Hewan-Hewan dengan Bayi Terbanyak - Vidhian Jaya

Jumat, 27 Januari 2017

Hewan-Hewan dengan Bayi Terbanyak

Jika pada beberapa manusia hanya dapat menghasilkan keturunan hingga kurang-lebih selusin anak selama hidup mereka. Sedangkan pada hewan ada yang mampu melahirkan sejumlah besar pasukan keturunannya. Berikut ini adalah beberapa hewan yang dianggap memiliki kemampuan menghasilkan keturunan terbanyak:

Kelinci

Pertama, di antara beberapa mamalia, kelinci terkenal sebagai peternak besar dan ahli berternak. Mereka telah dianggap sebagai simbol kesuburan sejak jaman dahulu, dikagumi karena kemampuan mereka untuk menghasilkan sejumlah besar bayi kelinci. Beberapa adaptasi diri mereka membuatnya mendapatkan reputasi ini. Mereka aktif secara seksual mulai pada usia 3-4 bulan dan jenis betina bisa hamil segera setelah mereka melahirkan. Ini berarti kelinci dapat menghasilkan beberapa anak, sampai tujuh bayi, melalui musim kawin.

Meski banyak menghasilkan anak, tetapi musim menjadi salah satu kuncinya. Di Eropa, kelinci hanya berkembang biak di musim semi dan musim panas, sehingga membatasi jumlah kelahiran. Namun di Australia dan Selandia Baru, di mana kelinci Eropa telah diperkenalkan di sana, mereka dapat berkembang biak sepanjang tahun di beberapa daerah dan meningkat hingga sebanyak tujuh anak.

Berdasarkan hal tersebut di atas, tidak mengherankan jika kelinci dapat dianggap sebagai hama di negara-negara tersebut. Bahkan, status hama kelinci sering dikaitkan dengan kebiasaan kehamilan dan dapat menjadi titik awal yang berguna untuk mengidentifikasi hewan paling subur di dunia.

Tikus

Tingginya tingkat kelahiran keturunan hewan dapat dikaitkan dengan kemunculan wabah atau hama. Selain kelinci, mamalia lain yaitu tikus lebih terkenal sebagai hama di beberapa tempat. Beberapa faktor yang dapat membuat tikus menjadi hewan dengan tingkat kesuburan tinggi, antara lain makanan yang melimpah, kondisi lingkungan yang mendukung, serta kurangnya predator.

Adanya kelimpahan makanan dan kondisi lingkungan yang tepat, ibu tikus memiliki rata-rata enam anak setiap bulan, yang mana anak-anak tersebut dapat mulai berkembang biak pada bulan berikutnya. Misalnya, di Australia menderita wabah tikus berlebihan. Tercatat kepadatan wabah hama tikus di Australia dapat mencapai puncaknya pada 2.700 tikus per hektar di daerah banyak toko-toko gandum. 

Jika angka-angka hewan tersebut itu tidak cukup ekstrim untuk anda, coba pertimbangkan "hubungan terbesar yang ditunjukkan di bumi" di bawah ini.

Karang

Karang Bertelur di Great Barrier Reef
Karang Bertelur di Great Barrier Reef
(Kredit: Jurgen Freund)

Setiap musim semi di Great Barrier Reef mengubah arus pasang menjadi merah jambu dalam acara perkawinan massal. Alih-alih kawin secara fisik, karang-karang mensinkronisasi pelepasan sperma dan telur mereka untuk meningkatkan kemungkinan pembuahan.

"Saya tidak berpikir bahwa ada orang yang benar-benar pernah mencoba untuk menghitung berapa banyak telur yang karang hasilkan." kata Dr. Mary Hagedorn dari Institut Biologi Konservasi Smithsonian. "Kebanyakan orang menggambarkannya dengan sejumlah besar telur yang dihasilkan selama bertelur dan itu bisa berarti sebanyak jutaan telur yang dihasilkan oleh karang individu."

Jutaan telur mungkin terdengar seperti sangat banyak, tetapi waktulah yang menjadi musuh karang. "Karang memiliki beberapa pola reproduksi yang paling dibatasi dalam kerajaan hewan," kata Hagedorn. "Bagi kebanyakan karang, mereka hanya memproduksi gamet jantan dan betina selama 2 hari per tahun."

Terlebih lagi, sebagian besar mati muda. "Meskipun karang menghasilkan sejumlah besar keturunan, hasilnya lebih atau kurang sama dengan kelompok hewan lain: satu atau mungkin dua bibit yang dihasilkan yang mampu tumbuh hingga dewasa," kata Hagedorn.

Di tempat lain di laut, ada perenang raksasa yang sebelumnya diakui oleh Guinness World Records sebagai hewan bertulang belakang paling subur: yaitu ikan matahari.

Ikan Mola-Mola

Seekor Ikan Matahari (Mola mola)
Seekor Ikan Matahari (Mola mola)
(Kredit: Doug Allan)

Nama Latinnya adalah "Mola mola" yang berarti "batu giling", dan nama itu sangat tepat. Ikan bulat dan berwarna abu-abu ini dapat mencapai 10 kaki (3 m) dan berat sampai 2 ton. Yang dikenal sebagai "kepala berenang" karena tubuh mereka yang besar dan sirip yang relatif kecil, mereka sering ditemukan berjemur di bawah sinar matahari di dekat permukaan laut.

Mola-mola merupakan juara pembawa telur. Para betina dapat melepaskan sekitar 300 juta ke dalam air pada satu waktu. Di perairan Jepang, mereka berupaya untuk bertelur dari bulan Agustus sampai Oktober, menunjukkan bahwa mereka petelur banyak.

"Mola-mola laut dewasa memiliki kehidupan soliter di laut terbuka di mana menemukan pasangan menjadi sebuah tantangan, sehingga menghasilkan banyak telur dapat meningkatkan kemungkinan pembuahan dan oleh beberapa pejantan," kata Dr David Sims dari Asosiasi Biologi Kelautan di Plymouth, Inggris.

Seperti halnya karang, hanya beberapa dari telur mereka yang akan berkembang menjadi dewasa atau lautan dunia ini bakal menjadi lautan penuh mola-mola dan tidak banyak spesies lain. "Kami pikir mereka menghasilkan begitu banyak karena kesempatan pembuahan telur dan kelangsungan hidup selanjutnya yang sangat rendah," kata Sims.

Jika kita ingin menemukan beberapa tingkat reproduksi yang benar-benar menakjubkan, kita perlu melihat hewan yang lebih kecil: khususnya serangga.

Kutu Kubis

Kutu daun kubis familiar dikalangan petani sebagai hama produktif. Pada musim semi, para betina mengeluarkan 5-10 salinan genetik dari diri mereka sendiri dalam sehari. Ini terus berlanjut melewati musim panas ketika anak perempuan mendapatkan sayap untuk membantu menyebarkan keluarganya lebih jauh.
Kutu Kubis (Brevicoryne brassicae)
Kutu Kubis (Brevicoryne brassicae)
(Kredit: Blickwinkel/Alamy Stock Photo)

Di bawah mikroskop, anak perempuan yang baru lahir di musim panas sudah berisi embrio dari generasi berikutnya. Pada musim gugur, para betina akhirnya menghasilkan beberapa laki-laki, yang memungkinkan untuk kawin dan mengganti beberapa gen yang sehat.

"Secara individual kutu biasa-biasa saja dalam hal ini, hanya menghasilkan 50 atau lebih keturunan. Banyak serangga yang menghasilkan lebih banyak," kata Dr Richard Harrington, kepala Pengamat Serangga Rothamsted. "Namun bila menggabungkannya dengan waktu generasi mereka yang sangat singkat - seminggu atau bahkan kurang di bawah kondisi ideal - dan mereka mungkin menjadi juara reproduksi serangga."

Dalam kondisi sempurna, Harrington memperkirakan bahwa seekor kutu bisa menghasilkan cukup keturunan untuk menutupi bumi dengan lapisan kutu sedalam 149 km dalam waktu satu tahun. Pada kenyataannya, angka kematian yang tinggi dialami serangga ini karena mereka dimangsa oleh kepik, lacewing dan berbagai jenis burung.

Tapi ada beberapa serangga yang menghabiskan seluruh hidup mereka untuk mereproduksi. Ratu dari koloni semut sosial memiliki pekerja untuk melakukan segala sesuatu yang lain untuk mereka, dan mereka mungkin menjadi pereproduksi yang paling sukses dari semuanya.

Semut

Di atas koloni semut Afrika terdapat seekor ratu yang dapat menghasilkan sekitar 3-4 juta telur per bulan. Hal ini mungkin juga menjadi catatan.
Semut Argentine (Linepithema humile)
Semut Argentine (Linepithema humile)
(Kredit: Visuals Unlimited)

"Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun mereka menghasilkan paling banyak telur untuk tiap ratu, banyak spesies lainnya yang tidak terbatas pada satu ratu dan dengan demikian dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dari fekunditas koloni," kata Thomas O'Shea-Wheller dari Universitas Bristol di Inggris.

Misalnya, semut Argentine tinggal di "polygyne" koloni dengan ribuan ratu, yang berarti populasi mereka benar-benar spektakuler. Yang terbesar dari mega-koloni ini membentang 6.000 km (3.700 mil) di sepanjang pantai Mediterania. Seperti halnya tikus Antipodean, mereka dianggap hama.

Diperbarui pada 27 Januari 2017.

  • Davies, Ella. (2015). One Animal has more babies than any other. Diakses dari http://www.bbc.com/earth/story/20160304-one-animal-has-more-babies-than-any-other pada Maret 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan bijak, menghormati satu sama lain. Terima kasih.

Tentang Kami

authorHalo, selamat datang di situs Vidhianjaya. Situs ini dikelola oleh admin yang juga merupakan seorang pendidik dari sekolah vokasi / kejuruan di bidang teknologi dan rekayasa dan Duta Teknologi Kemendikbudristek. Selain sebagai pendidik, kami juga aktif sebagai penulis, konten kreator, penggiat literasi dan digital, serta penggerak organisasi di bidang pendidikan. Kami suka berkarya, berkreasi, dan berbagi dalam banyak hal, terkhususnya bidang pendidikan, literasi, teknologi, sains, digital, dan informasi.
Selengkapnya →



Subscribe Channel

Video Pilihan