2017 - Vidhian Jaya

Sabtu, 29 Juli 2017

Juli 29, 2017

Channel pada Analisis Teknikal

Channel adalah pengembangan dari garis tren (trend line) yang juga merupakan salah satu alat dalam melakukan analisis teknikal trading. Channel ini sama sederhananya dengan garis tren, tetapi juga dapat sangat berguna jika dimanfaatkan dengan baik dan benar. Sebelumnya garis tren dapat dibuat dengan menggambar garis lurus yang menghubungkan dua puncak atau dua lembah. Nah, channel cara menggambarnya juga masih mudah, yaitu dapat dengan menduplikasi garis tren yang telah dibuat pada titik puncak atau titik lembah sesuai arah trennya. Berarti anda perlu mengetahui cara mengetahui cara menggambar garis tren, bila belum mengetahui anda bisa membacanya di artikel berikut ini: Garis Tren (Trend Line) pada Analisis Teknikal . Berikut adalah detail cara menggambar channel:

Menggambar Channel Saat Tren Naik

Pertama gambarlah garis tren naik yang menghubungkan dua titik lembah. Lalu buat proyeksi garis lurus yang sejajar dengan garis tren yang menghubungkan dua titik puncaknya. Jadilah channel naik dari dua garis lurus yang sejajar dan terlihat seperti saluran/kanal yang bergerak ke atas. Itulah mengapa disebut dengan channel, dalam bahasa Indonesia artinya saluran/kanal. Channel naik ini juga sering disebut dengan Ascending Channel atau Bullish Channel. Berikut ini adalah contoh penggambaran channel naik:

Channel Naik

Menggambar Channel Saat Tren Turun

Pertama gambarlah garis tren turun yang menghubungkan dua titik puncak. Lalu buat proyeksi garis lurus yang sejajar dengan garis tren yang menghubungkan dua titik lembahnya. Channel turun ini juga sering disebut dengan Descending Channel atau Bearish Channel. Berikut ini adalah contoh penggambaran channel turun:

Channel Turun

Menggambar Channel Saat Tren Datar

Selain pergerakan harga yang cenderung naik atau turun, harga juga dapat bergerak datar. Apabila teridentifikasi tren datar maka kita dapat menggambar channel datar. Caranya yaitu dengan menggambar garis lurus horizontal yang menghubungkan dua titik puncak dan dua titik lembah. Nah, ada kemungkinan bahwa dua titik puncak dan dua titik lembah tidak berada segaris lurus yang datar. Apabila ada kondisi tersebut maka dalam penggambaran channel datar ini biasanya dipatok jarak tertentu dengan mempertimbangkan level support dan resistance. Channel datar ini juga sering disebut dengan Sideway Channel atau Ranging Channel. Berikut ini adalah contoh penggambaran channel datar:

Channel Datar

--------------------------------------------------------------------

Seperti itulah cara menggambar channel, meskipun sederhana tetapi channel ini dapat sangat berguna. Channel dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan area buy dan area sell. Jadi dapat membantu ketika akan mengambil suatu posisi, apakah buy atau sell. Pada channel, kedua garis yang mengapit tren dapat menggambarkan area support dan area resistance. Garis yang berada di bawah merupakan area level support, sedangkan garis yang berada di atas merupakan area level resistance.

Saat tren naik, apabila harga berada di sekitar area support, maka anda dapat mencari konfirmasi sinyal naik sebelum mengambil posisi beli, dengan target penutupan/profit di sekitar garis resistance. Namun, anda perlu berhati-hati dalam mencari sinyal beli, karena bila didapat harga tembus ke bawah area support maka ada kemungkinan bahwa tren naik akan berakhir.

Sedangkan saat tren turun, apabila harga berada di sekitar area resistance, maka anda dapat mencari konfirmasi sinyal turun sebelum mengambil posisi jual, dengan target penutupan/profit di sekitar garis support. Anda juga perlu berhati-hati ketika mencari sinyal jual, karena bila didapat harga tembus ke atas area resistance maka ada kemungkinan bahwa tren turun akan berakhir.

Selebihnya tentang kapan harus mengambil posisi, kapan harus menutup, dimana harus meletakkan target dan lain lain, akan dibahas bertahap melalui artikel-artikel selanjutnya. Untuk sekarang mungkin penjelasan tentang channel ini sudah cukup dan semoga bermanfaat.

Diperbarui pada 1 Agustus 2017.
Juli 29, 2017

Garis Tren (Trend Line) pada Analisis Teknikal

Garis Tren (Trend Line) merupakan salah satu alat bantu dalam analisis teknikal. Wujudnya sebenarnya hanya garis lurus yang sangat sederhana, hanya saja garis tersebut digambar mengikuti tren yang ada. Garis tren dapat berfungsi untuk memudahkan penggambaran tren pergerakan harga. Meski sangat sederhana, namun garis tren dapat memiliki peran yang penting karena dapat meningkatkan akurasi tren yang terjadi. Perlu diingat bahwa strategi trading yang terbaik adalah dengan mengikuti tren pergerakan harga. Dengan menggambarkan tren yang tepat maka dapat meningkatkan akurasi tren yang nantinya tentu tidak akan kalah dengan cara trading lainnya atau indikator lainnya.

Sebelum mengetahui lebih tentang garis tren, pastikan terlebih dahulu anda telah mengetahui dan dapat mengidentifikasi tentang tren, level support dan resistance. Artikel tersebut dapat anda baca melalui tautan berikut ini:
Penting untuk bisa mengidentifikasi tren itu sendiri, sebab kegagalan mengenali tren, support dan resistance bisa jadi merupakan awal dari kegagalan anda meraih keuntungan dalam trading. Baiklah, sekarang kita lanjutkan, tentunya masih ingat bahwa ada tiga jenis tren, yaitu tren naik, tren turun, dan tren datar. Setelah mengetahui syarat tren maka kita dapat memulai belajar membuat garis tren. Berikut adalah penggambaran garis tren:


Menggambar Garis Tren Naik (Up Trend Line)

Dalam menggambar garis tren tentu perlu mengetahui tren apa yang kemungkinan sedang terjadi. Saat tren naik, kita dapat menggambar garis lurus dengan menghubungkan minimal dua titik lembah. Garis tren tersebut nantinya juga dapat berperan sebagai level support, yaitu level yang dapat mendukung pergerakan harga untuk tetap naik. Sedangkan tembusnya garis tren tersebut dapat disamakan dengan tembusnya level support yang menjadi sinyal awal bahwa tren naik akan berakhir. Berikut ini adalah contoh penggambaran garis tren naik:

Bullish TrendLine

Menggambar Garis Tren Turun (Down Trend Line)

Saat tren turun, kita dapat menggambar garis lurus dengan menghubungkan minimal dua titik puncak. Garis tren turun nantinya dapat berperan sebagai level resistance, dimana tembusnya garis tren tersebut dapat menjadi sinyal awal bahwa tren turun akan berakhir. Berikut ini adalah contoh penggambaran garis tren turun:

Bearish TrendLine

Menggambar Garis Tren Datar (Flat Trend Line)

Saat tren datar, kita dapat menggambar garis lurus dengan menghubungkan minimal dua titik puncak, dan dua titik lembah, jadi ada dua garis yang nantinya digambar. Garis yang berada di atas dapat berfungsi sebagai level resistance, sedangkan garis yang di bawah dapat berfungsi sebagai level support. Tembusnya garis tren tersebut dapat menjadi sinyal bahwa tren akan segera berakhir.

Dalam kegiatan trading akan sangat penting memperhatikan pergerakan harga ketika mendekati garis-garis tren dan level support-resistance tersebut, karena pergerakan harga selanjutnya dapat diprediksi dengan lebih akurat ketika berada di sekitar garis tersebut. Apabila harga menembus garis tren (level support-resistance) maka besar kemungkinan bahwa tren akan berakhir. Sedangkan bila pergerakan harga memantul (rebound) dari garis tren (level support-resistance) maka besar kemungkinan bahwa tren akan terus berlanjut. Perhatikan penutupan harga untuk mengkonfirmasi apakah pergerakan harga memantul atau justru menembus level support-resistance.

Pergerakan harga dapat terjadi beberapa kali perubahan tren dalam periode tertentu, bisa naik, turun, atau datar. Oleh karena itu ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan dengan garis tren ini, antara lain:
1. Garis tren yang valid menghubungkan minimal dua titik puncak atau dua titik lembah, dan akan lebih baik jika titik puncak atau titik lembah ke-tiga terkonfirmasi. Garis tren akan semakin valid apabila banyak titik yang dihubungkan olehnya.
2. Kemiringan garis tren dapat mencerminkan kekuatan dari tren tersebut. Apabila garis tren semakin miring maka tingkat kekuatan tren semakin rendah, yang artinya juga akan semakin mudah ditembus.
3. Perhatikan pemilihan kerangka waktu (timeframe) grafik saat mengidentifikasi tren dan menggambar garis tren. Perubahan tren akan semakin banyak terjadi pada kerangka waktu yang lebih kecil dibandingkan dengan kerangka waktu yang lebih besar. Misalnya pada kerangka waktu M5 (5 menit) akan terjadi banyak perubahan tren ketimbang kerangka waktu H1 (1 jam). Jadi untuk menentukan tren utama (major tren) gunakanlah kerangka waktu yang lebih besar, bisa memilih mulai dari M30, H1, H4, D1, atau W1 sesuai waktu trading yang dibutuhkan.

------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti itulah sedikit penjelasan mengenai garis tren dan cara menggambarnya. Pastikan anda banyak berlatih untuk meningkatkan kemampuan anda dalam mengidentifikasi tren yang sedang terjadi. Selanjutnya mungkin ada pembahasan tentang alat analisis teknikal lainnya yaitu channel, sedangkan untuk garis tren cukup sampai disini saja. Semoga bermanfaat.

Diperbarui pada 1 Agustus 2017.

    Kamis, 27 Juli 2017

    Juli 27, 2017

    Pulau Di mana Naga Benar-Benar Ada

    Saat ini kita akan membahas tentang "Naga (Dragon)", tetapi bukan naga yang diyakini dalam mitos melainkan dalam dunia nyata. Hewan yang disebut-sebut sebagai naga tersebut memiliki habitat hidup utama di salah satu pulau di Indonesia. Hewan yang dimaksud tidak lain yaitu Komodo dari Gugus Pulau Sunda Kecil, antara lain di Pulau Komodo, Rinca, Gili Motang, Flores dan Padar, Nusa Tenggara, Indonesia.

    Komodo Island

    Naga ini mungkin tidak dapat menyemburkan api dan tidak dapat terbang, tetapi dia memiliki warna yang tidak kalah dengan naga yang ada dalam mitos. Hewan ini dapat memiliki panjang hingga 3 meter dan beratnya dapat mencapai 70 kg, sebuah ukuran yang luar biasa bagi hewan reptil yang masih dalam keluarga biawak (Varanidae) ini. Binatang ini juga mampu berlari hingga 18 mph (29 km/jam) untuk menangkap mangsa mereka. Begitu mereka memangsa kerbau atau rusa dengan rahang mereka, mereka dapat memberikan anti koagulan dari liur mereka ke dalam luka yang dapat mempercepat kehilangan darah bagi si mangsa. Korbannya akan terus berdarah menuju kematiannya, tentu siksaannya akan menyakitkan dan mungkin dapat lebih buruk daripada tersembur oleh api naga mitos.

    Apa yang dimilikinya itu merupakan gabungan sistem persenjataan. Mereka memiliki gigi sebagai senjata utama, seperti kebanyakan karnivora lainnya. Namun mereka juga memiliki liur berbahaya, jadi meski korban tidak mati langsung karena gigitan yang mengakibatkan pendarahan, dia akan tetap mengalami pendarahan hingga kekurangan darah dan mati. Sekali gigitan dan pendarahan dapat membawa korbannya menuju kematian.

    Komodo (Varanus komodoensis) merupakan kadal terbesar di dunia, mereka diyakini sebagai korban selamat terakhir dari kadal raksasa yang berkelana melalui Australia jutaan tahun yang lalu. Para ilmuwan percaya bahwa naga ini kemudian menyebar ke arah barat, mencapai pulau-pulau di Indonesia sekitar 900.000 tahun yang lalu. Dengan demikian, mereka diperkirakan bertahan dari zaman es, kenaikan permukaan air laut dan banyak gempa bumi serta tsunami yang pernah mengganggu Kepulauan Sunda Kecil. Meski dianggap sebagai hewan purba yang masih mampu bertahan, para ahli kemudian mulai takut akan kelangsungan hidup mereka di era dominasi manusia sekarang ini.

    Sebelumnya di abad ini, banyak penjebak menangkap komodo dan menjualnya ke kebun binatang dan kolektor pribadi. Bahkan saat praktik ini berhenti, pemburu besar mencari mereka sebagai piala atau mereka dibunuh karena kulit atau kaki mereka. Akibatnya, Uni Internasional untuk Konservasi Alam Daftar Merah mengkategorikan komodo sebagai hewan "rentan" dan perdagangan internasional dilarang oleh Konverensi Perdagangan Internasional Spesies Langka.

    Pada tahun 1980, untuk melestarikan hewan khas ini, Indonesia mendirikan Taman Nasional Komodo seluas 700 mil persegi (1.810 km2). Taman yang mencakup tiga pulau besar yaitu Komodo, Rinca dan Padar, serta banyak pulau kecil sekitarnya dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1986.

    Langkah-langkah konservasi yang berhasil di taman berarti bahwa populasi komodo tampaknya stabil sekitar 3.000, dengan sebagian besar tinggal di Pulau Komodo dan Rinca. Setelah melewati beberapa dekade serangan manusia, tampaknya untuk saat ini mereka aman dari kepunahan. Tetapi jumlah komodo betina yang bertelur masih berbahaya, dan ancaman mengerikan lainnya muncul di cakrawala. Apakah mereka ini akan bertahan dalam jangka panjang itu belum bisa dijamin.

    Baru pada awal 1900-an para ilmuwan pertama kali bertemu dengan komodo, meskipun rumor tentang keberadaan mereka tersebar banyak sebelum itu. Para ilmuwan pun sempat kebingungan dengan ukuran komodo yang tidak seperti kadal pada umumnya. Komodo tidak hanya hewan purba, tetapi mereka sangat kuat, solid, dan gempal.

    Tahukah kamu, kalau pertemuan dengan komodo pada akhirnya menginspirasi film King Kong? Pada tahun 1912, seorang tentara Belanda, Letnan van Steyn van Hensbroek, mengunjungi Pulau Komodo. Dia menembak mati komodo dan mengirimkan kulitnya ke naturalis, Peter Ouwens, yang menulis makalah ilmiah pertama tentang kadal besar tersebut. Empat belas tahun kemudian, American W. Douglas Burden berangkat ke Kepulauan Sunda Kecil di Indonesia untuk menangkap selusin kadal raksasa untuk Museum Sejarah Alam Amerika. Memoar ekspedisinya, Dragon Lizards of Komodo, menjadikan naga sebagai panggilan lain komodo dan kisah petualangan serta konfrontasi dengan binatang buas itu yang akhirnya mengilhami film King Kong.

    Komodo Dragon

    Berbeda dengan daerah hutan hujan yang subur di Sumatera atau Jawa, Kepulauan Sunda Kecil relatif kering dan coklat, kecuali beberapa bulan musim hujan yang singkat. Vegetasinya adalah campuran padang rumput kecil dan padang rumput savana yang mendukung mangsa utama komodo, yaitu rusa. Dengan latar belakang ini, komodo terbukti dapat berkamuflase saat mereka menunggu dengan sabar untuk makanan berikutnya. Sesekali rusa, babi atau bahkan manusia - komodo tidak pusing memikirkan tentang apa yang mereka makan.

    Komodo bisa makan 80% dari berat badan mereka dan kemudian pergi tanpa makanan selama beberapa minggu, sebagian besar waktu mereka untuk bersantai di bawah sinar matahari. Mereka diketahui pernah menyerang penduduk pulau hingga menimbulkan korban jiwa manusia, namun penduduk setempat menghormati sang naga dan ada banyak yang menganggapnya suci.

    Komodo Attack

    Upaya pelestarian komodo diinformasikan secara ilmiah dimulai pada pertengahan tahun 1990an saat Claudio Ciofi, yang sekarang menjadi seorang ahli biologi di Universitas Florence, tiba di Indonesia untuk menyelesaikan gelar PhD-nya dalam genetika komodo. Terpesona oleh makhluk-makhluk tersebut, dan menyadari bahwa tidak ada proyek konservasi besar yang mendukungnya, Ciofi melanjutkan untuk merancang sebuah proyek dari awal. Percaya bahwa konservasi spesies hanya dapat benar-benar berkelanjutan dan efektif jika dimiliki oleh masyarakat lokal - bukan hanya ilmuwan atau profesional konservasi asing - tujuan utama Ciofi adalah menyerahkan proyek ini kepada orang Indonesia.

    Saat ini, organisasi pemerintah di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, bersama dengan para ilmuwan di KSP (Komodo Survival Program) mengelola konservasi komodo. Para peneliti KSP mengumpulkan informasi ilmiah tentang ekologi naga, dengan tujuan membantu organisasi-organisasi ini lebih memfokuskan usaha mereka. Dalam peran konservasi, taman juga meningkatkan kesadaran masyarakat dengan membayar kunjungan pendidikan ke desa dan sekolah.

    Karena banyak ancaman terhadap spesies berasal dari antarmuka dengan penduduk pulau, memahami budaya lokal dan bagaimana cara terbaik untuk mengelola tuntutan persaingan di lahan telah terbukti sebagai hal penting. Sebelum pembentukan taman, berburu rusa adalah masalah besar - rusa menjadi sumber utama makanan komodo. Pada tahun 1980an, berburu rusa yang berlebihan di Padar menyapu bersih kependudukan komodo.

    Upaya konservasi telah menghasilkan jumlah komodo yang relatif stabil di dua pulau utama Komodo, yang merupakan rumah bagi sekitar 1.100 komodo. Tapi di luar batas taman nasional, di pulau Flores, ceritanya kurang baik. Para ilmuwan percaya bahwa komodo pernah menjelajahi sebagian besar Flores, namun sekarang jumlahnya berkurang hanya tinggal di pantai utara dan barat dimana 80 km2 lahan dilindungi dalam empat cagar alam. Masalah utama sebenarnya adalah hilangnya habitat akibat konversi hutan menjadi lahan pertanian. Kehilangan habitat asli, komodo harus bersaing tempat dengan rusa, babi dan bersama penduduk desa setempat.

    Selama dekade terakhir, para konservasionis telah berusaha untuk mengatasi tantangan tersebut di cagar alam Wae Wull di Flores dengan pendekatan multi-cabang yang mengintegrasikan pemantauan satwa liar dan keterlibatan masyarakat setempat dalam melindungi habitat komodo. Manajer program telah memulihkan posisi penjaga, mengadakan kegiatan patroli dan survei populasi mangsa, dan mereka juga melatih penjaga hutan dalam teknik pemantauan satwa liar. Membangun kesadaran masyarakat telah terbukti menjadi kunci. Jika semua orang bekerja sama dalam upaya konservasi, spesies tersebut dapat bertahan selama ribuan tahun lagi.

    Diperbarui pada 27 Juli 2017.

    Sabtu, 15 Juli 2017

    Juli 15, 2017

    Tren (Trend) dalam Perdagangan Forex

    Tren (Trend) merupakan pergerakan harga yang memiliki kecenderungan untuk terus terjadi dalam kurun waktu tertentu. Kurun waktu yang dimaksud adalah bisa beberapa bulan, minggu, hari, jam, atau menit. Tren memiliki peranan penting dalam strategi trading, karena trading yang paling baik adalah ketika kita membuka posisi mengikuti tren pergerakan harga yang sedang berlangsung.

    Pada dasarnya hanya ada tiga tren, yaitu tren naik (up trend), tren turun (down trend) dan tren datar (flat trend). Berikut ini adalah pembahasan dari ketiga tren tersebut:

    1. Tren Naik (Up Trend)

    Tren naik adalah keadaan pergerakan pasangan harga yang memiliki kecenderungan untuk terus naik dalam kurun waktu tertentu (periode tertentu). Perlu diketahui bahwa tidak semua pergerakan naik dapat dikatakan sebuah tren, itu karena tren membutuhkan syarat agar dapat terpenuhi. Syarat tren naik adalah adanya minimal dua puncak (peak) dan dua lembah (valley) yang semakin meninggi. Selanjutnya dapat juga dikatakan bahwa syarat lain dari tren naik yaitu tembusnya beberapa level resistance secara terus menerus. Nah, apa yang dimaksud puncak dan lembah? Kami tidak perlu menjelaskannya, cukup perhatikan contoh gambar grafik pergerakan harga saat tren naik dan keterangannya berikut ini:
    Tren Naik (Up Trend)

    2. Tren Turun (Down Trend)

    Tren turun adalah keadaan pergerakan pasangan harga yang memiliki kecenderungan untuk terus turun dalam kurun waktu tertentu (periode tertentu). Seperti halnya tren naik, tren turun juga membutuhkan syarat agar dapat terpenuhi. Syarat tren turun adalah adanya minimal dua puncak (peak) dan dua lembah (valley) yang semakin rendah atau menurun. Selanjutnya dapat juga dikatakan bahwa syarat lain dari tren turun yaitu tembusnya beberapa level support secara terus menerus. Perhatikan contoh gambar grafik pergerakan harga saat tren turun dan keterangannya berikut ini:
    Tren Turn (Down Trend)

    3. Tren Datar (Flat Trend)

    Tren datar adalah keadaan pergerakan pasangan harga yang tidak memiliki kecenderungan untuk terus naik atau turun dalam periode tertentu. Dalam tren datar, harga hanya bergerak terbatas dalam kisaran harga tertentu saja. Pergerakan tren datar tersebut biasa dipengaruhi oleh level support dan resistance yang sama-sama kuat, sehingga terlihat harga hanya naik dan turun di antara level support dan level resistance tertentu. Tren datar ini terkadang juga disebut dengan konsolidasi dan sideways. Perhatikan contoh gambar grafik pergerakan harga saat tren datar dan keterangannya berikut ini:
    Tren Datar (Flat Trend)

    -------------------------------------------------------------------------------------------------

    Setelah mengetahui apa itu tren maka selanjutnya adalah memanfaatkannya dalam analisis teknikal. Kita dapat menggunakan alat bantu yaitu Garis Tren (Trend Line) untuk memvisualisasikan tren pergerakan harga dan juga membantu meningkatkan akurasi tren yang terjadi. Namun sebelum lanjut di artikel tentang garis tren, kita cukupkan informasi tentang macam-macam tren yang ada dalam pasar forex. Semoga bermanfaat.

    Diperbarui pada 15 Juli 2017.

      Selasa, 11 Juli 2017

      Juli 11, 2017

      Support dan Resistance dalam Trading

      Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang support (dukungan) dan resistance (resistensi/penghambat). Sebelum masuk ke pengertian keduanya dalam forex, kita perlu mengingat kembali pada konsep pasokan dan permintaan (supply and demand). Ketika permintaan naik dan pasokan menurun maka harga akan naik, sebaliknya jika pasokan naik dan permintaan menurun maka harga akan turun.

      Dalam forex, harga mata uang di pasar selalu dinamis bergerak naik dan turun. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh adanya pasokan dan permintaan atas mata uang yang bersangkutan di pasar. Ada kalanya di pasar dijumpai peristiwa di mana harga tidak mampu bergerak naik atau turun. Hal tersebut dikarenakan pasokan dan permintaannya tidak cukup besar untuk menyebabkan kenaikan dan penurunan harga. Dalam analisis teknikal kita dapat memperkirakan waktu dimana pasokan dan permintaan semakin besar, yakni dengan mengetahui area level support dan resistance di pasar.

      Support adalah suatu area level harga dimana permintaan masih cukup besar untuk menahan pergerakan turunnya harga, dengan kata lain permintaannya masih lebih besar daripada pasokan yang tersedia. Pada area ini jika support masih kuat maka harga akan cenderung berhenti bergerak turun lebih lanjut dan memiliki kemungkinan naik kembali.

      Sedangkan resistance adalah suatu area level harga dimana pasokan masih cukup besar untuk menahan pergerakan naiknya harga, dengan kata lain pasokannya masih lebih besar daripada permintaan yang ada. Pada area ini jika resistance masih kuat maka harga akan cenderung berhenti bergerak naik lebih lanjut dan memiliki kemungkinan turun kembali.

      Dari kedua pengertian di atas, akan lebih mudah mengatakan bahwa support adalah area yang akan mendukung pergerakan kenaikan harga dan menahan pergerakan penurunan harga, sedangkan resistance adalah area yang akan mendukung pergerakan penurunan harga dan menahan pergerakan kenaikan harga. Untuk lebih memudahkan pemahaman kalian dapat melihat gambar chart di bawah ini:
      Support dan Resistance

      Perhatikan contoh di atas, ketika harga bergerak turun dan kemudian naik lagi, maka titik terendah yang didapat sebelum naik kembali itu yang disebut dengan support. Sedangkan ketika harga bergerak naik dan kemudian turun lagi, maka titik tertinggi yang dicapai sebelum turun kembali itulah yang disebut dengan resistance. Begitulah kira-kira letak area support dan resistance yang dapat diketahui dengan melihat grafik pergerakan harga pada periode waktu tertentu.

      Perlu dipahami bahwa support dan resistance merupakan suatu area, karena letak levelnya tidak harus pasti pada satu titik harga, namun yang jelas area tersebut merupakan area tipis (area dalam kisaran harga yang tidak terlalu jauh) dimana menentukan kenaikan atau penurunan harga secara lebih lanjut. Jadi masih menjadi hal wajar apabila terdapat sedikit perbedaan level support dan resistance yang ditetapkan oleh analis teknikal.

      Selanjutnya apabila anda melihat gambar chart di atas, mungkin akan muncul pertanyaan "mengapa area level support dan resistance dapat berbeda-beda?" Jawabnya adalah karena level support dan resistance akan menyesuaikan kondisi pasokan dan permintaan di pasar, ada kalanya suatu mata uang menguat atau melemah terhadap mata uang lainnya. Pada awal pembahasan support dan resistance juga sudah dijelaskan bahwa level-level tersebut sama-sama dapat menahan laju pergerakan harga, akan tetapi bukan berarti level-level tersebut akan terus berada di posisi yang sama. Nah, dari peristiwa tersebut maka suatu support dapat menjadi resistance, dan suatu resistance dapat pula menjadi support.


      Support Menjadi Resistance

      Suatu support bisa saja tidak mampu menahan pergerakan turunnya harga jika pada saat itu permintaan terlalu minim (atau tidak ada) untuk menahan pasokan yang berlebihan sehingga harga dapat terus turun. Kondisi tersebut sering disebut dengan kondisi jebol, tembus atau break. Area support apabila berhasil ditembus maka harga akan terus bergerak turun. Support yang tadinya berada di bawah harga, maka posisinya berubah berada di atas harga saat ini. Pada saat itulah support yang berada di atas menjadi resistance. Contohnya ada pada gambar chart di bawah.
      Support and Resistance Break

      Resistance Menjadi Support

      Suatu resistance bisa saja tidak mampu menahan pergerakan naiknya harga bila pada saat itu pasokan tidak lagi cukup mengatasi jumlah permintaan sehingga harga dapat terus naik. Area resistance apabila berhasil ditembus maka harga akan terus bergerak naik. Resistance yang tadinya berada di atas harga, maka posisinya berubah berada di bawah harga saat ini. Pada saat itulah resistance yang berada di bawah menjadi support. Contohnya ada pada gambar chart di atas.

      ----------------------------------------------------------------------------------

      Seperti itulah kiranya penjelasan mengenai support dan resistance, keduanya bisa dikatakan merupakan bagian yang sangat penting dalam analisis teknikal. Tujuannya adalah untuk mengetahui pergerakan harga lebih lanjut, dimana level-level harga yang mendekati support dan resistance adalah level yang krusial untuk pergerakan harga selanjutnya dan juga penting untuk pengambilan posisi. Pertanyaan selanjutnya adalah "bagaimana kita dapat menentukan level support dan resistance?". Nah, terkait hal tersebut akan dibahas pada artikel selanjutnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

      Diperbarui pada 11 Juli 2017.

      Senin, 10 Juli 2017

      Juli 10, 2017

      Beberapa Grafik (Chart) pada Forex

      Dalam dunia trading, salah satu hal yang sulit dilepaskan adalah chart atau grafik. Ketika orang membicarakan tentang analisis teknikal maka umumnya pertama kali yang muncul dalam pikiran adalah grafik. Grafik dapat mencerminkan atau menggambarkan data pergerakan harga dari waktu ke waktu. Para analis teknikal menggunakan grafik untuk mempermudah pengamatan harga, mempermudah pengambilan posisi dan juga dapat pula memanfaatkannya untuk mempelajari pola-pola karakter pergerakan harga. Misalnya menggunakan grafik untuk menentukan harga terendah, harga tertinggi, perkembangan tren, sentimen pasar, dan sebagainya.

      Ada tiga jenis chart dalam analisis teknikal forex, yaitu line chart, bar chart, dan candlestick chart. Berikut ini adalah bahasan secara singkatnya:

      1. Line Chart

      Line chart atau grafik garis merupakan grafik yang paling sederhana. Grafik ini digambarkan dengan garis yang terus menghubungkan harga-harga penutupan tiap periode waktu. Melalui grafik ini seseorang dapat melihat pergerakan harga secara umum dalam periode waktu tertentu.
      Tampilan Line Chart pada Timeframe H4
      Tampilan Line Chart pada Timeframe H4

      2. Bar Chart

      Bar chart merupakan grafik yang sedikit lebih rumit daripada line chart, namun sebagai gantinya grafik ini memberikan informasi yang lebih banyak ketimbang line chart. Grafik ini dapat memberikan informasi mengenai harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan harga terendah dalam periode waktu tertentu. Satu bar memberikan informasi pada satu periode waktu, apakah itu satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam atau satu menit, tergantung kerangka waktu yang kita pilih.
      Tampilan Bar Chart pada Timeframe H4
      Tampilan Bar Chart pada Timeframe H4

      Pada grafik bar, garis vertikalnya mewakili rentang harga pada suatu periode waktu tertentu, dengan ujung bawahnya merupakan harga terendah yang pernah diperdagangkan, sedangkan ujung atasnya adalah harga tertingginya. Grafik ini juga dilengkapi dua garis horisontal, garis horisontal kecil yang berada di sebelah kiri adalah harga pembukaan, sedangkan garis horisontal kecil yang berada di sebelah kanan adalah harga penutupan.

      3. Candlestick Chart

      Candlestick chart atau lengkapnya Japanese candlestick chart, memiliki bentuk seperti lilin. Grafik ini menyediakan informasi yang sama persis dengan bar chart, hanya saja penyampaiannya sedikit berbeda karena bentuk chartnya. Satu candle memberikan informasi pada satu periode waktu, apakah itu satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau satu menit, tergantung kerangka waktu yang dipilih.

      Grafik candlestick memiliki dua buah "candle" yang dapat disebut dengan "bull candle" dan bear candle". Dalam analisis teknikal istilah "bull" atau "bullish" digunakan untuk sebutan pergerakan harga yang naik, sedangkan istilah "bear" atau "bearish" digunakan sebagai sebutan pergerakan harga yang turun. Kedua candle tersebut dapat dibedakan dengan menggunakan setelan warna, biasanya untuk bull candle menggunakan warna putih, biru, atau hijau, sedangkan untuk bear candle menggunakan warna hitam, merah, atau oranye, meski setelan warna tersebut dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna nantinya.
      Tampilan Candlestick Chart pada Timeframe H4
      Tampilan Candlestick Chart pada Timeframe H4

      Grafik candle, baik bullish atau bearish memiliki konstruksi yang sama, yaitu terdiri dari body (tubuh) dan shadow (bayangan, terkadang disebut dengan ekor). Tubuh candle adalah bagian yang berbentuk balok, sedangkan bayangannya berupa garis vertikal. Ujung-ujung dari garis vertikal shadow merupakan rentang harga tertinggi dan harga terendah. Tubuh candle dapat menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan. Pada bullish candle, harga pembukaannya berada di bawah harga penutupan dan akan menampilkan warna putih, biru, atau hijau (sesuai pengaturan). Lalu pada bearish candle, harga pembukaannya berada di atas harga penutupan dan akan menampilkan warna hitam, merah, atau oranye (sesuai pengaturan).

      -----------------------------------------------------------------------

      Kebanyakan trader lebih menyukai grafik jenis candlestick chart karena lebih menyenangkan secara visual dan juga memberikan informasi mengenai harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan harga terendah. Tapi bagaimana dengan kalian? Selanjutnya pembahasan lebih mendetail tentang jenis-jenis grafik akan dibahas pada artikel yang lain. Semoga bermanfaat.

      Diperbarui pada 10 Juli 2017.

      Rabu, 05 Juli 2017

      Juli 05, 2017

      Menampilkan Karakter Simbol Spesial

      Symbols

      Kamu ingin menulis karakter spesial atau simbol-simbol unik, seperti simbol mata uang, simbol romawi, simbol angka, simbol matematika, simbol arah, simbol nada, simbol emoticon atau simbol-simbol unik lain? Nah ada cara mudah tanpa harus menggunakan script, aplikasi, atau shortcut tertentu, yaitu cukup dengan copy-paste saja. Simbol-simbol tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti postingan blog, chatting, atau menulis teks biasa. Berikut ini ada beberapa karakter spesial yang dapat digunakan langsung:

      Simbol Populer
      ツ ♋ 웃 유 Σ ⊗ ♒ ☠ ☮ ☯ ♠ Ω ♤ ♣ ♧ ♥ ♡ ♦ ♢ ♔ ♕ ♚ ♛ ★ ☆ ✮ ✯ ☄ ☾ ☽ ☼ ☀ ☁ ☂ ☃ ☻ ☺ ۞ ۩ ♬ ✄ ✂ ✆ ✉ ✦ ✧ ∞ ♂ ♀ ☿ ❤ ❥ ❦ ❧ ™ ® ©  ▢ ▲ △ ▼ ▽ ◆ ◇ ○ ◎ ● ◯ Δ ◕ ◔ ʊ ϟ ღ 回 ₪ ✓ ✔ ✕ ✖ ✗ ✘ ☢ ☣ ☤ ☥ ☦ ☧ ☨ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ 卐 ™ © ® ¿ ¡ ½ ⅓ ⅔ ¼ ¾ ⅛ ⅜ ⅝ ⅞ ℅ № ⇨ ❝ ❞ ℃ ∃ ∧ ∠ ∨ ∩ ⊂ ⊃ ∪ ⊥ ∀ Ξ Γ ɐ ə ɘ ε β ɟ ɥ ɯ ɔ и ๏ ɹ ʁ я ʌ ʍ λ ч ∞ Σ Π ⌥ ⌘ 

      Simbol Mata Uang
      ¢ € £ ¥

      Simbol Catur dan Kartu
      ♚ ♛ ♜ ♝ ♞ ♟ 
      ♔ ♕ ♖ ♗ ♘ ♙
      ♠ ♥ ♦ ♣ ♤ ♡ ♢ ♧

      Simbol Arah Tangan
      ☚ ☛ ☜ ☝ ☞ ☟

      Simbol Silang
      ☩ ☨ ☦ ✙ ✚ ✛ ✜ ✝ ✞ ✠

      Simbol Bintang dan Salju
      ✦ ★ ☆ ✰ ✮ ✯ ❇ ❈ ❅ ❄ ❆ ╰☆╮

      Simbol Bunga
      ❃ ❀ ✿ ❁ ✾

      Simbol Nada
      ♪ ♫ ♩ ♬ ♭ ♮ ♯

      Simbol Cuaca
      ☼ ☀ ☁ ☂ ☃ ☄ ☾ ☽ ❄

      Simbol Agama
      ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌ 卐

      Simbol Percintaan
      ♋ ♂ ♀ ☿ ❤ ❥ 웃 유 ♡

      Simbol Perpesanan
      ✉ ✍ ✎ ✏ ✐ ✑ ✒ ⌨

      Simbol Matematika
      ≂ ≃ ≄ ≅ ≆ ≇ ≈ ≉ ≊ ≋ ≌ ≍ ≎ ≏ ≐ ≑ ≒ ≓ ≔ ≕ ≖ ≗ ≘ ≙ ≚ ≛ ≜ ≝ ≞ ≟ ≠ ≡ ≢ ≣ ≤ ≥ ≦ ≧ ≨ ≩

      Simbol Emoticon
      ☹ ☺ ☻

      Simbol Gunting
      ✄ ✂

      Simbol Telepon
      ✆ ☎ ☏

      Simbol Copyright, Registered, Trademark
      © ® ™ 

      Simbol Kutipan
      ❝ ❞

      Simbol Objek
      ❃ ❂ ○ ◎ ● ◯ ◕ ◔ ◐ ◑ ☢ ⊗ ⊙ ◘ ◙ ▤ ▥ ▦ ▧ ▨ ▩ ♡

      Simbol Tanya dan Seru
      ⁇ ⁈ ⁉ ‼ ‽

      Simbol Huruf dan Shortcut
      ₠ ₡ ₢ ₣ ₤ ₥ ₦ ₧ ₨ ₩ ₪ ₫ € ₭ ₮ ₯ ℀ ℁ ℂ ℃ ℄ ℅ ℆ ℇ ℈ ℉ ℊ ℋ ℌ ℍ ℎ ℏ ℐ ℑ ℒ ℓ ℔ ℕ № ℗ ℘ ℙ ℚ ℛ ℜ ℝ ℞ ℟ ℠ ℡ ™ ℣ ℤ ℥ Ω ℧ ℨ ℩ K Å ℬ ℭ ℮ ℯ ℰ ℱ Ⅎ ℳ ℴ ℵ ℶ ℷ ℸ ⅍ ⅎ

      ␛ ␡ ␚

      ␟ ␘ ␠ ␤ ␋ ␌ ␍ ␎ ␏ ␐ ␑ ␒ ␓ ␔ ␕ ␖ ␗ ␙ ␜ ␝ ␞

      Simbol Siku
      ┌ ┍ ┎ ┏ ┐ ┑ ┒ ┓ └ ┕ ┖ ┗ ┘ ┙ ┚ ┛ ├ ┝ ┞ ┟ ┠ ┡ ┢ ┣ ┤ ┥ ┦ ┧ ┨ ┩ ┪ ┫ ┬ ┭ ┮ ┯ ┰ ┱ ┲ ┳ ┴ ┵ ┶ ┷ ┸ ┹ ┺ ┻ ┼ ┽ ┾ ┿ ╀ ╁ ╂ ╃ ╄ ╅ ╆ ╇ ╈ ╉ ╊ ╋ ╌ ╍ ╎ ╏ ═ ║ ╒ ╓ ╔ ╕ ╖ ╗ ╘ ╙ ╚ ╛ ╜ ╝ ╞ ╟ ╠ ╡ ╢ ╣ ╤ ╥ ╦ ╧ ╨ ╩ ╪ ╫ ╬

      Simbol Zodiak
      ♈ ♉ ♊ ♋ ♌ ♍ ♎ ♏ ♐ ♑ ♒ ♓

      Simbol Angka
      ⁰  ⁱ ⁲ ⁺ ⁻ ⁼ ⁽ ⁾ ⁿ ₀ ₁ ₂ ₃ ₄ ₅ ₆ ₇ ₈ ₉ ₊ ₋ ₌ ₍ ₎ ₐ ₑ ₒ ₓ ₔ
      ➀ ➁ ➂ ➃ ➄ ➅ ➆ ➇ ➈ ➉ ➊ ➋ ➌ ➍ ➎ ➏ ➐ ➑ ➒ ➓

      Simbol Pecahan

      ½ - ⅓ - ⅔ - ¼ - ¾ - ⅕ - ⅖ - ⅗ - ⅘ - ⅙ - ⅚ - ⅛ - ⅜ - ⅝ - ⅞ - ⅟ - 

      Simbol Romawi

      Ⅰ - Ⅱ - Ⅲ - Ⅳ - Ⅴ - Ⅵ - Ⅶ - Ⅷ - Ⅸ - Ⅹ - Ⅺ - Ⅻ - Ⅼ - Ⅽ - Ⅾ - Ⅿ

      ⅰ - ⅱ - ⅲ - ⅳ - ⅴ - ⅵ - ⅶ - ⅷ - ⅸ - ⅹ - ⅺ - ⅻ - ⅼ - ⅽ - ⅾ - ⅿ

      Simbol Aplhabet
      Ⓐ Ⓑ Ⓒ Ⓓ Ⓔ Ⓕ Ⓖ Ⓗ Ⓘ Ⓙ Ⓚ Ⓛ Ⓜ Ⓝ Ⓞ Ⓟ Ⓠ Ⓡ Ⓢ Ⓣ Ⓤ Ⓥ Ⓦ Ⓧ Ⓨ Ⓩ
      ⓐ ⓑ ⓒ ⓓ ⓔ ⓕ ⓖ ⓗ ⓘ ⓙ ⓚ ⓛ ⓜ ⓝ ⓞ ⓟ ⓠ ⓡ ⓢ ⓣ ⓤ ⓥ ⓦ ⓧ ⓨ ⓩ

      Simbol Huruf Cina
      頹 - 衙 - 浳 - 浤 - 搰 - ㍭ - 煤 - 洳 - 橱 - 橱 - 煪 - ㍱ - 煱 - 둻 - 睤 - ㌹ - 楤 - ぱ - 椹 - ぱ - ㍵ - 畱 - 煵 - 田 - つ - 煵 - 엌 - 嫠 - 쯦 - 案 - 迎 - 是 - 從 - 事 - 網 - 頁 - 設 - 計 - 簡 - 大

      ㉤ ㉥ ㉦ ㉧ ㉨ ㉩ ㉪ ㉫ ㉬ ㉭ ㉮ ㉯ ㉰ ㉱ ㉲ ㉳ ㉴ ㉵ ㉶ ㉷ ㉸ ㉹ ㉺ ㉻ ㉿ ㊀ ㊁ ㊂ ㊃ ㊄ ㊅ ㊆ ㊇ ㊈ ㊉ ㊊ ㊋ ㊌ ㊍ ㊎ ㊏ ㊐ ㊑ ㊒ ㊓ ㊔ ㊕ ㊖ ㊗ ㊘ ㊙ ㊚ ㊛ ㊜ ㊝ ㊞㊟ ㊠ ㊡ ㊢ ㊣ ㊤ ㊥ ㊦ ㊧ ㊨ ㊩ ㊪ ㊫ ㊬ ㊭ ㊮ ㊯ ㊰

      Simbol Segitiga
      ▲ ◣ ◢ ◥ ▼ △ ▽ ⊿ ◤ ◥ △ ▴ ▵ ▶ ▷ ▸ ▹ ► ▻ ▼ ▽ ▾ ▿ ◀ ◁ ◂ ◃ ◄ ◅ ◬ ◭ ◮ ◢ ◣ 

      Simbol Blok
      ▀ ▁ ▂ ▃ ▄ ▅ ▆ ▇ █ ▉ ▊ ▋ ▌ ▍ ▎ ▏ ▐ ░ ▒ ▓ ▔ ▕ ▖  ■ □ ▢ ▣ ▤ ▥ ▦ ▧ ▨ ▩ ▪ ▫ ▬ ▭ ▮ ▯ ▰ ▱ ◆ ◇ ◈ ◉ ◊ ○ ◌ ◍ ◎ ● ◐ ◑ ◒ ◓ ◔ ◕ ◖ ◗ ◘ ◙ ◚ ◛ ◜ ◝ ◞ ◟ ◠ ◡  ◦ ◧ ◨ ◩ ◪ ◫  

      Simbol Arah
      ← ↑ → ↓ ↔ ↕ ↖ ↗ ↘ ↙ ↚ ↛ ↜ ↝ ↞ ↟ ↠ ↡ ↢ ↣ ↤ ↥ ↦ ↧ ↨ ↩ ↪ ↫ ↬ ↭ ↮ ↯ ↰ ↱ ↲ ↳ ↴ ↵ ↶ ↷ ↸ ↹ ↺ ↻ ↼ ↽ ↾ ↿ ⇀ ⇁ ⇂ ⇃ ⇄ ⇅ ⇆ ⇇ ⇈ ⇉ ⇊ ⇋ ⇌ ⇍ ⇎ ⇏ ⇐ ⇑ ⇒ ⇓ ⇔ ⇕ ⇖ ⇗ ⇘ ⇙ ⇚ ⇛ ⇜ ⇝ ⇞ ⇟ ⇠ ⇡ ⇢ ⇣ ⇤ ⇥ ⇦ ⇧ ⇨ ⇩ ⇪ ⇫ ⇬ ⇭ ⇮ ⇯ ⇰ ⇱ ⇲ ⇳ ⇴ ⇵ ⇶ ⇷ ⇸ ⇹ ⇺ ⇻ ⇼ ⇽ ⇾ ⇿

      Simbol Lainnya

      ∀ ∁ ∂ ∃ ∄ ∅ ∆ ∇ ∈ ∉ ∊ ∋ ∌ ∍ ∏ ∐ ∑ − ∓ ∔  ∕  ∖ ∗ ∘ ∙ √ ∛ ∜ ∝ ∞ ∟ ∠ ∡ ∢ ∣ ∤ ∥ ∦ ∧ ∨ ∩ ∪ ∫ ∬ ∭ ∮ ∯ ∰ ∱ ∲ ∳ ∴ ∵ ∶ ∷ ∸ ∹ ∺ ∻ ∼ ∽ ∾ ∿ ≀ ≁ ≪ ≫ ≬ ≭ ≮ ≯ ≰ ≱ ≲ ≳ ≴ ≵ ≶ ≷ ≸ ≹ ≺ ≻ ≼ ≽ ≾ ≿ ⊀ ⊁ ⊂ ⊃ ⊄ ⊅ ⊆ ⊇ ⊈ ⊉ ⊊ ⊋ ⊌ ⊍ ⊎ ⊏ ⊐ ⊑ ⊒ ⊓ ⊔ ⊕ ⊖ ⊗ ⊘ ⊙ ⊚ ⊛ ⊜ ⊝ ⊞ ⊟ ⊠ ⊡ ⊢ ⊣ ⊤ ⊥ ⊦ ⊧ ⊨ ⊩ ⊪ ⊫ ⊬ ⊭ ⊮ ⊯ ⊰ ⊱ ⊲ ⊳ ⊴ ⊵ ⊶ ⊷ ⊸ ⊹ ⊺ ⊻ ⊼ ⊽ ⊾ ⊿ ⋀ ⋁ ⋂ ⋃ ⋄ ⋅ ⋆ ⋇ ⋈ ⋉ ⋊ ⋋ ⋌ ⋍ ⋎ ⋏ ⋐ ⋑ ⋒ ⋓ ⋔ ⋕ ⋖ ⋗ ⋘ ⋙ ⋚ ⋛ ⋜ ⋝ ⋞ ⋟ ⋠ ⋡ ⋢ ⋣ ⋤ ⋥ ⋦ ⋧ ⋨ ⋩ ⋪ ⋫ ⋬ ⋭ ⋮ ⋯ ⋰ ⋱ ⋲ ⋳ ⋴ ⋵ ⋶ ⋷ ⋸ ⋹ ⋺ ⋻ ⋼ ⋽ ⋾ ⋿ ⌀ ⌁ ⌂ ⌃ ⌄ ⌅ ⌆ ⌇ ⌈ ⌉ ⌊ ⌋ ⌌ ⌍ ⌎ ⌏ ⌐ ⌑ ⌒ ⌓ ⌔ ⌕ ⌖ ⌗ ⌘ ⌙ ⌚ ⌛ ⌜ ⌝  ⌞ ⌟ ⌠ ⌡ ⌢ ⌣ ⌤ ⌥ ⌦ ⌧ ⌨ 〈 〉 ⌫ ⌬ ⌭ ⌮ ⌯ ⌰ ⌱ ⌲ ⌳ ⌴ ⌵ ⌶ ⌷ ⌸ ⌹ ⌺ ⌻ ⌼ ⌽ ⌾ ⌿ ⍀ ⍁ ⍂ ⍃ ⍄ ⍅ ⍆ ⍇ ⍈ ⍉ ⍊ ⍋ ⍌ ⍍ ⍎ ⍏ ⍐ ⍑ ⍒ ⍓ ⍔ ⍕ ⍖ ⍗ ⍘ ⍙ ⍚ ␋ ␢ ␣ ─ ━ │ ┃ ┄ ┅ ┆ ┇ ┈ ┉ ┊ ┋ ╭ ╮ ╯ ╰ ╱ ╲ ╳ ╴ ╵ ╶ ╷ ╸ ╹ ╺ ╻ ╼ ╽ ╾ ╿ 

      Simbol-simbol di atas masih tidak lengkap, untuk lengkapnya dapat lihat di komputer masing-masing. Untuk melihat simbol lebih lengkap anda bisa membuka program office word, lalu pilih insert dan pilih symbol atau more symbol. Selanjutnya pilih symbol dan tinggal mengcopy-pastekan saja. Semoga saja bermanfaat. 

      Diperbarui pada 5 Juli 2017.

      Senin, 03 Juli 2017

      Juli 03, 2017

      Tiga Dasar Analisis Teknikal Forex

      Salah satu faktor keberhasilan dalam trading forex adalah analisis teknikal yang baik. Analisis teknikal merupakan sebuah cara untuk memprediksi (memperkirakan) pergerakan harga selanjutnya berdasarkan pola grafik saat ini dan sebelumnya, dengan cara membaca grafik itu sendiri maupun menggunakan bantuan berupa tool dan indikator. Analisis teknikal dapat membantu seseorang dalam mempelajari karakter pergerakan harga. Semakin menguasai analisis teknikal maka seseorang akan semakin mampu mengenali peluang keuntungan yang tersimpan dalam pergerakan harga. Oleh karena itu perlu memiliki pengetahuan dasar analisis teknikal terlebih dahulu agar dapat dengan baik menentukan posisi transaksi yang akan diambil.

      Analisa Teknikal Forex

      Dalam trading, analisis teknikal bisa dianggap sebagai salah satu kemampuan dasar yang perlu dikuasai sebelum melakukan trading. Pasar trading yang ada pada dasarnya sangat sulit untuk dapat ditebak karena besarnya volume dan banyaknya pelaku pasar. Untungnya, para trader profesional terdahulu telah belajar dari pengalaman dan menemukan bahwa analisis teknikal bisa digunakan untuk membantu memperkirakan pergerakan harga.

      Perkiraan pergerakan harga menggunakan analisis teknikal mungkin tidak akan 100 persen akurat. Contohnya bisa saja melalui analisis teknikal menunjukkan harga akan naik, namun karena faktor tertentu misalnya pemilu, politik, bencana, terorisme, dll dapat memungkinkan harga justru bergerak turun secara tiba-tiba. Meskipun begitu analisis teknikal hingga kini masih sangat membantu dalam memprediksi pergerakan harga untuk mendapatkan keuntungan melalui trading.

      Selain itu analisis juga memiliki sifat keakuratan yang bergantung secara subjektif, artinya bisa saja setiap orang memperoleh tingkat keakuratan yang berbeda-beda. Seorang yang mahir dan jitu mungkin saja mampu mendapatkan tingkat keakuratan mendekati 100 persen. Sedangkan orang yang belum mahir, bisa saja merasa prediksinya tepat namun ternyata keakuratannya kurang sehingga sering mengambil posisi transaksi yang salah. Namun demikian, trading merupakan hal yang unik, tingkat akurasi 60 persen pun dapat membawa seseorang mendapat keuntungan apabila dia mampu mengolahnya secara tepat.

      Dalam analisis teknikal setidaknya ada tiga hal yang dapat dijadikan dasar. Tiga hal tersebut adalah:

      1. Aksi Pasar Mendiskon Semuanya (Market Action Discounts Everything)

      Aksi pasar mendiskon semuanya, anda mungkin bingung dengan kalimat tersebut. Diskon (kata kerja) yang dimaksud sebenarnya lebih berarti kepada memperhitungkan. Lebih lanjut maksud dari kalimat tersebut adalah bahwa pergerakan harga di pasar memiliki kecenderungan untuk mencerminkan informasi yang beredar di pasar. Contohnya apabila didapatkan grafik harga yang turun secara drastis, maka dari grafik tersebut dapat diperoleh informasi seperti sentimen pasar yang sangat cenderung mengambil posisi jual. Berdasarkan informasi yang didapat dari aksi pergerakan harga di pasar maka kita dapat mempertimbangkan untuk mengambil keputusan selanjutnya.

      2. Harga Bergerak dalam Tren (Prices Move in Trend)

      Harga bergerak dalam tren, maksudnya adalah bahwa pergerakan harga yang terjadi cenderung bergerak dalam arah tertentu sampai suatu saat tren berakhir. Arah dari tren harga dapat naik, turun atau datar. Misalnya terdeteksi harga bergerak dalam tren naik, maka pergerakan selanjutnya memiliki kecenderungan besar untuk terus bergerak naik hingga tren berakhir, jadi posisi beli dapat diambil ketika tren naik tersebut berlangsung. Dengan mengetahui tren pasar yang terjadi, maka anda akan memiliki peluang besar dalam mengambil keputusan yang tepat.

      3. Sejarah Berulang Sendiri (History Repeats Itself)

      Sejarah berulang sendiri, maksudnya adalah bahwa pergerakan harga akan membentuk pola-pola tertentu yang memiliki kecenderungan untuk berulang dari waktu ke waktu. Sebelumnya para analis teknikal yang berpengalaman telah menemukan bahwa pola-pola pergerakan harga terdahulu dapat terjadi lagi di waktu sekarang atau di kemudian hari. Berulangnya pola-pola tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan ke mana arah pergerakan harga selanjutnya berdasarkan sejarah yang tercatat memiliki pola-pola sama di masa lalu.

      Perlu diingat bahwa teknik analisis dapat bersifat subyektif, artinya dua orang yang menganalisis pergerakan grafik yang sama bisa saja memiliki pandangan yang berbeda. Hal tersebut dapat terjadi karena setiap orang memiliki gaya trading yang berbeda-beda. Namun masalah subyektivitas ini dapat diminimalisir dengan dasar analisis teknikal yang baik. Hal yang terpenting saat ini adalah memahami prinsip dasar analisis teknikal terlebih dahulu, sehingga akan lebih mudah memahami analisis teknikal lanjut yang lebih komplek.

      Diperbarui pada 22 Juni 2017.

      Rabu, 21 Juni 2017

      Juni 21, 2017

      Mengenal Bid dan Ask dalam Forex

      Sebelumnya kita telah membahas tentang "pasangan mata uang dalam forex", di sana ada yang namanya majors dan cross rates. Lebih lanjut lagi, sekarang kita akan mempelajari cara membaca harga yang berasal dari kurs dari pasangan-pasangan mata uang.

      Bid Ask

      Dalam perdagangan forex, currency pair diperdagangkan dalam basis harga "Bid" dan "Ask". Keduanya merupakan istilah dalam bahasa Inggris, sedangkan dalam bahasa Indonesia Bid artinya tawar, dan Ask artinya minta. Harga Bid dapat dijadikan patokan bagi anda jika ingin melakukan transaksi jual (sell), sedangkan harga Ask dapat dijadikan patokan bagi anda jika ingin melakukan transaksi beli (buy).

      Penulisan Bid dan Ask dalam forex biasanya seperti ini:

      Penulisan Bid dan Ask

      Dari contoh mudah di atas, harga Bid-nya adalah 1.30000, sementara harga Ask-nya adalah 1.30020. Jadi apabila anda ingin melakukan transaksi beli, maka transaksi anda akan dilakukan di harga 1.30020. Sebaliknya, jika anda ingin melakukan transaksi jual, maka transaksi anda akan dilakukan di harga 1.30000.

      Pada forex anda juga akan melihat bahwa harga Ask selalu lebih tinggi daripada Bid. Perbedaan atau selisih antara Ask dengan Bid itu kita sebut sebagai "Spread". Spread ini nantinya menjadi salah satu sumber pendapatan dari broker atas setiap transaksi yang dilakukan oleh trader.

      Bid juga sering disebut sebagai Kurs Beli. Artinya harga inilah yang dipergunakan pedagang jika mereka ingin membeli dari anda. Sebaliknya, Ask sering juga disebut sebagai Kurs Jual, yang artinya pada pedagang selalu menggunakan harga ini ketika mereka akan menjual kepada anda. Berdasarkan contoh di atas, jika anda akan membeli EUR dari pedagang maka harganya adalah sebesar 1.30020 per USD. Sebaliknya jika anda ingin menjual EUR ke pedagang maka harganya adalah sebesar 1.30000 per USD.

      Diperbarui pada 21 Juni 2017.

      Selasa, 20 Juni 2017

      Juni 20, 2017

      Pasangan Mata Uang (Currency Pair) dalam Forex

      Sebelumnya telah dibahas tentang "mata uang yang ditransaksikan dalam forex". Sekarang kita akan menambah pengetahuan tentang pasangan mata uang dalam forex. Pasangan mata uang dalam bahasa Inggris dapat disebut dengan "currency pair". Mengingatkan kembali bahwa transaksi dalam forex dilakukan antara dua mata uang yang berbeda, kalau mata uangnya sama bukan transaksi namanya. Nah, kedua mata uang yang berbeda tersebut lalu dipasangkan dan disebut sebagai pasangan mata uang (currency pair).


      Currency Pairs

      Dilihat dari jenisnya, currency pairs dibagi menjadi dua:

      1. Major Currency Pairs
      Major currency pairs atau majors yaitu currency pair yang melibatkan mata uang major dan ditransaksikan terhadap USD. Beberapa yang termasuk major currency pair adalah EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD, USD/JPY, USD/CHF dan USD/CAD.

      2. Cross Currency Pairs
      Cross currency pairs atau cross rates yaitu currency pair yang tidak melibatkan USD. Misalnya EUR/GBP, EUR/CHF, GBP/JPY dan lain-lain.

      Dalam currency pair, mata uang yang disebutkan pertama kita sebut sebagai base currency, sedangkan mata uang yang kedua disebut sebagai counter currency, terkadang disebut juga dengan quote currency. Ketika anda melakukan transaksi beli (buy), maka sebenarnya anda membeli base currency dan pada saat yang sama menjual counter currency.

      Sebaliknya, ketika anda melakukan transaksi jual (sell), maka yang anda lakukan adalah menjual base currency dan pada saat yang sama membeli counter currency. Inilah salah satu sebab mengapa anda dapat melakukan aksi jual (sell/short) terlebih dahulu ketika harga turun. Misalnya, ketika anda melakukan aksi jual EUR/USD, maka semakin turun harga EUR/USD, semakin besar keuntungan yang anda peroleh.

      Diperbarui pada 20 Juni 2017.
      Juni 20, 2017

      Apa itu Leverage dan Contract Size

      Leverage dan Contract Size dalam forex mungkin menjadi istilah yang baru bagi anda, tetapi tidak perlu khawatir karena di sini kami akan membahasnya. Sebelum membahas pengertiannya lebih lanjut, ada baiknya kita cari tahu dahulu artinya dalam bahasa Indonesia. Leverage dalam bahasa Indonesia berarti "pengungkit/tuas", sedangkan Contract Size dalam bahasa Indonesia berarti "ukuran kontrak". Lalu apa maksudnya kenapa dalam forex membutuhkan pengungkit dan ukuran kontrak?

      Mulai dari leverage, mari kita analogikan fungsi pengungkit, sebagai contoh kita akan memakai salah satu pengungkit yang memanfaatkan hidrolik yaitu dongkrak. Bayangkan saja anda akan mengganti ban mobil, tentu anda perlu menaikkan posisi mobil beberapa sentimeter di atas tanah. Jelas akan sangat berat bagi manusia untuk melakukannya dengan tangan kosong. Beruntunglah jika anda memiliki dongkrak, karena dengan dongkrak anda dapat meninggikan posisi mobil anda hanya dengan sedikit tenaga yang dikeluarkan.

      Dengan pengungkit tersebut kita dapat menggerakkan benda yang berat tanpa mengeluarkan tenaga yang besar atau hanya dengan usaha yang kecil. Demikianlah juga kira-kira fungsi leverage dalam forex. Dengan modal yang relatif kecil, seseorang dapat melakukan transaksi dengan jumlah kapital yang jauh lebih besar.


      Forex Leverage

      Leverage dalam forex biasanya dituliskan dengan perbandingan. Besarnya leverage dapat berbeda-beda pada tiap broker forex online. Broker biasaya menyediakan leverage dari 1:1, 1:5, 1:10, 1:50, 1:100, 1:200, 1:500, 1:1000, 1:3000 dan sebagainya. Dengan jasa daya ungkit dari leverage ini, dana yang relatif kecil bisa melakukan transaksi dengan nilai kontrak yang jauh lebih besar. Mungkin dapat dikatakan semakin besar leverage maka dana (modal) yang dibutuhkan juga semakin kecil.

      Berikut ini adalah contoh penerapan tentang leverage dan contract size:

      Apabila leverage yang diterapkan broker adalah 1:100 (satu berbanding seratus), maka apabila anda ingin bertransaksi senilai 100,000 USD anda cukup membutuhkan modal seperseratusnya (satu persen) saja, yaitu 1,000 USD. Selanjutnya, nilai transaksi sebesar 100,000 USD disebut sebagai ukuran kontrak (contract size), dan modal yang dibutuhkan yaitu 1,000 USD dapat disebut sebagai marjin (margin).

      Misalnya anda melakukan transaksi senilai 100,000 EUR. Kurs EUR/USD saat itu berada di kisaran 1.30000, sehingga 1 EUR bernilai 1.30000 USD. Artinya transaksi senilai 100,000 EUR sama dengan 130,000 USD. Namun dengan leverage (1:100), anda cukup membutuhkan modal sebesar 1,000 USD.

      Penggunaan leverage dan contract size tentu menjadikan orang tidak perlu modal yang begitu besar untuk memulai aktivitas trading dalam forex. Berbeda jika anda melakukan transaksi valas konvensional, di mana untuk bertransaksi sebesar 100,000 USD maka anda harus menyediakan modal senilai dengan 100,000 USD. Dengan kata lain, modal yang anda butuhkan adalah sebesar 100 persen, atau juga sama saja dengan leverage 1:1. 

      Diperbarui pada 20 Juni 2017.

      Minggu, 18 Juni 2017

      Juni 18, 2017

      Waktu Perdagangan dalam Forex

      Waktu transaksi dalam forex berbeda dengan jika anda melakukan transaksi valas biasa. Dalam transaksi valas biasa anda harus menunggu money changer atau bank untuk buka, dan juga anda hanya memiliki waktu terbatas karena bank-bank di Indonesia rata-rata sudah tidak melayani transaksi forex di atas pukul 15.00 atau 16.00 WIB, terlebih lagi kalau di bank mungkin anda perlu mengantri beberapa menit sebelum mendapat giliran bertransaksi. Namun berbeda dengan pasar forex, anda lebih memiliki waktu yang leluasa dan hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja untuk dapat bertransaksi.

      Memanfaatkan internet yang dapat menjangkau lingkup dan pelaku secara global, maka transaksi forex menjadi dimudahkan. Bahkan karena hal itu forex dapat menjadi pasar terbesar dan yang paling likuid, artinya dapat terjadi banyak transaksi jual beli dengan harga pasar berapapun jumlahnya dan terus saja berubah-ubah.

      Pasar forex yang dikenal sekarang ini tidak memiliki lokasi fisik secara khusus karena transaksinya hampir seluruhnya dilakukan secara online (lewat internet) atau melalui jaringan elektronik. Pasar forex mampu bekerja selama 24 jam tanpa henti selama 5 hari (Senin - Jumat), ini karena pasar keuangan dunia berjalan silih berganti dalam sehari dan terkoneksi melalui internet. Para pelaku dapat bertransaksi kapan pun dengan mudah selama pasar forex dibuka. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan zona waktu silih bergantinya pasar keuangan dunia:

      Tabel Zona Waktu Forex

      Jika melihat tabel di atas maka zona waktu forex tersebut dapat dibagi menjadi empat sesi yang meliputi:
      1. Pasar New Zealand & Australia.
      2. Pasar Asia yaitu Jepang, Hongkong & Singapura. 
      3. Pasar Eropa yaitu Jerman & Inggris. 
      4. Pasar Amerika. 

      Kita dapat melakukan transaksi pada sesi manapun, bukan karena kita berada di Indonesia lalu kita harus mengikuti sesi pasar Asia untuk melakukan trading forex. Dengan silih bergantinya zona waktu, pasar forex di seluruh dunia tetap buka selama 24 jam selama 5 hari dari Senin sampai Jumat. Pembagian sesi pasar di atas hanya dimaksudkan untuk membagi zona waktu yang buka, dan memudahkan pembagian tingkat keaktifan pasar yang terjadi, misalkan apabila kita bertransaksi pada jam 09.00 WIB maka pada waktu itu pasar yang ramai adalah pasar di sesi Australia dan Asia.

      Diperbarui pada 18 Juni 2017.
      Juni 18, 2017

      Arah Transaksi dalam Forex

      Arah transaksi yang ada dalam forex sering dikenal dengan istilah "two-way opportunity", dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai "peluang dua-arah". Istilah tersebut mengandung maksud bahwa dalam transaksi forex dapat dilakukan dalam dua arah. Trader dapat mencari peluang keuntungan baik pada saat harga pasar sedang bergerak naik maupun turun.

      two-way opportunity

      Dalam forex ada dua jenis transaksi, yaitu beli (buy) dan jual (sell). Transaksi beli juga sering disebut dengan "long", sedangkan transaksi jual juga sering disebut dengan "short". Apabila harga sedang dalam keadaan naik, maka transaksi beli dapat anda lakukan untuk mendapatkan keuntungan. Sebaliknya jika harga sedang turun anda juga tetap dapat bertransaksi dengan melakukan penjualan sehingga anda dapat berpeluang mendapatkan keuntungan juga.

      Kemana pun harga pasar bergerak, baik naik atau turun, trader dapat memperoleh peluang untuk mendapat keuntungan. Namun ada hal yang penting yang perlu diperhatikan yaitu ketepatan dalam mengambil langkah transaksi (membuka posisi), jangka waktu posisi yang terbuka, dan waktu penutupan posisi. Apabila langkah transaksi yang diambil searah dengan pergerakan harga maka peluang keuntungan yang didapatkan. Sebaliknya apabila salah mengambil langkah transaksi yang berlawanan dengan pergerakan harga maka resiko kerugianlah yang akan didapatkan. 

      Mungkin ilustrasi berikut ini akan memperjelas skema tersebut:

      Harga Naik

      Ketika anda memperkirakan harga akan naik, maka anda dapat membuka transaksi beli (buy), atau sering juga disebut posisi "long". Jika analisis anda tepat dan kemudian harga bergerak semakin tinggi, maka semakin besar pula keuntungan yang akan didapatkan.

      Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah: "bagaimana jika seandainya anda sebelumnya memperkirakan harga akan bergerak turun?"

      Harga Turun

      Apabila anda memperkirakan harga perdagangan akan turun, maka anda dapat membuka transaksi jual (sell), atau sering juga disebut posisi "short". Jika hasil analisis anda tepat, maka keuntungan yang akan diperoleh akan semakin besar justru ketika harga objek perdagangan tersebut jatuh.

      Pertanyaan penting selanjutnya adalah: "bagaimana jika seandainya seorang trader salah mengambil posisi seperti saat harga turun tetapi justru mengambil posisi beli; atau saat harga malah naik ketika mengambil posisi jual?”

      Jawabannya tentu saja adalah dia akan rugi.

      Terdengar menakutkan mungkin, namun dalam perdagangan berjangka seperti forex, harga yang ada dalam pasar forex selalu bergerak dinamis. Bisa saja kita mengalami kerugian sementara yang masih dapat ditolerir (sebelum posisi ditutup dan atau sebelum margin call), apabila seperti itu maka perlu pertimbangan lebih lanjut lagi, apakah dalam jangka waktu tertentu harga akan mampu bergerak sesuai analisis kita atau tidak; apakah kita masih mungkin mendapat peluang keuntungan atau tidak; dan sebagainya. 

      Kesalahan mengambil langkah transaksi tentu akan beresiko kerugian. Itulah sebabnya mengapa setiap transaksi harus melewati proses analisis dan pertimbangan beberapa faktor terlebih dahulu. Selanjutnya hal yang tidak kalah pentingnya adalah "manajemen resiko" dan "perencanaan trading". Apabila sudah menguasai hal-hal tersebut, maka anda akan dapat mengoptimalkan peluang serta meminimalkan resiko. Hal-hal tersebut akan dapat kalian pelajari lebih lanjut di artikel-artikel selanjutnya.

      Diperbarui pada 18 Juni 2017.

      Tentang Kami

      authorHalo, selamat datang di situs Vidhianjaya. Situs ini dikelola oleh admin yang juga merupakan seorang pendidik dari sekolah vokasi / kejuruan di bidang teknologi dan rekayasa dan Duta Teknologi Kemendikbudristek. Selain sebagai pendidik, kami juga aktif sebagai penulis, konten kreator, penggiat literasi dan digital, serta penggerak organisasi di bidang pendidikan. Kami suka berkarya, berkreasi, dan berbagi dalam banyak hal, terkhususnya bidang pendidikan, literasi, teknologi, sains, digital, dan informasi.
      Selengkapnya →



      Subscribe Channel

      Video Pilihan