubang Kecil pada Telapak Kaki
Lubang-lubang Kecil pada Telapak Kaki

Tanda dan Gejala Pitted Keratolysis

Tanda yang paling jelas bahwa seseorang terjangkit pitted keratolysis adalah adanya lubang-lubang melingkar dan dangkal. Lubang-lubang tersebut terkadang juga tumpang tindih pada tempat yang sama sehingga menghasilkan area pengikisan kulit yang lebih luas. Pengikisan tersebut sering muncul di bawah jari-jari kaki, sela jari-jari kaki, dan telapak kaki, terutama pada daerah yang tertekan seperti tumit. Pitted keratolysis biasanya menyerang kedua sisi kaki, baik kanan maupun kiri. Terkadang lubang-lubang yang timbul juga memiliki warna hijau atau coklat di sekitar dan di dalam lubang. Pitted keratolysis sering dihubungkan dengan keringat berlebih pada bagian telapak kaki atau telapak tangan yang merupakan gejala Hiperhidrosis Palmoplantar.

Pencernaan oleh bakteri sering kali menghasilkan bau yang tidak sedap/menyengat, sehingga sering kali penderitanya mengalami rasa cemas dan kurang percaya diri, terutama ketika dalam situasi sosial. Penyakit ini umumnya minim iritasi sehingga tidak menimbulkan rasa sakit namun pada beberapa kasus terkadang juga ditemui penderita yang merasa terbakar, gatal hingga nyeri pada kulit. Munculnya gejala-gejala pitted keratolysis akan lebih menonjol terutama saat area yang terjangkit terus menerus dalam kondisi basah karena keringat.
Lubang-lubang Kecil pada Kaki Penderita Pitted Keratolysis
Lubang-lubang Kecil pada Kaki Penderita Pitted Keratolysis

Penderita Pitted Keratolysis

Pitted keratolysis bukanlah penyakit menular, namun kebiasaan seseorang dapat menyebabkan dia terkena infeksi bakteri ini. Penderita penyakit ini sering ditemukan pada pria usia remaja hingga dewasa, meskipun begitu orang dari segala usia, ras, atau jenis kelamin dapat pula mengalami penyakit ini. Lebih sering lagi, penyakit ini dijumpai pada orang-orang yang berkeringat lebih hingga orang-orang yang memiliki kebiasaan mencuci.

Kebiasaan seseorang juga dapat memicu penyakit pitted keratolysis. Kebiasaan seperti terlalu lama memakai alas kali oklusif (sepatu ketat dan sepatu karet), jarang berganti kaos kaki, dan sering berada ditempat panas membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit ini. Maka tidak heran bila para atlet dan angkatan bersenjata sering mengalami masalah ini. Perlu diketahui bahwa cuaca panas dan tempat lembab juga menjadi faktor lain yang dapat meningkatkan resiko. Selain itu orang yang melakukan terapi obat imunosupresif atau penderita diabetes juga lebih mungkin mengalami pitted keratolysis.
Penyakit Pitted Keratolysis
Penyakit Pitted Keratolysis

Pencegahan Pitted Keratolysis

Setelah mengetahui sebab-sebab penyakit pitted keratolysis, maka seseorang dapat melakukan pencegahan agar tidak mengalaminya. Banyak langkah pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:
  1. Pencegahan yang paling penting adalah mengobati keringat berlebihan pada telapak tangan atau telapak kaki, seseorang dapat berkonsultasi dengan dokter kulit untuk meminta rekomendasi.
  2. Menjaga kondisi telapak kaki dan telapak tangan tetap kering, dengan tidak terlalu sering berada di tempat panas dan memicu keringat, memakai handuk untuk mengeringkan keringat, dan mendinginkan kaki dan tangan pada tempat kering dan sejuk.
  3. Mengenakan kaos kaki berbahan katun 100% untuk membantu kaki agar tetap kering dan rutin menggantinya pada hari yang berbeda.
  4. Memilih sepatu airy seperti sepatu sandal, sepatu dengan ventilasi baik, sepatu berujung terbuka, dan sebagainya. Hindari terlalu sering memakai sepatu karet, sepatu boot, dan sepatu ketat.
  5. Lakukan penyimpanan sepatu dengan baik, misalnya hindari tempat lembab, tempat berair, dan tempat tertutup. Tidak peduli apa gaya sepatunya, sepatu yang sering berada ditempat lembab dan tertutup adalah tempat berkembang biak yang sangat ideal bagi bakteri-bakteri.
  6. Mengganti sepatu secara rutin, hindari penggunaan sepatu yang sama pada beberapa hari. Penting untuk memiliki sepatu cadangan bagi orang-orang yang rentan penyakit pitted keratolysis.
  7. Menggunakan anti jamur dan bubuk anti bakteri pada telapak kaki maupun pada alas kaki.
  8. Bagi orang yang pernah menderita pitted keratolysis, dianjurkan untuk mengganti kaos kaki dan sepatu lama dengan yang baru agar membatasi kemungkinan terinfeksi ulang.

Penyembuhan Pitted Keratolysis

Penyakit pitted keratolysis sering kali menunjukkan suatu pengulangan spontan, kondisi ini dapat bertahan hingga bertahun-tahun apabila tidak ditindak lanjuti. Meskipun penyakit ini dapat berlangsung sangat lama tetapi masih ada kemungkinan penyakit ini bisa disembuhkan. Penyembuhan penyakit ini dapat dilakukan menggunakan obat dan juga melalui pembiasaan atau pengkondisian.

Hal pertama yang perlu dilakukan apabila terkena penyakit ini adalah membuat lingkungan sekitar yang tadinya kotor, panas dan lembab menjadi tempat yang bersih, sejuk dan kering. Mengingat tempat yang kotor, panas dan lembab akan mendukung bakteri untuk berkembang biak. Selanjutnya untuk penyembuhan pitted keratolysis umumnya cukup sederhana, yaitu dengan menangani keringat berlebihan pada telapak tangan atau telapak kaki. Langkahnya yaitu dengan mengeringkan kaki, memberi ventilasi yang cukup untuk membersihkan bakteri.

Pada beberapa kasus ringan, penggunaan salep asam fusidic topical selama 2-3 minggu dapat membersihkannya. Pada kasus berulang atau kasus yang berat, penggunaan eritromisin atau azitromisin selama 2 minggu dapat dilakukan pada bagian yang terdampak penyakit. Clotrimazole topikal juga dapat digunakan untuk membasmi pitted keratolysis. Beberapa penderita ada juga yang mengaku bahwa dapat sembuh dengan menerapkan obat jerawat yang mengandung benzoyl peroxide 10 % ke daerah infeksi. Sedangkan dokter mungkin merekomendasikan resep antiperspirant yang mengandung aluminium klorida untuk menangani keringat berlebihan. Pada kasus yang jarang terjadi atau mungkin parah, dapat dilakukan pengobatan dengan suntikan botulinum toksin. Hal perlu diingat saat mengobati pitted keratolysis adalah sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kulit anda.

Selain pengobatan, penyembuhan secara sederhana dan tradisional juga dapat dilakukan seperti: menggunakan cairan garam dan air hangat, maupun menggunakan cairan cuka dan air hangat selama beberapa minggu secara rutin. Beberapa orang mengaku telah sembuh dengan cara tradisional tersebut. Namun tetap pada intinya, penyembuhan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar kondisi telapak kaki dan telapak tangan tetap dalam kondisi bersih, kering dari keringat, dan sejuk.

Perawatan Rumah Bagi Penderita

Ada banyak perawatan rumah bagi penderita pitted keratolysis yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit ini terulang kembali. Beberapa langkah proaktif yang dapat dilakukan antara lain: 
  1. Hindari pemakaian sepasang sepatu yang sama untuk lebih dari dua hari berturut-turut, dan usahakan sepatu mengering selama sedikitnya 24 jam sebelum dipakai kembali.
  2. Bersihkan kaki dengan sabun antibakteri atau antiseptik setiap hari, apabila perlu dapat juga disikat dengan sikat atau batu secara perlahan.
  3. Gunakan handuk kering dan kipas atau pengering rambut untuk mengeringkan kaki setelah mandi atau berendam.
  4. Gunakan antiperspiran pada telapak kaki secara rutin.
  5. Jangan biarkan kaki berkeringat karena panas dan menjadi lembab, usahakan mendapat sirkulasi udara dan kesejukan.
  6. Hindari pemakaian sepatu ketat, sepatu karet atau sepatu tanpa ventilasi dalam waktu lama.
  7. Kenakan kaus kaki berbahan katun untuk menambah daya serap keringat, dan seringlah untuk menggantinya.
  8. Bagi atlet dan tentara harus selalu menjaga kebersihan sepatu, kaus kaki dan tempat penyimpanannya.
  9. Keringkan kaus kaki setelah menyelesaikan pekerjaan berat/panas, gunakan kembali setelah benar-benar kering. Apabila terlalu basah maka lebih baik dicuci terlebih dahulu lalu dikeringkan.
  10. Selalu gunakan kaus kaki katun ketika memakai sepatu anda. 

Berdasarkan beberapa hal di atas seseorang perlu menjaga lingkungan dan tempat berpotensi agar tetap bersih, kering, dan sejuk. Perlu diingat bahwa bakteri yang menyebabkan pitted keratolysis berkembang biak di lingkungan yang kotor, hangat dan lembab. Melalui beberapa langkah kecil dan sederhana di atas, kemungkinan tertular penyakit ini dapat dikurangi.

Mungkin itu beberapa hal yang dapat saya bagikan terkait penyakit pitted keratolysis, semoga informasi yang saya bagikan ini bermanfaat. Tetaplah budayakan hidup sehat dan bersih.

Diperbarui pada 14 Januari 2017.

5 komentar:

Silahkan berkomentar dengan baik dan bijak, menghormati satu sama lain. Terima kasih.

Tentang Kami

authorHalo, selamat datang di situs Vidhianjaya. Situs ini dikelola oleh admin yang juga merupakan seorang pendidik dari sekolah vokasi / kejuruan di bidang teknologi dan rekayasa dan Duta Teknologi Kemendikbudristek. Selain sebagai pendidik, kami juga aktif sebagai penulis, konten kreator, penggiat literasi dan digital, serta penggerak organisasi di bidang pendidikan. Kami suka berkarya, berkreasi, dan berbagi dalam banyak hal, terkhususnya bidang pendidikan, literasi, teknologi, sains, digital, dan informasi.
Selengkapnya →



Subscribe Channel

Video Pilihan