Februari 2013 - Vidhian Jaya

Selasa, 05 Februari 2013

Februari 05, 2013

Cara Memberi Password pada Postingan Blog

Apakah anda memiliki isi artikel yang ingin dijaga kerahasiaannya dari pengunjung umum blog anda? Saya rasa mungkin ada, anda mungkin ingin salah satu artikel anda seperti dipassword atau diproteksi sehingga hanya beberapa orang tertentu saja yang bisa mengaksesnya. Sedangkan password diperlukan untuk mengakses artikel tertentu yang diproteksi.

Hal yang menjadi masalah adalah tidak semua media blogging memiliki fitur untuk memberi password pada suatu artikel. Sebagai contoh yaitu blogger, di mana tidak menyediakan fitur langsung untuk memproteksi artikel yang kita publikasikan, karena mungkin dianggap kurang begitu penting. Namun ternyata ada beberapa tips tertentu yang memungkinkan untuk memproteksi artikel. Salah satunya yaitu dengan menggunakan script dan enkripsi.

Enkripsi itu sendiri adalah sebuah metode untuk menyandikan atau mengkodekan suatu informasi rahasia dengan cara penerapan algoritma pada suatu informasi. Biasanya proses enkripsi akan mengacak data yang ada dalam suatu informasi sehingga akan sulit dibaca sebagaimana normalnya. Informasi yang telah dienkripsi sangat sulit dibaca tanpa adanya alat khusus dan juga pengetahuan untuk menerjemahkannya. Alat khusus yang digunakan bisa saja berupa komputer berspesifikasi tinggi, berupa program, berupa script atau akses khusus lainnya seperti password.
Memberi Password pada Postingan Blog
Memberi Password pada Postingan Blog

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tips khusus bagi blog yang berisi rahasia, blog tempat download dan blog pribadi. Tips ini cocok untuk artikel berisi hal khusus misalnya yaitu link download dan informasi khusus yang hanya dapat diakses oleh orang tertentu. Adapun tipsnya adalah cara memberi password pada postingan artikel blog. Cara ini bisa untuk membatasi akses pengunjung/pembaca terhadap isi artikel tertentu. Dengan memproteksi postingan blog tersebut, jadi pengunjung situs anda diminta untuk memasukkan password yang valid atau benar agar bisa membuka postingan secara keseluruhan.

Jika anda tertarik untuk mencobanya, ada dua proses yang perlu dilakukan. Pertama adalah menambahkan script password pada template blog dan kedua adalah mempassword atau mengenkripsi postingan. Lebih jelasnya langsung saja simak cara memberi password pada postingan blog berikut ini:

Proses Pertama, "Menambahkan Script Password pada Blog"

1. Masuk ke akun blogger anda.
2. Lalu pilih "Template", setelah menu edit template muncul, pilih "Edit HTML" untuk mengedit.
3. Cari kode </head> , untuk mempermudah gunakan CTRL+F.
4. Selanjutnya copy paste salah satu kode berikut tepat di atas kode </head> :

Bahasa Indonesia
<script type="text/javascript" src="http://yourjavascript.com/31711118241/password-postingan.js"></script>
Bahasa Inggris
<script type="text/javascript" src="http://yourjavascript.com/3135251201/password-article.js"></script>
Misalnya akan menjadi seperti ini:
<script type="text/javascript" src="http://yourjavascript.com/31711118241/password-postingan.js"></script>
</head>
Informasi:
Untuk besar script di atas yaitu sebesar: 22921 bytes atau 22 kilobytes. Jadi script tersebut cukup ringan diakses oleh browser dan tidak membutuhkan waktu lama untuk memuatnya. Meskipun begitu silahkan pertimbangkan juga jumlah besar script-script lain yang ada di blog anda apakah membuat blog anda berat untuk tampil atau tidak.
5. Simpan template, dan lanjut ke proses kedua.

Proses Kedua, "Mempassword Postingan"

1. Setelah kode script ditambahkan di template blog, kemudian kunjungi situs di: http://adf.ly/YxEQF
2. Setelah masuk ke situs Javascript Encryption and Decryption, anda akan melihat beberapa kolom seperti Key, Plain Text, Chiper Text, HTML Code dan HTML Test. Nah, yang akan kita gunakan adalah hanya kolom Key, Plain Text dan HTML Code. Sedangkan Chiper Text digunakan pada saat proses dekripsi atau proses kebalikan dari enkripsi.

Pada kolom “Key” yang artinya "Kunci", masukkan password untuk memproteksi postingan. Hal yang perlu diingat adalah password yang anda input di kolom Key merupakan password yang sensitif, artinya penggunaan karakter, angka dan besar kecilnya huruf akan berpengaruh.

Selain itu, untuk password atau key mohon dicatat atau diingat dengan baik, karena apabila lupa maka password akan sangat sulit direset atau dicari tahu. Memerlukan komputer dengan spesifikasi tertentu dan juga kemampuan program untuk mencari password yang terlupakan, sehingga mungkin tidak dapat kita cari tahu secara instan. Tipsnya lebih baik gunakan password yang mudah saja, gunakan master password atau password yang sama untuk semua artikel, dan bila perlu gunakan aplikasi password manager untuk mencatatnya.

Sedangkan pada kolom “Plain Text”, masukkan teks postingan yang ingin diproteksi. Buka menu edit HTML (disamping Compose) pada postingan anda dan cari kode HTML postingan anda. Selanjutnya salin dan tempelkan kode HTML postingan anda pada kolom Plain Text.
Lihat gambar:
Memberi Password Postingan di Blog - Ardhinw
Masukkan Key/Password dan Teks

Sebenarnya anda dapat langsung memasukkan teks postingan tanpa membuka menu edit HTML, akan tetapi nantinya hasil yang akan muncul pada postingan anda berupa plain text. Plain text yang dimaksud adalah hanya teks saja tanpa adanya format tertentu, misalnya postingan tidak memiliki rata paragraf, tidak ada baris baru, tidak ada pewarnaan, dan apabila ada gambar menjadi tidak tampak, dan sebagainya. Jadi apabila postingan anda terdapat format tertentu, terdapat gambar dan lain-lain, sebaiknya tuliskan kode HTML postingan anda ke dalam kolom "Plain Text" di atas.

3. Selanjutnya klik tombol “Encrypt”.
4. Setelah itu anda scroll ke bawah ke kolom "HTML Code" dan salin seluruh isi di kolom “HTML Code”.
Lihat Gambar:
Salin Isi Kolom HTML Code - Ardhinw
Salin Isi Kolom HTML Code

5. Buka postingan/entri anda dan pilih edit HTML kembali. Lalu tempelkan hasil salinan pada postingan blog. Selanjutnya perhatikan tulisan "Show encrypted text", anda dapat menggantinya dengan tulisan lain, misalnya "Lihat Teks".  
Lihat Gambar:
Paste HTML Code di Postingan Blog - Ardhinw
Paste HTML Code di Postingan Blog

6. Simpan postingan, publikasikan dan lihat hasilnya.

Seperti itulah cara untuk memberi password pada postingan blog, sekarang anda dapat merahasiakan sesuatu dari pengunjung blog anda. Meskipun begitu tetap saja jangan memposting hal-hal yang bersifat sangat penting seperti password pribadi maupun informasi lainnya. Itu karena mungkin akan memancing cracker untuk melihatnya. Cracker adalah sebutan bagi orang yang melakukan tindakan tidak terpuji di internet seperti pencurian data, merusak situs, dan sebagianya. Bahasa lebih gambangnya yaitu Black Hacker (Hacker yang cenderung merusak). Oleh karena itu, lebih baik informasi yang sangat rahasia disimpan di tempat lain dan jangan diupload di internet.

Tips lainnya adalah gunakan cara di atas untuk menyimpan hal-hal lain seperti tautan download agar tidak sembarangan orang bisa mendownloadnya. Bisa juga digunakan untuk konten khusus atau konten kejutan, misalnya spoiler berpassword tujuannya agar pengunjung blog anda tertarik/penasaran untuk membukanya. Terakhir hal yang perlu diingat adalah segala informasi maupun data yang anda sebarkan di internet merupakan tanggungan anda sendiri.

Diperbarui pada 14 Januari 2017.

Senin, 04 Februari 2013

Februari 04, 2013

Kegiatan Mencontek Saat Ujian

Ini adalah pos pertama saya, kali ini saya ingin berbagi pendapat, pemikiran dan cerita tentang kegiatan mencontek saat ujian. Sekarang ini banyak orang yang berpendapat terlalu jauh mengenai saling membantu kepada sesama sahabat maupun teman baik itu di bangku sekolah maupun dalam masyarakat. Lalu yang saya maksud terlalu jauh itu apa? Hmm... yang saya maksud adalah saling membantu yang berlebih sampai-sampai bergotong royong pada hal yang padahal tidak baik, contohnya seperti mencontek, korupsi, membolos, tawuran, dan sebagainya.

Hal tercela tersebut sangat mungkin muncul seiring dengan degradasi moral yang ada di lingkungan masyarakat. Degradasi moral sendiri adalah suatu istilah yang menggambarkan kemunduran moral. Penyebabnya pun bermacam-macam faktor, beberapa di antaranya yaitu kurang perhatian keluarga, belum berjalannya pendidikan, dan faktor lingkungan. Nah, pada pos ini saya tidak akan membahas seluruhnya tentang degradasi moral maupun faktor penyebabnya secara keseluruhan, melainkan hanya akan membahas tentang salah satu tindakan kurang baik yaitu mencontek.
Gambar Ilustrasi Seseorang yang Mencontek
Gambar Ilustrasi Seseorang yang Mencontek

Mencontek? hampir setiap ada ujian saya selalu saja mendengar kata tersebut. Mencontek adalah perbuatan curang dalam suatu pekerjaan uji kompetensi dimana kita mencontoh jawaban maupun hasil karya orang lain. Mencontek dalam artian lebih luas lagi juga termasuk kegiatan bekerja sama dalam ujian contohnya seperti mendiskusikan pendapat antarpeserta ujian, saling bertukar jawaban, melihat jawaban orang lain, melihat referensi, melihat catatan, melihat buku dan modus lainnya.

Kegiatan mencontek tidak hanya muncul di Indonesia tetapi mencontek juga banyak ditemui di negara lain, bahkan di negara maju pun juga muncul. Namun mungkin jumlahnya tidak terlalu sering atau tidak telalu banyak. Sebenarnya mencontek hampir tidak ada kaitannya dengan apakah itu wilayah maju, wilayah berkembang atau wilayag tertinggal, karena terkadang di wilayah tertinggal justru lebih sedikit ditemukan kasus mencontek dibandingkan wilayah berkembang. Jadi kita tidak dapat beranggapan bahwa wilayah tertinggal itu karena maraknya kegiatan mencontek sehingga mereka tidak dapat berkembang.

Faktor penyebab munculnya kegiatan mencontek lebih diakibatkan karena beberapa hal seperti kurangnya pengawasan dan sosialisasi dari penguji, belum percaya diri dalam mengerjakan soal, adanya kesempatan untuk melakukannya, adanya tuntutan untuk mendapat skor tinggi, lemahnya pemberian hukuman bagi yang mencontek, adanya profokator untuk mencontek dan mungkin masih ada pemicu kegiatan mencontek lain yang jarang terjadi.

Mencontek telah dianggap kegiatan curang karena mengesampingkan nilai kejujuran dan sportifitas, sehingga mencontek dinyatakan dilarang dalam setiap ujian di wilayah manapun. Selain mengesampingkan kejujuran dan sportifitas, mencontek juga memicu berbagai dampak buruk lainnya bagi orang yang melakukannya, dampak buruknya antara lain:
  1. Menumbuhkan sifat malas dalam belajar dan bekerja.
  2. Menumbuhkan sikap tidak jujur dan tidak sportif.
  3. Turunnya kemandirian seseorang sehingga lebih bergantung kepada orang lain.
  4. Tidak mampu menjadi diri sendiri, kepribadiannya mudah terkoyak.
  5. Semakin menghilangnya rasa percaya diri.
  6. Tidak dapat menghargai pendapat diri sendiri dan tidak yakin dengan kemampuan pribadi.
  7. Ketergantungan terhadap catatan atau cara-cara instan.
  8. Tidak terlatih untuk menghadapi dan menanggapi masalah.
  9. Tidak bisa mengembangkan ide dan menghancurkan kreativitas.
  10. Menimbulkan perasaan takut dan cemas.
  11. Menimbulkan sifat tidak bisa berlaku adil.
  12. Menimbulkan sikap menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan.
  13. Menumbuhkan sikap memaksakan kehendak.
  14. Membohongi diri sendiri dan bisa juga orang lain.

Banyak sekali akibat buruk yang ditimbulkan dari kegiatan mencontek. Namun jika disimpulkan intinya yaitu berakibat buruk bagi kepribadian dan kemampuan seseorang, atau singkatnya menghasilkan sumber daya manusia yang rendah. Meskipun dampak buruknya begitu banyak, namun mengapa tetap saja banyak yang mencontek? Hal ini mungkin karena beberapa alasan, menurut saya alasan-alasan terus berulangnya mencontek itu antara lain karena:
  1. Masih banyak yang belum menyadari tentang dampak buruk mencontek dan melakukan hal curang. Dampak buruk yang dimaksud bukan hanya dampak buruk seketika namun juga dampak buruk dalam waktu panjang atau dampak buruk bagi masa depan.
  2. Adanya rasa ingin bersaing dan berhasil secara tidak sehat, seperti dengan cara-cara instan, cepat dan mudah. Hal ini tentunya didukung oleh lingkungan yang tidak seimbang, contohnya seperti kesenjangan tinggi antara yang mudah pintar dengan yang masih perlu berusaha untuk pintar.
  3. Belum berjalannya penilaian yang obyektif dan adil. Terkadang orang yang menyontek mendapat nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang jujur.
  4. Pengawas maupun penguji masih banyak yang lebih mengunggulkan nilai akademik dibanding dengan nilai sikap. Terkadang nilai akademik dijadikan patokan dasar dalam menentukan kelulusan seseorang.
  5. Belum adanya tindakan tegas dari pengawas atau penguji terhadap seseorang yang melakukan kecurangan, sehingga seseorang yang melakukan kecurangan tidak merasa jera.
  6. Berbeda pengawas berbeda perlakuan berbeda pula keleluasaan. Ada pengawas yang benar-benar mengawasi, ada pula pengawas yang sekedar hadir. Pada pengawas yang kurang ketat tentu peluang seseorang melakukan kecurangan akan semakin tinggi.

Saya jadi teringat saat membantu mengawasi ujian di SMK, saat itu yang menjaga adalah saya dan seorang guru yang dikenal tegas dan tidak pandang bulu. Saya bertugas mengawasi dari depan sedangkan beliau mengawasi dari belakang. Saat ujian berlangsung beliau sempat melihat dengan jelas seseorang melakukan kecurangan dengan membawa contekan berupa catatan. Tanpa pikir panjang beliau langsung menghampiri siswa tersebut dan mengambil contekan beserta lembar jawabnya. Beliau pun lalu menyobek kertas tersebut tepat dihadapan siswa tersebut, lalu menyuruhnya untuk mengerjakan dari awal dengan memberikan lembar jawab baru.

Saya sungguh salut kepada beliau yang bertindak tegas. Ternyata dengan kehadiran beliau membuat siswa lain juga merasa harus berpikir ulang jika ingin bertindak curang. Namun disayangkan tidak semua pengawas berani bersikap seperti itu, justru masih banyak juga pengawas yang tidak peduli dan hanya sekedar mengingatkan secara ringan. Padahal tindakan secara tegas akan melatih siswa dalam menghadapi ujian yang sesungguhnya, seperti ujian saat mencari kerja maupun ujian masuk instansi di mana tidak ada yang dapat diajak bekerja sama.

Berdasarkan banyaknya pengaruh negatif mencontek seperti yang dijelaskan di atas sungguh mengerikan dan jika berlaku terus hingga dewasa. Bahkan mungkin dapat melemahkan generasi suatu bangsa. Lihat saja kenyataannya, banyak anak yang terbiasa mencontek dan dewasanya mengganggap hal yang curang dan instan itu hal yang wajar untuk mencapai tujuan. Mereka lebih mudah terjerumus pada hal buruk lainnya seperti korupsi, suap, manipulasi, berbohong dan menghalalkan secara cara untuk mencapai tujuan.

Oleh karena itu diperlukan usaha agar kegiatan kecurangan seperti mencontek tidak menjadi kebiasaan. Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh penguji untuk mencegah tindakan kecurangan, contohnya seperti memberikan kisi-kisi soal ujian, memberikan penilaian yang obyektif, membuat variasi soal, meningkatkan pengawasan, memberikan sosialiasi tentang penilaian, memberikan sosialisasi tentang akibat berbuat curang, melakukan berbagai metode menguji, meningkatkan ketegasan, memberi hukuman bagi yang melakukan kecurangan, dan lain sebagainya.

Semoga saja pemuda Indonesia lekas sadar dan mau berjuang sesuai kemampuannya sendiri. Tentu boleh saja saling membantu atau bekerja sama, tetapi jangan membantu seseorang dalam kecurangan. Kenapa tidak bekerja sama menciptakan situasi atau kondisi saling bersaing secara sportif untuk meningkatkan kemampuan pribadi yang lebih unggul. Orang yang yang berkembang adalah orang yang mau berusaha dalam kesulitan, bukan orang yang memudahkan kesulitan.

Diperbarui pada 11 Desember 2016.

Tentang Kami

authorHalo, selamat datang di situs Vidhianjaya. Situs ini dikelola oleh admin yang juga merupakan seorang pendidik dari sekolah vokasi / kejuruan di bidang teknologi dan rekayasa dan Duta Teknologi Kemendikbudristek. Selain sebagai pendidik, kami juga aktif sebagai penulis, konten kreator, penggiat literasi dan digital, serta penggerak organisasi di bidang pendidikan. Kami suka berkarya, berkreasi, dan berbagi dalam banyak hal, terkhususnya bidang pendidikan, literasi, teknologi, sains, digital, dan informasi.
Selengkapnya →



Subscribe Channel

Video Pilihan