Aplikasi I-Doser yang Membuat Terstimulasi - Vidhian Jaya

Rabu, 25 November 2015

Aplikasi I-Doser yang Membuat Terstimulasi

Ada sebuah aplikasi yang pernah membuat heboh media di Indonesia, dikabarkan bahwa aplikasi tersebut dapat membuat orang atau penggunanya merasakan hal-hal aneh, ketagihan, terstimulasi, dan sebagainya seakan-akan seperti seorang pecandu. Bahkan sempat diberitakan pula bahwa BNN juga sempat menyelidiki dan menkaji tentang aplikasi. Lalu aplikasi apakah yang dimaksud tersebut? Apa benar itu sesuai pemikiran anda?
Aplikasi I-Doser
Aplikasi I-Doser

Jawabnya adalah aplikasi I-Doser. Sebelum menggegerkan di Indonesia, aplikasi I-Doser sebenarnya pernah membuat heboh sekolah di Amerika dan beberapa belahan dunia sejak 2010 lalu. Dalam sebuah pemberitaan di News.com, beberapa siswa sekolah di Mustang High School, Oklahoma kedapatan telerkarena mendengarkan I-Doser. Bahkan, kepolisian setempat sempat menganggap hal ini sebagai isu belaka, meski tetap melakukan investigasi. Sayangnya, pihak berwajib tidak bisa menindak siapapun dikarenakan I-Doser bukanlah narkotika seperti yang dilarang dalam undang-undang mereka melainkan hanya gelombang suara yang dapat menstimulasi.

I-Doser dalam bahasa Indonesia mungkin dapat diartikan sebagai i-dosis. Kalau bicara tentang dosis maka sering dikaitkan dengan obat-obatan dan mungkin dari itu, aplikasi ini dianggap memiliki efek seperti seperti obat-obatan. Tapi tunggu dulu, jika kita hanya membahasnya secara sekilas saja, tentu dalam benak kita hanya terbayang hal yang negatif. Sedangkan apa yang sebenarnya terjadi mungkin tidak seperti bayangan anda. Oleh karena itu, untuk menambah informasi tentang aplikasi I-Doser maka pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang aplikasi tersebut.

Aplikasi I-Doser

I-Doser merupakan nama sebuah produk dari perusahaan yang memproduksi suara stimulan yang dapat didengarkan dalam format dose, CD, MP3 yang dapat dijalankan melalui perangkat desktop hingga smartphone. I-Doser sendiri menyebut produk-produk suara stimulan yang dihasilkannya dengan dosis (dose) dimana dosis tersebut bertujuan sebagai stimulan untuk memanipulasi suasana hati. Pernyataan tersebut bisa dibaca dari e-book yang disediakan sebagai media kit dan dapat diunduh pada laman web resminya.

Dalam penamaan produk  dosis mereka menggunakan nama-nama yang unik seperti hand of god, gate of hades, nirvana, genderize, dll. Selain itu juga banyak yang menggunakan nama obat-obatan terlarang seperti marijuana, DMT, LSD, dll. Sedangkan efek-efek yang dideskripsikan melalui gambar dan penjelasan pun juga cukup menggambarkan kesamaan efek dengan nama-nama yang diberikan. Seakan-akan I-Doser menjelaskan keuntungan dari mendengarkan produk mereka sehingga pengguna dapat merasakan efek seperti yang telah dijelaskan. Nama-nama yang digunakan tersebut pada dasarnya untuk strategi pemasaran yang nampaknya telah berhasil membuat banyak orang tertarik untuk mencobanya.

Cara Kerja I-Doser

I-Doser bekerja dengan memperdengarkan beberapa suara yang frekuensinya berdekatan atau hampir mirip pada telinga kita, lalu otak akan merespon kedua suara tersebut dan menghasilkan suara ketiga yang disebut dengan binaural beat pada frekuensi spesifik di alam pikiran kamu. Binaural beat yang digunakan I-Doser adalah salah satu bentuk terapi otak yang dibuat dengan menggunakan kemajuan teknologi untuk menurunkan frekuensi gelombang otak dan mendorong sinkronisasi gelombang antara otak kanan dan otak kiri. Misalkan telinga kanan anda distimulasi audio gelombang dengan frekuensi 315 Hz dan telinga kiri 325 Hz, maka otak kamu menangkap gelombang dengan frekuensi 10 Hz (325 Hz – 315Hz = 10 Hz). Nada dengan frekuensi 10 Hz tersebut akan terbentuk di dalam otak kamu. Dibutuhkan waktu minimal 8 sampai 10 menit agar otak kamu bisa memproses kedua gelombang yang masuk tersebut.
Aplikasi Stimulan
Aplikasi Stimulan

Dr Helane Wahbeh, asisten profesor Oregon Health and Science University, menjelaskan bahwa suara yang disebut ketukan binaural dikirimkan ke suara headphones, yang kemudian dapat menciptakan pengalaman berbeda. Ia menjelaskannya sebagai berikut: “Ketukan binaural terjadi ketika kedua telinga menerima dua gelombang suara berbeda. Normalnya, perbedaan suara antara setiap telinga membantu seseorang mendapatkan informasi langsung tentang sumber suara. Tapi, ketika Anda mendengarkan suara ini dengan stereo headphones, pendengar akan merasakan perbedaan antara dua frekuensi sebagai ketukan berbeda, sehingga seakan suara tersebut muncul dari dalam kepala.” Binaural beats biasanya digunakan untuk terapi gelombang otak. Paul Rademacher dari Monroe Institute di Virginia mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak ada yang berbahaya dari binaural beats di I-Doser. Bahkan, musik binaural kerap dijadikan terapi untuk meningkatkan kemampuan otak, termasuk juga untuk meditasi, mencegah stroke, penyakit alzheimer atau parkinson. Bahkan, bisa menimbulkan orgasme.

Perdebatan Tentang I-Doser

Salah satu hal lainnya yang membuat perdebatan tentang I-Doser adalah bahwa ada asumsi I-Doser membuat penggunanya merasa ketergantungan atau ketagihan. Hal tersebut nampaknya salah, apabila dibandingkan dengan musik/lagu biasa. Mereka yang mendengar tidak akan ketagihan meski sang penyanyi adalah idolanya. Berbeda dengan adiksi lainnya, seperti makanan, alkohol, obat-obatan, atau seks.

Efek sugesti diri Dosen Sinyal dan Audio Fakultas Teknik Elektro Universitas Kristen Satya Wacana, Matias HW Budhianto, juga menegaskan bahwa gelombang suara pada frekuensi tertentu memang bisa memengaruhi otak, seperti menimbulkan rasa tenang, tetapi itu tidak lepas dari pengguna sendiri yang menyugesti dirinya sendiri sewaktu mendengarkan musik itu. Hanya saja, efeknya tidak akan berlangsung lama. "Kalau kita mendengarkan musik lantas rileks, jika diteruskan mungkin akan tertidur saja," kata Matias.

Seiring dengan itu, praktisi hipnoterapi dan metafisika, Inunk Nastiti, mengatakan, dirinya pernah mendampingi penelitian di sebuah klinik gigi di Yogyakarta dan mendapati bahwa musik klasik karya Mozart yang diputar di ruang tunggu terbukti mampu membuat pasien lebih rileks dan mengurangi kecemasan. "Semua tergantung pada sugestibilitas atau seberapa mudah orang menerima sugesti. Hipnoterapi apa pun hanya bisa dilakukan apabila orang tersebut mau menerima sugesti," katanya.

Penggunaan I-Doser

Tidak sembarangan untuk dapat menggunakan I-Doser. Meski penggunaan utamanya dengan cara mendengar, namun untuk dapat menikmati efek binaural beat I-Doser pun memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan headset, headphone, maupun backphone yang khusus (berkualitas/direkomendari) karena suara yang dihasilkan oleh akan berbeda antara kanan dan kiri. I-Doser jelas tidak dapat digunakan apabila menggunakan speaker. Syarat selanjutnya yaitu wajib mendengarkan dosis dari awal hingga akhir, karena apabila berhenti di tengah maka susunan frekuensi akan menjadi kacau, dan mungkin saja ada dampak lain atau efek samping. Syarat-syarat lainnya yaitu memerlukan situasi mendukung seperti sunyi, gelap, dan juga kenyamanan saat menggunakannya.

Pembuatan I-Doser

Dalam pembuatan dosis, pihak I-Doser menyebutkan bahwa mereka melalui proses riset oleh para ahli mereka. Kendati demikian, hal yang menjadi perdebatan adalah bahwa mereka belum menjelaskan dari mana sumber penelitiannya. Bahkan beberapa riset dari sejumlah lembaga pendidikan menyatakan apa yang dijelaskan oleh I-Doser tidak terbukti. Mereka ini juga pernah menampilkan hasil jajak pendapat, yang menyatakan mayoritas konsumen merasa baik-baik saja. Tetapi anehnya situs ini tidak menyediakan polling tersebutsecara transparan. Akan tetapi terlepas dari peneletian dan jajak pendapat tersebut, banyak juga pengguna yang memberikan testimoni bahwa mereka merasakan efek-efek tertentu setelah menggunakan I-Doser. Anda bisa menemukan testimoni I-Doser dalam situs resminya maupun situs-situs tertentu, ada juga video-video yang dapat Anda lihat di youtube.

Menurut pendirinya, Nick Ashton, audio I-Doser sejak diproduksi tahun 2005 hingga sekarang (2015) diklaim telah didownload lebih dari 10 juta orang. Kini I-Doser untuk versi android tersedia di google Play Store dengan harga sekitar Rp 71K. Di play store, anda juga akan menjumpai aplikasi yang serupa, seperti Istoner, Binaural beat, dll. Cara penggunaannya pun sama, yaitu dengan mendengarkan gelombang suara untuk menstimulasi otak. Namun aplikasi I-Doser mungkin adalah aplikasi yang paling berkembang dan juga paling banyak penggunanya. Sedangkan harga untuk dosis mereka bervariasi berkisar antara 3-30 USD.

............................................................................................................................

Kini setelah membaca penjelasan di atas sudah dipastikan bahwa I-Doser bukanlah jenis narkotika maupun obat-obatan seperti yang diatur dalam undang-undang, dan mereka juga menyebutnya hanya sebagai suara stimulan.Jika pun memang dikategorikan sebagai hal terlarang, mengapa aplikasi ini masih beredar dan dijual bebas, bahkan dapat diunduh secara gratis diberbagai penjuru dunia?

Meski bukan sebagai produk terlarang, namun beberapa video menunjukkan bahwa efek binaural beats (audio yang ditawarkan oleh beberapa penyedia layanan seperti idoser) bisa berakibat seseorang seperti sedang mengalami sesuatu, seperti kerasukan, teler, dll. Jadi tak heran jika masih banyak kontra terhadap layanan aplikasi tersebut. Namun di sisi lain, aplikasi ini juga dapat memberikan efek positif, seperti dapat menenangkan pikiran apabila sedang stress, memberikan kenyamanan saat tidur, meningkatkan perasaan, meningkatkan mood, dan lain-lain.

Keuntungan dan kerugian mungkin juga tergantung dari cara pemakaian dan juga dosis yang dipilih. Apabila dipakai menyalahi ketentuan maka dapat berakibat buruk, misalnya saja saat mengemudi. Sebaliknya bila digunakan dengan bijak dapat juga memberi sugesti positif dari dalam diri kita ketika menggunakan aplikasi ini. Saran saya lebih baik kembali pada kemampuan diri sendiri dalam mengatur perasaan anda, seperti halnya melakukan kegiatan meditasi, yoga, dsb. Pada akhirnya untuk penilaian dan keputusan lebih lanjut saya kembalikan kepada anda para pembaca dimana mungkin anda memiliki beberapa penilaian tersendiri.

Diperbarui pada 24 Januari 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan bijak, menghormati satu sama lain. Terima kasih.

Tentang Kami

authorHalo, selamat datang di situs Vidhianjaya. Situs ini dikelola oleh admin yang juga merupakan seorang pendidik dari sekolah vokasi / kejuruan di bidang teknologi dan rekayasa dan Duta Teknologi Kemendikbudristek. Selain sebagai pendidik, kami juga aktif sebagai penulis, konten kreator, penggiat literasi dan digital, serta penggerak organisasi di bidang pendidikan. Kami suka berkarya, berkreasi, dan berbagi dalam banyak hal, terkhususnya bidang pendidikan, literasi, teknologi, sains, digital, dan informasi.
Selengkapnya →



Subscribe Channel

Video Pilihan