Vidhian Jaya
Desember 31, 2014
Mind
6 Pelajaran yang Dapat Kita Pelajari dari Jenius
Penemuan-penemuan dan inovasi-inovasi baru menunjukkan bahwa pikiran orang mampu membuat sesuatu hal yang dianggap tidak mungkin menjadi mungkin. Baik itu merancang kendaraan tercepat yang pernah ada, membantu orang buta melihat, mengendalikan alat dengan pikiran, menciptakan sejarah tentang ruang, dan sebagainya.
Ilustrasi Kejeniusan Manusia |
Perkembangan teknologi yang sukses tergantung pada peningkatan tingkat pengetahuan menuju ke titik baru yang lebih tinggi. Apa yang dapat kita pelajari tentang kejeniusan dalam pikiran tersebut? Berdasarkan proyek-proyek yang telah berhasil dibuat orang-orang, maka ada enam pelajaran yang dapat kita pelajari dari pemikiran yang jenius dalam menciptakan sesuatu, antara lain:
1. Tantangan Baru Membutuhkan Jalan Berpikir
Perkembangan jaman yang semakin ke depan semakin canggih, merupakan buah hasil dari pemikiran orang-orang yang berpikir jenius. Keinginan seseorang untuk terus mengembangkan ide/pikiran guna memperbaiki dan meningkatkan sesuatu yang lawas, nampaknya menjadikan tantangan tersendiri bagi seorang jenius atau ilmuwan. Hal tersebut karena dibutuhkan pengetahuan baru dan pemikiran yang baru untuk mewujudkannya. Saat seseorang berkeinginan mencapai atau menciptakan sesuatu maka akan membuatnya merasa tertantang untuk menemukan jalan berpikir yang sesuai untuk mencapai keinginan tersebut.
2. Biarkan Data, Bukti dan Fakta Membentuk Gagasanmu
Perlu kita ketahui bahwasanya setiap penemuan yang dilakukan oleh manusia itu tidak secara langsung murni muncul dari pikiran manusia. Maksudnya adalah penemuan baru masih tergantung dari penemuan, riset, dan penelitian yang sebelumnya. Tidak ada pengetahuan yang benar-benar murni ciptaan manusia, manusia hanyalah mengembangkan, menggabungkan, merekayasa penemuan-penemuan yang telah ada sebelumnya dengan berdasarkan data-data sebelumnya.
Saat menciptakan alat bantu melihat bagi orang buta, pasti dalam pembuatan didasari oleh latar belakang pembuatan alat, hingga kajian-kajian lain yang digunakan untuk membuatnya. Seseorang pasti membutuhkan data, bukti, petunjuk dan fakta yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan gagasan. Seseorang yang jenius mampu untuk mengelola data, bukti dan fakta tersebut hingga membentuk gagasan pengembangan yang baru.
Saat menciptakan alat bantu melihat bagi orang buta, pasti dalam pembuatan didasari oleh latar belakang pembuatan alat, hingga kajian-kajian lain yang digunakan untuk membuatnya. Seseorang pasti membutuhkan data, bukti, petunjuk dan fakta yang dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan gagasan. Seseorang yang jenius mampu untuk mengelola data, bukti dan fakta tersebut hingga membentuk gagasan pengembangan yang baru.
3. Benar-Benar Memerlukan Kerja Keras
Penemuan-penemuan baru sangatlah menakjubkan. Melihat banyaknya penemuan yang ada, kita mungkin jarang berpikir tentang proses pembuatan dari suatu karya penemuan baru. Kita lebih sering langsung menikmati atau menggunakan penemuan tersebut. Atau apabila kita memikirkannya pasti tidak akan serumit/sekompleks pemikiran dari sang penemu, hal tersebut karena keterbatasan pengetahuan seseorang. Namun yang kita perlukan adalah menyadari bahwa sebenarnya dibalik penemuan tersebut dibutuhkan suatu kerja keras, yang bahkan diluar pemikiran orang-orang normal pada umumnya. Kerja keras tersebut tidak hanya dalam pemikiran saja melainkan kerja keras dalam tindakan dalam melaksanakan seluruh prosesnya.
4. Jawaban Tidak Selalu Yang Diharapkan
Pemikiran, perencanaan yang matang, prediksi hasil, dan proses pengerjaan dengan hasil yang didapatkan terkadang tidak dapat sinkron (selaras). Jawaban yang berupa hasil terkadang tidaklah selalu seperti yang diharapkan. Setelah melakukan kerja keras bukan tidak mungkin kita dapat mengalami kegagalan/ketidaksesuaian yang di luar dugaan. Kita harus sadar akan resiko ketidaksesuaian hasil yang diinginkan sebelum kita bertindak, sehingga pada akhirnya kita dapat menerimanya dengan lapang dada. Kegagalan adalah hal yang wajar, meskipun begitu hal tersebut tetap memiliki manfaat tersendiri apabila dapat menyikapinya dengan bijak.
5. Keberuntungan Kecil Membutuhkan Jalan Panjang
Selain kerja keras, kesabaran juga diperlukan karena kita tahu untuk mewujudkan sesuatu tentu butuh proses yang bermacam-macam. Dalam proses tersebut ada kemungkinan penemuan tidak langsung berhasil karena masih membutuhkan penyesuaian, penyempurnaan, perbaikan, dan sebagainya.
Penemuan pada umumnya memerlukan waktu penyelesaian yang panjang sebelum berhasil menyempurnakannya. Seorang ilmuwan membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menjumpai keberuntungannya, meskipun itu hanya berupa keberuntungan kecil. Namun demikian setiap keberuntungan kecil sangatlah berharga, karena dapat memacu untuk menemukan keberuntungan-keberuntungan selanjutnya.
Penemuan pada umumnya memerlukan waktu penyelesaian yang panjang sebelum berhasil menyempurnakannya. Seorang ilmuwan membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk menjumpai keberuntungannya, meskipun itu hanya berupa keberuntungan kecil. Namun demikian setiap keberuntungan kecil sangatlah berharga, karena dapat memacu untuk menemukan keberuntungan-keberuntungan selanjutnya.
6. Jenius Tidak Dapat Didefinisikan
Sulit untuk menjelaskan hal yang satu ini, dimana perlu menjelaskan definisi atau pengertian dari kata jenius. Mungkin hal ini karena jenius berhubungan erat dengan pemikiran dan kreativitas manusia yang tanpa batas. Jenius tidak memiliki patokan yang khusus untuk mendefinisikannya karena jenius itu ukuran yang abstrak. sehingga tidak dapat ditentukan secara mutlak seberapa tingkat kejeniusan seseorang.
Seseorang yang mampu menemukan hal-hal baru belum tentu dapat dikatakan jenius. Mungkin saja jenius hanyalah suatu ungkapan untuk menyebut seseorang dengan tingkat kepandaian tertentu dimana ditunjukkan dengan karya ciptanya. Definisi tidak terlalu penting, setiap orang berhak mendefinisikannya menurutnya pribadinya sendiri. Hal yang terpenting adalah bagaimana kita dapat bersikap layaknya jenius, dengan pandai-pandai menyikapi kelima hal di atas.
Seseorang yang mampu menemukan hal-hal baru belum tentu dapat dikatakan jenius. Mungkin saja jenius hanyalah suatu ungkapan untuk menyebut seseorang dengan tingkat kepandaian tertentu dimana ditunjukkan dengan karya ciptanya. Definisi tidak terlalu penting, setiap orang berhak mendefinisikannya menurutnya pribadinya sendiri. Hal yang terpenting adalah bagaimana kita dapat bersikap layaknya jenius, dengan pandai-pandai menyikapi kelima hal di atas.
Diperbarui pada 22 Januari 2017.