Maret 2017 - Vidhian Jaya

Sabtu, 11 Maret 2017

Maret 11, 2017

5 Benefits of Jogging

Jogging

Jogging or running is a favorite sport of many people. This exercise can provide benefits to the body. Some modern research has categorized jogging as a sport suitable for all circles. No need equipment and special requirements to do so. There are five reasons why people need to exercise run.

Cheap Sport

Running does not make a person have to join a gym or buy certain expensive exercise equipment. The equipment required is still worth wearing shoes, socks, shirts and pants. In addition, it can be done everywhere, such as in the garden, in the yard, on the road, in the field, as well as around the house.

Good for Health

Jogging can also help strengthen bones and help prevent osteoporosis, especially for women. Besides ran also included aerobic exercise can improve cardiovascular system, lower blood pressure and keep arteries clear of plaque.

Cardio Efficient

Jogging including the most effective way to improve heart health and burn fat in the body in a short time. If someone ran at a speed of six miles per hour for one hour so he can burn about 700 calories. Jogging for longer burn more calories than jogging faster.

Eliminate Stress

After running stable for 20 minutes, then the pressures of life or everyday stress will be reduced. This is because running also releases endorphins, which are natural chemicals produced by the body to relieve pain and improve mood.

Extend Age

Based on the results of a study reported in the British Medical Journal, people who jog regularly have a greater chance of living longer. This condition is due to organ in the body, especially the heart and lungs work better, so that blood flow to other organs become more fluent.

That's an easy way to get a healthy body. Not always a sport that requires costly for the various needs of sports equipment and sports venues. By doing regular jogging one can get a healthy body and a variety of other health benefits.

Updated on 2 April 2017.
Maret 11, 2017

Appreciate Yourself

How much we can respect ourselves? If you do not know, take a moment and do something good for yourself. Only we are the ones most able to appreciate ourselves.

Appreciate Yourself

Making time for yourself will make your mind refreshed. It even provides five minutes just to close your eyes and focus the mind can help us feel better. But it would be better if we could provide more time to focus the mind on ourselves and what needs to be done.

Give your mind time for a short break can be considered to respect ourselves. It's quite simple. Can also make yourself feel comfortable. Call a friend, drinking hot tea, sleep with a pillow and a warm blanket, write a diary book, eat the meal preferences, smell the aromatherapy, or indulge in their own way will make our minds comfortable.

The most important thing is to do something that is best for the body. Not only give more attention to other people. Precisely ourselves who should be considered. Sometimes it was easy to ignore the pain we feel and forget to take care of them.

Take advantage of a day off for complete rest. Calm your mind after dizziness crammed mind the current task to go to school or go to work. Every now and then does not hang out with other people is okay.

Occasionally people need entertainment but do not need to bother, spend a lot of money, the place bustling entertainment, or other entertainment venues that sometimes make ourselves exhausted even entertained. Not the kind of entertainment that is always needed, just an easy holiday, such as relaxing reading a book of fiction, imagination, adequate rest, talking casually with family or friends, and so on.

Another thing, you can do something different, or silly that will bring out the spirit of childhood in personality and gives a feeling of happiness. Eg playing water, watching the clouds, playing with pets, make funny work and so forth.

Quieting the mind can also be done with ease in the middle of the open nature. Sometimes we forget to pay attention to the open that stretches around us. Observing nature will make us feel fresh, more serene, comfortable and calm. Try to take a walk in the park, lake, hills, fields, gardens and watch the trees, grass, and sky. Breathe a deep breath in order to get as much oxygen. The world seemed to greet us, and it is ourselves that we need to appreciate.

Updated on 11 March 2017.
Maret 11, 2017

Perlunya Menjiwai Bahasa Jawa

Bahasa Jawa secara subtansif memiliki filosofi yang sangat dalam bagi masyarakat Jawa sebagai komunitas penggunanya. Ada banyak hal yang menjadi rasionalitas pembelajaran bahasa Jawa di berbagai jenjang pendidikan. Hal yang sangat utama dalam pembelajaran bahasa Jawa yaitu penggunaan bahasa Jawa terutama mengenai tata bahasa yang bukan hanya sekedar pengetahuan saja tetapi juga penerapannya di masyarakat. Bahasa Jawa dikenal bahasa yang paling sopan karena tata bahasanya yang memiliki tingkatan.

Falsafah Jawa Ajining Dhiri Saka Lathi

Tata bahasa adalah tata cara atau kaidah bahasa menurut kedudukan dalam tata krama. Menerapkan tata bahasa sangat diperlukan sebagai sarana interaksi sosial dalam bahasa Jawa ini didasarkan atas rasa kesusilaan dan penghormatan yang merupakan unsur fundamental, dan unsur ini akan sama sepanjang zaman. Rasa kesusilaan dan penghormatan ini bersumber dari watak dan sikap rendah hati. Misalnya selalu berupaya membuat hati orang lain senang, senantiasa pandai menempatkan diri, menjaga tata susila serta senantiasa rendah hati dan menghormati orang lain. Selain unsur statis ada juga unsur dinamis, terutama yang berkaitan dengan tata bahasa yang dapat diubah disesuaikan dengan suasana dan memungkinkan untuk terus berkembang.

Permasalahan yang sering terjadi dalam pembelajaran bahasa Jawa muncul ketika bahasa Jawa dipelajari hanya sebatas pengetahuan saja. Jika seperti ini maka belajar bahasa Jawa baru pada tataran kognitif saja. Padahal belajar bahasa beserta kaidah atau tata bahasa sesungguhnya merupakan dasar untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa hal yang dapat dipetik dari pembelajaran bahasa Jawa setidak-tidaknya:
  1. Perlunya memperhatikan tata cara memberikan penghormatan kepada orang lain. Dalam hal ini biasanya berkaitan dengan faktor usia, status, kedudukan, keturunan, pangkat dan jabatan.
  2. Perlu memiliki perasaan yang peka, cepat tanggap terhadap situasi dan kondisi, berbudi pekerti yang halus, serta pandai menempatkan diri.
  3. Perlu memiliki hati yang tulus ikhlas, sehingga dalam bersikap sopan tidak hanya di lahir saja seperti bersandiwara atau karena suatu pamrih.
  4. Perlu senantiasa pandai membawa diri agar dalam pergaulan terasa selalu menyenangkan bagi siapapun yang bisa dilihat dari sikap, perilaku serta ekspresi wajah yang menyenangkan.
  5. Perlu senantiasa murah senyum, akrab, dan terbuka dalam pergaulan.
  6. Perlu menjaga keseimbangan dalam memberikan penghormatan kepada orang lain, sewajarnya tidak berlebihan dalam merendahkan diri. Tetapi juga perlu menjaga dari sikap terkesan sombong.

Mempelajari bahasa Jawa sesungguhnya merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya Jawa. Berkaitan dengan perkembangan yang terjadi sekarang ini, kondisi dalam masyarakat sangat permisif dan memungkinkan orang tidak menggunakan bahasa Jawa dengan baik tetapi masyarakat pun tidak mempermasalahkannya. Hal ini sangat memprihatinkan sebab sebetulnya dari penggunaan bahasa Jawa sesuai dengan tata kramanya memiliki keutamaan yang sangat tinggi dalam membentuk kepribadian yang kuat, mantab, dan rasa tanggungjawab agar tidak mudah terpengaruh budaya asing yang tidak sesuai sebagai dampak globalisasi.

Aspek kepribadian yang terbentuk meliputi: moralitas untuk menjada supaya senantiasa sesuai nilai-nilai moral, individualitas agar bisa mandiri tidak tergantung kepada orang lain dan sosialitas dalam kaitannya melakukan darma bakti untuk masyarakat atau sesama manusia. Dengan menerapkan tata bahasa maka keutamaan-keutamaan yang menjadi aspek-aspek dalam pembentukan kepribadian sudah dimiliki. Jadi jika seseorang menerapkan tata bahasa, hal tersebut mencerminkan dimilikinya budi pekerti yang luhur dan berkepribadian yang utama.

Sangat jelas bahwa pembelajaran bahasa Jawa bukan untuk mendidik agar orang menjadi pandai berucap bahasa saja. Tetapi diharapkan juga memiliki rasa cinta terhadap bahasa Jawa dan yang lebih penting dapat menggunakan dalam pergaulan sehari-hari dengan baik dan benar agar nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa menjadi merasuk ke dalam diri.

Dalam falsafah Jawa terdapat sesanti "Ajining dhiri saka lathi" yang artinya nilai diri seseorang terletak pada gerak lidahnya atau harga diri seseorang terletak pada ucapannya. Jika kata-kata yang diucapkan baik, sopan, sesuai dengan penggunaannya bisa menyenangkan hati orang yang mendengarkannya maka akan menimbulkan rasa simpati dan dihormati. Namun jika sebaliknya, kata-kata yang diucapkan keras, kasar, tidak memperhatikan perasaan orang lain maka akan menimbulkan masalah yang dapat meruntuhkan harga diri seseorang dan bahkan akan membuat orang lain tidak suka atau benci.

Diperbarui pada 11 Maret 2017.
Maret 11, 2017

Memberi Keteladanan Pendidikan Karakter

Untuk membekali dan meningkatkan keterampilan bagi semua siswa guna bekal hidup di masa depan, maka dalam struktur kurikulum, sekolah mengembangkan komponen pengembangan karakter diri. Pengembangan karakter diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru, melainkan terintegrasi pada setiap mata pelajaran baik kurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler. Pengembangan karakter bertujuan untuk berlatih dan membiasakan menginternalisasi nilai-nilai baik pada diri sendiri yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum, adat istiadat, dan estetika yang kelak sangat bermanfaat bagi kehidupannya.

Pendidikan Karakter

Istilah karakter dihubungkan dan dipertukarkan dengan istilah etika, akhlak, atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif. Sedangkan karakter menurut KBBI (2008) merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik baik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma, agama, kebudayaan, hukum, adat istiadat, dan estetika.


Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku dengan baik. Dalam pendidikan karakter ditanamkan nilai-nilai perilaku kepada peserta didik meliputi pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik kepada Tuhan, diri sendiri, sesama makhluk, lingkungan maupun kebangsaan.

Pendidikan karakter bisa dimulai dari pendidikan usia dini. Peserta didik diperkenalkan mengenai Indonesia yang merupakan jamrud khatulistiwa, yang terdiri dari berbagai suku dan agama yang terbentang dari Rondo - Sabang sampai Merauke. Diperkenalkan pula pada peserta didik mengenai Pancasila dan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan juga bagaimana bisa menghormati lambang negara Burung Garuda dan Bendera Merah Putih. Selain itu dibangun juga sikap baik, hal ini untuk membiasakan diri kepada generasi mendatang untuk tidak mudah melakukan tindakan tercela, seperti bohong, menyuap, korupsi demi kepentingan sesaat.

Tujuan pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Upaya untuk membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki karakter baik adalah melalui pendidikan. Pendidikan memiliki peran penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia termasuk mental. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat menumbuhkembangkan karakter positif serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik.

Pembentukan karakter melalui rekayasa faktor lingkungan dapat dilakukan melalui strategi: keteladanan, intervensi, pembiasaan secara konsisten dan penguatan. Perkembangan dan pembentukan karakter memerlukan pengembangan keteladanan yang ditularkan, intervensi melalui proses, pelatihan dan pembiasaan terus menerus secara konsisten dalam waktu yang panjang dan penguatan yang harus disertai dengan nilai-nilai luhur.

Sekurang-kurangnya ada 19 nilai karakter yang perlu dijiwai oleh rakyat Indonesia melalui jalur pendidikan. Adapun nilai-nilai tersebut meliputi religius, jujur, disiplin, tanggungjawab, mandiri, peduli sosial, toleransi, kreatif, kerja keras, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta damai, menghargai prestasi, bersahabat, gemar membaca, peduli lingkungan, dan gotong royong.

Menurut KBBI (2008) istilah teladan dihubungkan dengan istilah perilaku dan sikap (perbuatan, perilaku dan sifat) berarti sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh. Sedangkan kata meneladan berarti mencontoh atau meniru, kata meneladani berarti memberi teladan, dan kata keteladanan berarti dapat ditiru atau dicontoh. Keteladanan dalam pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari satuan pendidikan formal dan nonformal yang berwujud kegiatan rutin atau kegiatan incidental, spontan atau berkala.

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus-menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah upacara pada hari besar kenegaraan seperti upacara bendera peringatan kemerdekaan RI, pemeriksaan kebersihan badan, beribadah bersama, berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, mengucap salam, berjabat tangan, dan sebagainya.

Setelah kegiatan rutin ada juga kegiatan spontan, yakni kegiatan yang insidental yang dilakukan pada saat itu juga. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat pendidik dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi saat itu juga. Apabila peserta didik melakukan perbuatan kurang baik maka perlu dikoreksi agar peserta didik tidak melakukan perbuatan kurang baik kembali. Contoh kegiatan tersebut adalah membuang sampah sembarangan, berteriak-teriak dan mengganggu orang lain, berkata tidak baik, berkelahi, mencela, berlaku tidak sopan, hendak mencuri, berpakaian tidak baik, dan sebagainya.

Kegiatan spontan juga berlaku untuk perilaku dan sikap peserta didik yang baik sehingga perlu dipuji, misalnya memperoleh nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olahraga atau kesenian, berani mengoreksi perilaku tidak baik teman, dan sebagainya. Keteladanan merupakan hal utama yang dilakukan dalam menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa pada pendidikan karakter.

Kegiatan insidental lainnya adalah kegiatan berkala. Kegiatan berkala merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan secara berkala. Contohnya seperti lomba atau kegiatan hari besar, misalnya hari pendidikan nasional, hari kemerdekaan, hari ibu, dan hari besar keagamaan.

Kegiatan belajar di sekolah yang mengintegrasikan nilai-nilai luhur karakter bangsa yang dilakukan secara rutin atau secara berkala sebagaimana diuraikan di atas, menumbuhkan sikap probadi menuju ke penanaman etika dan estetika, sikap moral yang taat aturan, berdisiplin, jujur, tangguh, berkepribadian tinggi, empati, demokratis, adil, saling menghormati sesama manusia merupakan penanaman nilai-nilai luhur bangsa. Akumulasi kegiatan pendidikan karakter melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler yang di dalamnya penuh nilai-nilai luhur bagi perkembangan jiwa dalam kurun waktu yang lama dapat membentuk perilaku dan sikap positif.

Diperbarui pada 11 Maret 2017.
Maret 11, 2017

Ayo Hindari Narkotika

Masa remaja memang indah, memiliki banyak teman untuk berbagi, jalan bersama, hingga mencari keperluan bersama. Hampir semua aktivitas bisa dilakukan bersama-sama teman, dari mengerjakan tugas yang sulit, koordinasi kegiatan ekstrakurikuler, bahkan mengisi waktu luang seperti liburan bersama. Teman dapat menjadi tempat berbagi, tempat curhat dan tempat untuk menunjukkan eksistensi diri.

Teman memang dapat menjadi sahabat yang baik dalam berbagi. Namun tidak semua teman seperti itu, karena kedekatan dalam interaksi sehari-hari terkadang membuat banyak kegiatan tercela berawal dari bujuk rayu teman. Teman yang tidak baik ada yang mengajak untuk berperilaku tidak baik, seperti memprovokasi untuk merokok, meminum miras, tawuran, menjadi pecandu, dsb. Mereka biasa diajak dengan iming-iming seperti tidak berteman, tidak keren, dan sebagainya. Padahal dengan melakukan hal buruk tersebut mereka seakan mengendalikan masa muda teman mereka dan membuat masa depan teman menjadi suram. Berbicara tentang kegiatan tercela sebagai pecandu bahan terlarang, pemuda perlu mengetahui seberapa bahayanya jika mereka sampai terjatuh dalam kegiatan tercela tersebut.

Jauhi Narkotika

Obat-obat terlarang atau yang sering disebut narkoba, narkotika atau napza (narkotika, psikotropik dan zat adiktif) adalah senyawa yang bersifat mempengaruhi sistem kerja otak. Narkotika berasal dari bahasa Inggris, "narcotics" yang berarti obat bius. Narkotika didefinisikan sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman, sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi rasa nyeri dan dapat menyebabkan ketergantungan.

Psikotropika merupakan zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkoba, berkhasiat psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Dalam dunia pengobatan, psikotropika digunakan sebagai obat penenang bagi pasien yang stress kejiwaan, obat menurunkan ketegangan, obat sebelum operasi, dan sebagainya. Termasuk ke dalam kelompok psikotropika adalah beberapa obat anti depresan dan halusinogen. Penggunaan obat ini secara berlebihan dapat mengakibatkan ketergantungan, penurunan aktivitas otak, menimbulkan kelainan tingkah laku yang disertai halusinasi, ilusi dan gangguan cara berpikir.


Gejala Penggunaan Narkoba

Umumnya penggunaan narkoba bermula dari keisengan, ingin mencoba, ingin terlihat gagah, dan terlibat masalah yang membuat stress berat. Akan tetapi sifat narkoba yang dapat membuat ketagihan membuat si pengguna menjadi tidak lepas dari jerat narkoba. Apabila tidak dikonsumsi dalam jarak waktu tertentu akan menimbulkan gejala putus obat yang sangat tidak mengenakkan, menyakitkan dan bahkan dapat menimbulkan hal fatal.

Dalam beberapa kondisi narkoba bisa dimanfaatkan untuk pengobatan, namun bila disalahgunakan akan memberikan dampak seperti pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri, pemakai juga dapat berhalusinasi dan terstimulasi. Stimulan, yaitu kerja organ tubuh akan lebih bertenaga dalam beberapa waktu, seperti kerja jantung, otak, dan otot lebih cepat dan bertenaga. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja diluar batas normal yang dapat diterima orang maka lama kelamaan saraf-saraf dapat rusak dan dapat menyebabkan kematian. Selain efek tersebut ada efek dari zat adiktif yaitu pemakai dapat merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar dapat terus mengkonsumsinya.

Gejala umum penanda bagi seorang pemakai narkoba adalah munculnya rasa tidak nyaman seperti mual, muntah, pusing, pandangan kabur dan rasa gelisah. Obat ini juga dapat menimbulkan rasa senang berlebihan dan perasaan melayang atau mengambang. Apabila yang dikonsumsi jenis psikotropika gejala awal yang timbul dapat berupa khayalan, rasa tenang dan percaya diri. Perubahan psikis dan kejiwaan bagi pengguna narkoba umumnya mengarah pada perilaku negatif seperti terlalu tertutup, tidak dapat mengontrol emosi, suka mencuri, berbohong, kasar, tidak sopan, acuh, jorok, perubahan teman bergaul, penurunan prestasi, bicara asal, jalan sempoyongan, hingga fisik yang kurus dan berwajah lesu.

Dampak Penggunaan Narkoba

Dampak penggunaan narkoba pada organ tubuh yang fital adalah rusaknya organ jantung, otak, paru-paru, lambung, alat reproduksi, ginjal, hati, dan darah. Pada otak, narkoba dapat menyebabkan pendarahan pada pembuluh darah otak. Narkoba mengakibatkan bronchitis, asma, dan kegagalan pernapasan. Untuk jantung, pemakaian narkoba menyebabkan gagal jantung dan infark miocard. Lever atau hati pengguna narkoba dapat mengalami hepatitis, dan kanker hati. Sementara itu pada alat reproduksi narkoba menyebabkan terjadinya impotensi, keguguran, mandul, sifilis dan gonohea. Dampak yang ditakutkan ada juga pengguna dapat terpicu penyakit HIV/Aids akibat menurunnya kekebalan tubuh.

Pengguna narkoba akan mengalami kecanduan dan untuk mendapatkan barang-barang tersebut mereka akan berbuat nekat seperti melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus-menerus. Pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan akan melakukan berbagai cara untuk dapat memperoleh narkoba kembali.

Melihat kerugian yang sangat besar terhadap penggunaan narkoba baik dari sisi fisik, sosial, kesehatan, ekonomi dan terancamnya nyawa, sungguh merupakan hal yang sia-sia bila orang menghancurkan diri untuk kesenangan sesaat. Kesenangan yang didapatkan dari narkoba tidak sebanding dengan berbagai persoalan kompleks yang didapat. Maka bagi siapa saja, berhati-hatilah dalam bergaul dan jauhi narkoba apa pun itu bentuknya.

Diperbarui pada 11 Maret 2017.

Jumat, 10 Maret 2017

Maret 10, 2017

Jenis-Jenis Program Ekstrakurikuler

Program ekstrakurikuler atau dapat disingkat ekskul adalah program kegiatan yang dilakukan di luar jam pembelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah. Tujuan program ekstrakurikuler adalah mendukung dan melengkapi program kurikuler, serta memperkaya pengetahuan, meningkatkan sikap, dan mendukung keterampilan peserta didik.

Berbagai EkstraKurikuler

Berikut ini jenis-jenis program kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah pada berbagai tingkat/jenjang pendidikan:

1. Program Penguasaan Kompetensi Mata Pelajaran

Program ini diarahkan untuk ketercapaian bidang akademik, baik dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor. Program ini sangat penting dikembangkan agar peserta didik memiliki kesiapan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan jenjang sekolah yang diinginkan. Kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan program ini contohnya antara lain:
  • Kegiatan pengayaan mata pelajaran yang dianggap perlu berdasarkan pertimbangan tertentu.
  • Remidial atau perbaikan bagi peserta didik yang penguasaan kompetensinya kurang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
  • Kunjungan ke tempat bersejarah, museum, industri, maupun tempat pendidikan non formal lain.
  • Kegiatan kelompok peneliti atau karya ilmiah.
  • Wawancara terhadap para ahli atau narasumber lain.

2. Program Pendidikan Karakter Bangsa

Program ini diarahkan untuk mengembangkan sikap nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Program ini sangat penting dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler, karena tidak mungkin dicapai secara utuh melalui jalur program kurikuler dengan jumlah jam pelajaran dan bahan pembelajaran yang terbatas. Kegiatan ektrakurikuler yang sesuai dengan program ini antara lain:
  • Kepramukaan dan kepanduan.
  • Pasukan Pengibar Bendera atau Paskibra.
  • Latihan dasar kepemimpinan.
  • Kelompok baris berbaris.
  • Kelompok pecinta alam.

3. Program Peningkatan Kecakapan Hidup

Program ini diarahkan untuk membekali peserta didik agar mampu beradaptasi serta memiliki keterampilan tertentu sebagai bekal hidup di masyarakat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kehidupan masyarakat yang cepat berubah memungkinkan hilangnya berbagai jenis pekerjaan yang sudah ada dan tumbuhnya berbagai jenis pekerjaan baru yang harus dikuasai oleh generasi baru.

Kini hampir setiap rumah tangga memerlukan bantuan hasil teknologi. Misalnya berupa alat komunikasi seperti telepon, smartphone, serta berbagai media hiburan seperti televisi, radio, console game, dan sebagainya. Peserta didik sebagai generasi muda perlu mengikuti arah kemajuan teknologi dan perlu memiliki pemahaman tentang teknologi yang banyak dimanfaatkan masyarakat. Melalui pemahaman tersebut diharapkan muncul kreativitas sehingga pada akhirnya mereka bukan hanya berperan sebagai pengguna, melainkan berperan pula sebagai perekayasa atau pengembang teknologi. Kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan program ini antara lain:
  • Pelatihan komputer.
  • Perkoperasian.
  • Kewirausahaan.
  • Keolahragaan.
  • Kesenian.

4. Program Pembentukan Keimanan dan Ketaqwaan

Selama ini program peningkatan iman dan taqwa dalam agama kurang begitu tersentuh oleh program kurikuler. Sebab pembelajarannya dikembangkan lebih banyak diarahkan pada pembentukan kognitif dan intelektual siswa. Keberhasilan pembentukan iman dan taqwa bukan diukur dari ada tidaknya perubahan sikap, akan tetapi ditentukan oleh kemampuan dalam memahami berbagai fakta dan konsep. Program pembentukan iman dan taqwa ditentukan sejauh mana peserta didik dapat menghayati dan mengimplementasikan nilai-nilai kehidupan ke dalam perilaku kehidupan ke dalam perilaku sehari-hari. Kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan program ini, antara lain:
  • Kegiatan bakti sosial.
  • Kunjungan ke panti asuhan.
  • Pengajian rutin.
  • Peringatan terhadap hari besar keagamaan.

Diperbarui pada 10 Maret 2017.
Maret 10, 2017

Program Kegiatan Ekstrakurikuler

UU no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah menggariskan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dibutuhkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan peserta didik, baik itu perkembangan intelektual, sosio-emosional, maupun perkembangan fisik. Atas dasar itu, sekolah memiliki program kegiatan yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu: program kurikuler dan ekstrakurikuler.

Program kurikuler atau sering disebut dengan program inti, yaitu program yang bersentuhan langsung dengan proses pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, bertatap muka langsung antara peserta didik dan guru. Waktunya telah diatur dalam struktur program pembelajaran. Materi pembelajarannya baik standar kompetensi maupun kompetensi dasarnya telah tercantum dalam kurikulum dengan menitik beratkan pada materi esensial (penting) dan diperkaya dengan materi muatan lokal, atau penjuruan.

Program Kegiatan Ekstrakurikuler

Selanjutnya program ekstra kurikuler atau yang sering disingkat ekskul, yaitu program kegiatan yang dilakukan yang dilakukan di luar jam pembelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah, tujuannya untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan atau kemampuan peningkatan nilai/sikap dalam penerapan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran yang terstruktur dalam kurikulum. Program ekstrakulikuler ini juga merupakan kegiatan yang penting dan bahkan bisa menjadi lebih penting ketimbang program kurikuler, tapi biasanya kedudukan ekstrakurikuler ini adalah mendukung program kurikuler.

Ada dua alasan utama mengapa kegiatan ekstrakurikuler menjadi kegiatan penting dalam mendukung program kurikuler, yaitu: pertama, untuk mencapai tujuan pendidikan yang ideal seperti yang digariskan dalam UU tidak mungkin hanya mengandalkan program kurikuler yang terstruktur dalam jam pembelajaran yang terbatas. Kedua, secara psikologis dan sosiologis, setiap orang memiliki potensi, bakat dan minat yang berbeda, sehingga untuk melayani keragaman itu diperlukan program kegiatan lain yang tidak terbatas oleh jam pelajaran dan ruang belajar.

Tujuan program ekstrakurikuler secara umum untuk memperdalam dan pemperluas pengetahuan peserta didik mengenai hubungan antarberbagai pelajaran, mengembangkan kepribadian, menyalurkan minat dan bakat serta melengkapi upaya pembinaan sebagai manusia yang baik seutuhnya. Sedangkan fungsi program ekstrakurikuler adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan seperti yang digariskan dalam tujuan institusional serta membantu program kurikuler dalam upaya mencapai kompetensi seperti yang digariskan dalam kurikulum. Adapun kedudukan program ekstrakurikuler dalam konteks sistem pendidikan dan pembelajaran adalah sebagai pendukung dan pelengkap program kurikuler.

Program ekstrakurikuler dapat berupa kegiatan pengayaan dan remidi atau kunjungan studi ke berbagai tempat mendidik. Kegiatan-kegiatannya seperti kepramukaan/kepanduan, usaha kesehatan sekolah, olahraga, kepecinta-alaman, kepemimpinan osis, dan sebagainya. Dari konsep tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat tiga karakteristik program kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, yaitu:
  1. Struktur kurikulum terdiri dari dua pokok pembelajaran, yaitu pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran pada tingkatan sekolah dan program pembiasaan. Dilihat dari waktu yang dipergunakan, maka kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar program pembelajaran mata pelajaran maupun pembelajaran pembiasaan.
  2. Kegiatan ekstrakurikuler dipilih sesuai dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan tempat tinggal peserta didik. Ini berarti setiap sekolah dapat memiliki program kegiatan ekstrakurikuler yang berbeda.
  3. Kegiatan ekstrakurikuler diarahkan untuk memenuhi penguasaan potensi mata pelajaran, pembentukan karakter bangsa, dan peningkatan kecakapan hidup. Ini berarti program ekstrakurikuler harus mampu menopang dua program pembelajaran terstruktur seperti yang ada dalam kurikulum.

Diperbarui pada 10 Maret 2017.

Kamis, 09 Maret 2017

Maret 09, 2017

Misteri Flying Rod (Sky Fish)

Sky fish atau yang juga disebut sebagai flying rod menjadi sebuah misteri sebagaimana ufo. Awal mulanya pada tanggal 19 Maret 1994, ketika itu Jose Escamilla merekam kegiatan base jumping di gua Swallow, Meksiko. Dalam rekaman tersebut, terlihat adanya makhluk terbang berbentuk tongkat berwarna putih dengan membran tipis seperti ubur-ubur.

Flying Rods

Skyfish ini jadi ketertarikan baru dalam bidang cryptozoology. Spesies ini diperkirakan merupakan makhluk yang terbang dan berputar dengan kecepatan tinggi, sehingga sukar untuk ditangkap dengan mata telanjang secara jelas. Beberapa orang berpendapat bahwa skyfish ini hidup diseluruh dunia, hal ini tampak pada banyaknya tangkapan kamera di berbagai wilayah dunia.

Jose Escamilla kali pertama menangkap gambar skyfish (rod) yang sedang terbang saat merekam kegiatan base jumper di gua Swallow, Meksiko. Dia percaya bahwa itu merupakan manifestasi serupa dengan UFO. Escamillia kemudian menamai websitenya roswellrods.com. Dari kata roswell dan rods. Roswell adalah sebuah kota di New Meksiko yang dipercaya sebagai tempat penyimpanan artefak UFO dan tubuh alien oleh pemerintah Amerika Serikat, sering dikenal dengan Area 51. Sedangkan rod diambil karena bentuk makhluk itu seperti tongkat.

Dari observasi melalui hasil jepretan kamera dapat disimpulkan bahwa panjang rod antara 10 cm hingga 5 m. Rod juga dapat mengendalikan arah terbangnya persis seperti burung atau serangga. Rod memiliki tubuh dengan membran tipis seperti ubur-ubur yang meliputi tulang axis. Beberapa mengklaim, rod adalah makhluk (hewan) yang belum dikenal dan kemungkinan masih keluarga anomalocarids yang terbang. Beberapa orang menganggap sebagai rod sebagai manifestasi ufo atau cryptozoology. Beberapa orang juga beranggapan bahwa rod adalah sebuah trik kamera yang dapat tercipta akibat merekam video dan memutar ulang rekaman tersebut.

History channel mengupas tentang rod dalam "Monster Quest Season 1". Diadakan penelitian dengan menggunakan dua kamera, yaitu satu kamera tradisional dan satu lagi kamera berkecepatan tinggi. Kamera tradisional menangkap gambar rod yang sedang melintas dengan sayap yang mengepak. Sedangkan kamera berkecepatan tinggi hanya menangkap seekor serangga yang sedang melintas di ladang. Tetapi setelah percobaan tersebut, para pemercaya rod mengkritik teori tersebut dan mengatakan bahwa kamera tradisional tidak mungkin dapat menangkap gambar dengan kejernihan yang tinggi seperti yang terdapat pada gambar-gambar rod di seluruh dunia.

Misteri yang membingungkan ini sebenarnya telah terpecahkan dengan bukti yang sangat konklusif. Pada tanggal 8 September 2005, salah satu stasiun televisi di Cina, China Central Television (CCTV) menayangkan dua seri dokumenter mengenai flying rod. Di dalam film itu disebutkan kalau pada bulan Mei-Juni 2005, kamera pengawas di perusahaan farmasi Zhenguo di kota Tonghua menangkap flying rod beterbangan di sekitar bangunan kantor.

Para peneliti yang kebingungan kemudian mencoba menangkap makhluk itu hidup-hidup. Lalu, mereka memasang jaring besar dan mulai menyalakan kamera pengawas. Ketika flying rod terlihat di kamera, mereka segera melihat ke jaring yang telah dipasang. Ternyata mereka hanya menemukan nyengat dan serangga. Para peneliti China kemudian mengambil kesimpulan kalau serangga tersebut dapat terlihat seperti flying rod karena efek kecepatan kamera. Kesimpulan ini diteguhkan kembali oleh para peneliti acara televisi Monster Quest dari History Channel.

Dalam usahanya untuk menciptakan ulang makhluk ini, Monster Quest memasang dua kamera. Satu dengan kecepatan rendah dan satu dengan kecepatan tinggi. Kedua kamera mengarah ke arah lokasi yang sama. Kemudian seekor nyengat lewat. Pada kamera berkecepatan tinggi, terlihat nyengat sedang terbang. Namun pada kamera berkecepatan rendah, nyengat tersebut terlihat sebagai flying rod.

Meski begitu, Jose dan teman-temannya menolak mengakui hasil eksperimen tersebut dan bahkan mengakui pernah mendapatkan rekaman flying rod di dalam laut. Lalu ada rumor juga, bahwa ada seorang anak di Inggris berhasil menangkap flying rod yang disimpan di dalam topless. Beberapa klaim lain yang mengatakan mereka pernah menangkap flying rod, tetapi belum pernah terbukti.

Diperbarui pada 9 Maret 2017.

Selasa, 07 Maret 2017

Maret 07, 2017

Food into the Pocket

This is a funny story for my girlfriend. The story, one day we were invited to the wedding of my friends. After we congratulated the newlyweds, we went to enjoy the meals. Although she was a girl who probably likes to keep herself, but she liked the foods served.

So she took some chicken skewers and some traditional food. The conditions at the time were crowded because many invited guests at the reception. Many guests walk fro, suddenly my girlfriend collided with a man. Unexpected events ensued, which food she carried off and get into the shirt pocket of a man.

Illustration Food in the Pocket

Of course, people around who saw it becomes to smile and laugh. My girlfriend immediately rushed apologized and immediately asked me to go to my seat regardless of who and how the man's reaction. He seemed shy and did not even take the food has entered the man's pockets.

When I saw a man who possessed these foods, he also embarrassed because he thought taking food. He also immediately rushed to get food in his pocket. The funny thing is, he does not eat it, do not take it, but instead returns again to the food's table. So, there is a possibility that the food eaten by others who are lucky.

Updated on 7 March 2017.

Senin, 06 Maret 2017

Maret 06, 2017

Buah Alpukat dan Kandungannya

Alpukat (Persea americana) dalam bahasa Indonesia baku menurut KBBI disebut sebagai avokad. Buah alpukat sering kita jumpai, buah serbaguna ini memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi manusia. Ada banyak zat yang kaya manfaat yang terdapat di buah ini. Buah berwarna hijau ini sering dimanfaatkan untuk jus atau bahan dalam es campur maupun hidangan lainnya. Rasanya yang nikmat membuat banyak orang menyukainya. Sebagian orang mungkin takut untuk mengkonsumsinya lantaran dianggap memiliki kandungan lemak tinggi, tapi apakah memang begitu? Apa saja manfaat dan khasiat dari alpukat?

Buah Alpukat (Avocad)

Hampir setiap bagian dari pohon alpukat memiliki manfaat. Kayu pohon alpukat bermanfaat sebagai bahan bakar. Biji dan daunnya dapat digunakan dalam industri pakaian. Kulit pohonnya dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang terbuat dari kulit. Dalam bidang kecantikan, buah alpukat juga sering digunakan sebagai masker wajah. Buah ini dianggap mampu membuat kulit lebih kencang. Buah alpukat juga bermanfaat untuk perawatan rambut seperti saat melakukan creambath. Selain itu, sebagai buah alpukat dapat dinikmati sebagai hidangan lezat dan menyehatkan.

Alpukat memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Alpukat setidaknya mengandung 11 vitamin dan 14 mineral yang bermanfaat. Alpukat kaya akan protein, roboflavin (atau dikenal sebagai vitamin B2), niasin (atau dikenal sebagai vitamin B3), potasium (kalium), dan vitamin C.

Alpukat memang mengandung lemak yang cukup tinggi. Namun jangan khawatir karena lemak pada alpukat mirip lemak pada minyak zaitun yang sangat sehat. Lemak yang dikandung dalam alpukat adalah lemak tak jenuh yang dapat berdampak positif dalam tubuh. Lemak pada alpukat dapat digunakan dalam pembuatan sabun dan kosmetik. Berikut ini penjelasan detail dari zat dalam alpukat yang bermanfaat bagi tubuh manusia:

Vitamin E dan Vitamin A

Vitamin E dikenal sebagai vitamin yang berguna untuk menghaluskan kulit. Campuran vitamin E dan vitamin A sangat berguna dalam perawatan kulit. Kombinasi vitamin E dan vitamin A membuat kulit lebih kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda dan segar.

Potasium atau Kalium

Potasium atau kalium yang ada dalam alpukat dapat mengurangi depresi, mencegah pengendapan cairan dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah.

Lemak tak Jenuh

Dalam alpukat terdapat lemak nabati yang tinggi yang tak jenuh. Lemak ini berguna untuk menurunkan kadar kolesterol darah, yang berarti dapat mencegah penyakit stroke, darah tinggi, kanker atau penyakit jantung. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mudah dicerna tubuh sehingga dapat memberikan hasil maksimal pada tubuh. Lemak tak jenuh pada alpukat juga mengandung zat anti bakteri dan anti jamur.

Asam Oleat

Asam oleat merupakan antioksidan yang sangat kuat yang dapat menangkap radikal bebas dalam tubuh akibat polusi. Radikal bebas dalam tubuh akan menimbulkan berbagai macam keluhan kesehatan.

Vitamin B6

Vitamin ini berkhasiat untuk meredakan sidrom pra-haid atau pra-menstruasi yang umumnya diderita wanita setiap bulannya.

Mineral

Mineral zat besi dan tembaga, zat ini diperlukan dalam proses regenerasi darah sehingga mencegah penyakit anemia. Ada juga mineral mangaan dan seng yang bermanfaat meredakan tekanan darah tinggi, memantau detak jantung dan menjaga fungsi sarag tetap terjaga.

Diperbarui pada 6 Maret 2017.

Minggu, 05 Maret 2017

Maret 05, 2017

Funny Story: I Guess Beggars

This is a funny short story. This story is taken from a real experience and long ago that when I was in elementary school. I read my diary and remember back. It made me smile to myself.

The story is like this: One day, I and my brother was sitting on the porch in front of the house while chatting and joking together. About 09:00 a.m, there was a boy who looks the same age as me. Then he approached our house. I thought he was a beggar because he dressed mediocre and did not speak anything. Then I went in and asked for the money to my mother. I said, "Mom, there are beggars in front. He seems a pity." Finally, I give money to a person who I guess beggars.

Illustration I Guess Beggars

But he instead replied, "I'm not going to beg, but I want to deliver these herbs to your mother." Hearing this, I then ran and spoke to my mother, "Mom, it turns out that outside is not a beggar, but a person who deliver these herbs to you." Finally, I apologize to that person. After the man got home I laugh when recalling the incident at the time, I was embarrassed to that person.

So after re-reading the story, I got a lesson that should not judge people only by their appearance. A wise sentence: do not judge a book by the cover. Moreover, try to dress well so that others are not mistaken about you. The first glance is important.

Updated on 1 March 2017.
Maret 05, 2017

Funny Story: Wrong Class

I felt sleepy during math class that even the teacher noticed. So he asked me to go to the bathroom and wash the sleep of my face. I was still drowsy even after washing my face, but still, I tried hard to get back to class. Walking with half-closed eyes. I entered the classroom only to find that the Math teacher, Mrs. Rina, had gone.

Wrong Class

In her place was the English teacher, not Mrs. Rina. I felt confused! And what was more confusing was that English was not on my schedule that day. So I asked the teacher, "Mister, where's Mrs. Rina? We don't have an English class today, so why are you now?"

With a puzzled look, he answered, "What do you do mean? On my schedule today is teaching English in this class. So why do you ask?"

Feeling more confused than before, I told him, "Because Mrs. Rina is supposed to be teaching us Match now." Suddenly the whole class burst into laughter, not only the students but also the teacher. Then one of the girls said, "You're in the wrong class. Your class may be in next door. Do you need an escort to take you there?" I then quickly realized, no longer sleepy, and soon left the wrong class. Oh, I was so embarrassed.

Updated on 5 March 2017.
Maret 05, 2017

Useful School Holiday

The vacation that's the most awaited by the students for a year after they complete one semester or complete grade. Questions that might arise are "where will they spend his holiday?" and "with what activity will they spend the holidays?" Those two common questions we may have heard, but can we take out the message contained in that question?

School Holiday

Nowadays many types and vacation spot have been offered, from quiet to a crowded place, from the cheap to expensive, from the near to far, and so on. It all depends on how we choose it. It is better if we choose a holiday that is useful for us. The things we need to consider in determining the holiday are:
  1. Select holiday spots which have a positive value and contain loads visionary.
  2. Holiday does not mean stop learning. Therefore, each parent should not get their children to laze on the holiday. Encourage them to do fun activities and educational nature.
  3. During school holidays, training and education of children students become the responsibility of the parents. Toward this school holidays, parents should have designed a form that will be charged to the assignment of children. The task is certainly there must educate and logical elements and allows to be completed within the time available.
  4. Sons and daughters who have entered adolescence are particularly vulnerable to today's social model. Parents should be more sensitive in addressing the psychological and attitude change experienced by their child. So how busy parents are running the activities it works, does not mean giving up just above the strict supervision of children's association.
  5. Weigh the cost-benefit principle for recreational activities and entertainment at a cost that is used to facilitate training activities of course of children.

Some activities that can be done during school holidays include:
  1. Practice the skills to do housework. During holidays, students will have plenty more time to help the mother or father in homework, activity is, in addition, to hone children's ability to avoid awkward when it came to carrying out this task itself is also to familiarize the child relationship with parents who may seldom meet because of busy with a variety of existing routines.
  2. Social activities to hone a sense of sensitivity towards others. At school, students may only busy with studying and completing various tasks assigned by the teacher so it does not have the time to share with others. In this school holiday period, students can participate in various social activities such as mutual cooperation together, this addition can sharpen our sense of awareness and sensitivity towards others, also to add a friend so further strengthen hospitality.
  3. Maintain familiarity with family relatives. Holidays were usually identical with the visiting grandma, grandpa, or relatives. So there's not bad if the holiday season this time is used to visit relatives who may have not visited. With the visit, each other will create a sense of longing treated and certainly will increase the intimacy between family members.
  4. Running the activities according to our hobbies, because during the school day we can not do it well, such as sport, photography, travel.
  5. Improve understanding of religion. It could be better opportunities for students to increase religious understanding. Where the holidays can be filled by following various religious activities, such as spiritual course, quick religious boarding and others.
  6. Joining courses/lessons to enhance the capabilities/competencies such as accounting courses, computers, sewing, cooking, or English language.

Some alternative activity we can choose to fill holiday in order to make the holiday is useful, more valuable than just have fun and spend time alone. The ability to develop aspects of academic, social, cultural, religious and personal development and personality of students can be used as the reference for selecting the type of activities that will be selected, students themselves who determine the choice of what is to be achieved or priorities for the holidays this year.

Updated on 5 March 2017.

Sabtu, 04 Maret 2017

Maret 04, 2017

Kekuatan Karakter - Satu Kunci Kesuksesan

Pendidikan karakter, guna membekali dan meningkatkan keterampilan peserta didik, lembaga pendidikan mengembangkan komponen pengembangan karakter. Pengembangan karakter bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru, melainkan terintegrasi pada setiap mata pelajaran baik kurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Sudahkah kamu tahu tentang apa itu karakter? Karakter merupakan nilai nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

Membangun Karakter

Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku dengan baik. Dalam pendidikan karakter ditanamkan nilai-nilai perilaku kepada peserta didik yang meliputi pengetahuan, kesadaran dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan maupun terhadap bangsa dan negara. Selain itu dibangun juga sikap jujur, hal ini untuk membiasakan diri kepada generasi mendatang untuk tidak mudah melakukan tindakan yang tercela. Tidak jujur seperti berbohong, menyuap, korupsi demi kepentingan sesaatnya merupakan tindakan yang tidak terpuji. Kebiasaan jujur dilatihkan melalui berkata sesuai kenyataan. Ulangan tidak mencontek, tidak bertanya pada teman terdekatnya atau cara lain yang tidak diperbolehkan menurut tata tertib.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik secara mandiri dapat meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Upaya untuk membangun dan mengembangkan karakter manusia dan bangsa Indonesia agar memiliki karakter yang baik, unggul dan mulia adalah melalui pendidikan, karena pendidikanlah yang memiliki peranan penting dan sentral dalam pengembangan potensi manusia, termasuk potensi mental. Melalui pendidikan diharapkan terjadi transformasi yang dapat menumbuhkembangkan karakter positif, serta mengubah watak dari yang tidak baik menjadi baik.

Pendidikan informal sesungguhnya memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikan. Mayoritas peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah hanya sekitar 7 jam sehari, atau kurang dari 30 %. Selebihnya (70 %), peserta didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jika dilihat dari aspek kuantitas waktu, pendidikan di sekolah berkontribusi hanya sekitar 30 % terhadap hasil pendidikan karakter. Untuk mengembangkan hasil pendidikan formal dilakukan di pendidikan informal, yakni di dalam keluarga dan di masyarakat sekitar tempat tinggal. Melalui pendidikan informal diharapkan tumbuh dan berkembang karakter seseorang yang akhirnya menyatu dalam dirinya yang membentuk kekuatan karakter.

Pendidikan karakter tidak hanya diberikan secara teoritik di sekolah, namun juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan itu adalah bukti bahwa pendidikan yang diberikan telah merasuk dalam diri seseorang. Ketika makan bersikap sopan, ketika hendak tidur membaca doa, ketika keluar rumah berpamitan, tekun dan semangat mewujudkan obsesi dan cita-cita, jujur, berbuat baik kepada hewan dan tumbuhan, tidak membuang sampah di sembarang tempat. Jadi pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik.

Menurut FW Foerster seorang pencetus pendidikan karakter dari Jerman mengungkapkan ada empat ciri dasar pendidikan karakter yakni:
  1. Pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut.
  2. Adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu peserta didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut risiko setiap kali menghadapi situasi baru.
  3. Adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu, peserta didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar.
  4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan peserta didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik. Sedangkan kesetiaan merupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis saja, tetapi lebih pada karakter atau kemampuan mengelola diri dan orang lain. Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hardskill dan 80 persen oleh softskill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia dapat sukses dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan softskillnya daripada hardskill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.

Pembentukan karakter melalui rekayasa faktor lingkungan dapat dilakukan melalui strategi keteladanan, intervensi, pembiasaan, dan penguatan. Dengan kata lain perkembangan dan pembentukan karakter memerlukan pengembangan keteladanan yang ditularkan, intervensi melalui proses pembelajaran, pelatihan, pembiasaan terus-menerus dalam jangka panjang yang dilakukan secara konsisten dan penguatan serta harus disertai dengan nilai-nilai luhur.

Sekurang-kurangnya ada 19 nilai karakter bangsa yang diharapkan dapat dijiwai oleh rakyat Indonesia melalui jalur pendidikan. Adapun nilai-nilai luhur karakter bangsa itu meliputi: religius, jujur, disiplin, tanggungjawab, mandiri, peduli sosial, toleransi, kreatif, kerja keras, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta damai, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, gemar membaca, peduli lingkungan dan gotong royong.

Kegiatan belajar di sekolah yang mengintegrasikan nilai-nilai luhur karakter bangsa yang dilakukan secara rutin atau secara berkala, menumbuhkan sikap pribadi kalian menuju ke penanaman etika dan estetika, sikap moral yang taat aturan, berdisiplin, jujur, tangguh, berkepribadian tinggi, bersikap empati, demokratis, adil, saling menghormati sesama merupakan penanaman nilai-nilai luhur bangsa.

Akumulasi kegiatan pendidikan karakter melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler yang di dalamnya penuh nilai-nilai luhur bagi perkembangan jiwa dalam kurun waktu yang lama dapat membentuk perilaku dan sikap positif. Perilaku positif itu merupakan cerminan karakter manusia Indonesia yang kuat spiritual agamanya, berakhlak mulia, berkepribadian baik, mampu mengendalikan diri dalam situasi apapun, berkecerdasan tinggi, berdedikasi tinggi, percaya diri, mandiri, cakap dan tangguh untuk mengatasi masalah. Semoga melalui pendidikan karakter, sikap-sikap positif menjadi dimiliki oleh generasi muda Indonesia dan mampu menjadi kunci kesuksesan.

Diperbarui pada 4 Maret 2017.
Maret 04, 2017

Kenali Beberapa Jenis Narkoba dan Jauhi Narkoba

Peredaran narkoba di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun dan dilakukan dengan cara yang semakin lihai. Pelajar dan remaja mulai menjadi sasaran pengedar karena merupakan potensi pasar yang menjanjikan untuk mereka. Mengajak untuk merokok dilakukan sebagai cara awal untuk memperkenalkan pada narkoba. Dengan dalih persahabatan atau agar tampak lebih keren, pelan-pelan pelajar dapat hanyut pada penggunaan narkoba.

Ilustrasi Narkotika

Narkoba merupakan narkotik dan obat terlarang dikenal sebagai obat atau bahan aktif yang bila dikonsumsi akan menyebabkan metabolisme tubuh mengalami ketergantungan yang sulit dihilangkan dan berefek ingin menggunakannya secara terus menerus. Penggunaan narkotika jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Narkotika dan psikotropika mulanya digunakan di dunia medis untuk mengurangi rasa sakit atau menidurkan pasien yang akan menjalani operasi, namun itu sesuai dosis kecil yang diperbolehkan dokter dan diawasi secara ketat.

Narkotik dan psikotropika digunakan secara salah oleh berbagai lapisan masyarakat terutama remaja usia 11-24 tahun sehingga menimbulkan dampak yang sangat merugikan. Bahkan kecenderungan penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Untuk mengenal lebih jauh tentang bahaya narkoba, mari kita simak beberapa jenis narkotika serta bahayanya:

1. Ganja/Mariyuana

Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya 350 nama sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, tiga di antaranya yaitu mariyuana, hashish, dan hemp. Mariyuana adalah tanaman semak/perdu yang tumbuh secara liar di hutan. Tanaman ganja memiliki daun, bunga, dan biji yang berfungsi untuk relaksan dan mengatasi keracunan ringan (intoksikasi ringan). Zat getah ganja/THC (delta-9 tetra hidrocannabinol) yang kering bernama hashish, sedangkan jika dicairkan menjadi minyak kanabasis. Minyak tersebut sering digunakan sebagai campuran rokok atau lintingan tembakau yang disebut sebagai cimeng, joint, dan sebagainya Zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

Ganja dapat menimbulkan efek yang menenangkan atau relaksasi. Orang yang baru memakai ganja atau mariyuana memiliki ciri-ciri sebagai berikut: mabuk dengan mata merah, tubuh lemas dan lelah, pupil bola mata menjadi besar. Efek buruk penggunaan ganja bagi tubuh dan mental antara lain: kemampuan konsentrasi yang berkurang, daya tangkap syaraf otak berkurang, penglihatan kabur atau berkunang-kunang, pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang.

2. Kokain

Kokain disuling dari tumbuhan koka (Erythoroxylon coca) yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan sejak 100 tahun silam. Berbentuk serbuk kristal yang biasa berwarna putih. Kokain dapat dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Penciuman kokain berkali-kali dapat menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang dapat menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung. Dengan proses sederhana berupa penambahan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain dapat berubah menjadi sangat aktif.

Jika heroin merupakan zat aktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan psikis. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan gembira dan segar bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut hingga halusinasi.

3. Opium

Opium atau opiat yang dihasilkan langsung dari tanaman yang bernama poppy (Papaver somniferum) merupakan jenis narkotika paling berbahaya. Getah putih yang lengket dikeluarkan dari buah opium yang belum matang dengan cara menyayatnya. Opium mengandung morfin yang sangat peka untuk menghilangkan rasa sakit dan kodein yang berfungsi sebagai obat antitusif.

Opium dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau syisya (rokok ala timur tengah). Awalnya pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tidak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.

4. Opiat Sintetik

Jenis obat yang berasal dari opiat buatan tersebut seperti metadon, petidin dan dektropropoksiven (distalgesic) yang memiliki fungsi sebagai obat penghilang rasa sakit. Metadon berguna untuk menyembuhkan ketagihan pada opium/opiat yang berbentuk serbuk putih. Opiat sintesis dapat memberi efek seperti heroin, namun kurang menimbulkan ketagihan. Dikarenakan pembuatannya sulit, opiat buatan ini jarang beredar di kalangan non medis.


5. Kodein

Kodein adalah sejenis obat batuk yang digunakan dalam medis, namun dapat menyebabkan ketergantungan atau efek adiksi sehingga peredarannya sangat dibatasi dan diawasi secara ketat. Kodeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit/nyeri. Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan kodein pada obat batuk dan pada obat pereda sakit. Pada beberapa kasus yang jarang, kodein dapat menimbulkan kecanduan.


6. Morfin

Morfin adalah alkoloida yang merupakan hasil ekstraksi serta isolasi opium dengan zat kimia tertentu untuk menghilangkan rasa sakit atau hipnoanalgetik bagi pasien tertentu. Dampak atau efek penggunaan morfin yang sifatnya negatif membuat morfin diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya.

Orang yang mengkonsumsi morfin akan merasakan keringanan dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengkonsuminya. Dari sini, dosis pemakaiannya pun terus ditambah untuk memperoleh kenikmatan yang sama. Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung dan muntah berulang-ulang. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

7. Heroin

Heroin adalah keturunan dari morfin atau opioda semisintatik dengan proses kimiawi yang dapat menimbulkan ketergantungan/kecanduan yang berlipat ganda dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya yang bodoh dengan cara menyuntik heroin ke otot, kulit atau pembuluh vena. Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morfin. Heroin merupakan narkotika yang paling malah harganya, paling kuat dalam menciptakan ketergantungan dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.

Pengguna mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun kecerian. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tidak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.

8. Amfitamine

Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Fakta medis membuktikan bahwa penggunaanya dalam jangka waktu yang lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stress dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.

..................................................................................................................

Itulah beberapa jenis narkoba yang kami bahas, lebih dari itu masih banyak jenis narkoba yang beredar, baik itu jenis baru, campuran, maupun bentuk lain. Hal yang jelas, melihat bagaimana bahaya narkoba di atas tentu membuat orang harus benar-benar aktif mewaspadainya. Sekali terjerumus maka akan sulit untuk kembali ke kondisi normal, dan membutuhkan rehabilitasi yang panjang. Oleh karena itu akan menjadi hal yang sangat tepat bila menjauhi narkoba sebelum terlibat lebih jauh lagi, sebelum masa depan menjadi suram.

Diperbarui pada 4 Maret 2017.
Maret 04, 2017

Ayo Hargai Bahasa Jawa

Bahan kajian bahasa dalam pendidikan mencakup bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing dengan pertimbangan, sebagai berikut:
  1. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional.
  2. Bahasa daerah merupakan bahasa ibu peserta didik.
  3. Bahasa asing terutama bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sangat penting dalam pergaulan global.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa bahasa daerah dapat dijadikan mata pelajaran wajib dalam kurikulum, memiliki kedudukan yang sama dengan mata pelajaran bahasa lainnya, dan memiliki fungsi yang sama penting dengan bahasa lainnya. Uraian tersebut sudah cukup menjelaskan betapa pentingnya kedudukan bahasa daerah. Lebih dari itu bahasa daerah tetap harus dilestarikan nilai luhurnya agar budaya masyarakat Indonesia yang majemuk dapat tetap bertahan.

Kesadaran akan pentingnya bahasa Jawa sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, alat komunikasi di dalam keluarga dan masyarakat daerah, pendukung bahasa nasional, sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan awal, dan alat pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah akan meningkatkan perhatian dan penghargaan terhadap bahasa daerah ini.

Aksara Jawa

Mengapa kita perlu meningkatkan perhatian dan penghargaan terhadap bahasa Jawa? Guna mendapatkan jawabab atas pertanyaan tersebut makan perlu kiranya mengkaji makna yang terkandung dalam penggunaan bahasa Jawa. Hal yang tidak semestinya diabaikan adalah kesadaran mengenai fungsi bahasa Jawa sebagai alat komunikasi, sehingga mempelajarinya pun cara dan teknik yang efektif agar dapat menggunakan bahasa Jawa sebagai alat tutur dalam berkomunikasi.

Belajar bahasa memiliki karakteristik penekanan pada keterampilan menggunakan bahasa tersebut secara terpadu, bukan hanya memahami bahasa Jawa sebatas kognitif sebagai pengetahuan bahasa Jawa saja. Akan tetapi juga terampil dalam menggunakan bahasa Jawa. Sekurang-kurang kemampuan berbahasa pasif yaitu terampil mendengarkan ketika melakukan pembicaraan dengan orang yang menggunakan bahasa tersebut.

Dalam belajar bahasa Jawa, terdapat esensi belajar yang luar biasa karakteristiknya terkait dengan terbentuknya nilai-nilai dasar dan bagaimana sikap (afektif) yang seharusnya ditunjukkan dari makna bertutur dengan bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan, penggunaan bahasa Jawa dengan ketentuan yang akan berimplikasi pada sikap dan keterampilan memposisikan diri.

Berbahasa Jawa hakikatnya tidak hanya sekedar bertutur saja. Tetapi lebih dari itu, yaitu menerapkan makna dari tata cara menuturkannya yang dikenal dengan istilah unggah-ungguh. Untuk mengenal lebih jauh makna berbahasa Jawa, yang sangat prinsip adalah memahami makna huruf Jawa serta memahami tata krama dalam bertutur menggunakan bahasa Jawa.

Huruf ha-na-ca-ra-ka berarti ada utusan yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasad manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk bekerja. Ketiga unsur tersebut adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia sebagai ciptaan-Nya.

Huruf da-ta-sa-wa-la berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan datang (saatnya dipanggil) tidak boleh mengelak. Manusia dengan segala atributnya harus bersedia melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan,

Huruf pa-dha-ja-ya-nya berarti menyatunya zat pemberi hidup (khalik) dengan yang diberi hidup (makhluk). Maksudnya padha yaitu sama, atau sesuai, jumbuh, cocok, tunggal batin yang tercermin dalam perbuatan berdasarkan keluhuran dan keutamaan. Sedangkan jaya itu menang, unggul sungguh-sungguh dan bukan sekedar menang-menangan atau menang tidak sportif.

Huruf ma-ga-ba-tha-nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang dilarang Tuhan yang Maha Kuasa. Maksudnya manusia harus pasrah dan berjalan sesuai garis kodratnya, meskipun manusia juga diberi hak untuk berusaha menanggulanginya. Pasrah dalam hal ini adalah pada takdir yang tidak dapat diubah, namun manusia justru harus berusaha untuk dapat menanggulangi takdirnya yang dapat diubah.

Budaya Jawa berkontribusi terhadap pengembangan kebudayaan lokal, nasional dan global secara harmonis. Penggunaan bahasa Jawa yang berlangsung dengan hati-hati, memerlukan kehalusan perasaan, intensitas kemauan dan bertingkat-tingkat, mengandung makna dalam pembentukan diri dan pembinaan kepribadian. Seseorang yang ada di depan, para pemuka masyarakat, para pemimpin, haruslah yang dapat memberikan contoh teladan. Golongan menengah perlu turut bersama-sama membantu pembangunan. Sedangkan mayoritas rakyat memberi dukungan dari belakang.

Perkembangan tata krama bahasa, di satu sisi memunculkan dampak terciptanya jarak sosial, namun di sisi lain juga merupakan produk dari kehidupan sosial. Hal ini dapat dijelaskan bahwa struktur masyarakat merupakan faktor pembentuk dari struktur bahasa, dan struktur bahasa yang mengenal tata krama berbahasa merupakan pantulan dari struktur masyarakat dengan tingkatan sosial atu stratifikasi sosial.

Di kalangan keluarga bangsawan dan abdi dalem, penggunaan tataraan krama oleh anak dalam berbicara dengan orang tua mereka adalah suatu keharusan, akan tetapi dalam kalangan orang kebanyakan adalah tidak. Kebiasaan berbicara orang kebanyakan pada masa terakhir, yang melanjutkan tradisi dapat menjadi pegangan.

Sebagai norma pergaulan dalam masyarakat. Dalam bergaul dengan orang lain dalam hidup bermasyarakat, dituntut untuk mengikuti kaidah sosial tertentu. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam bergaul dengan sesama warga masyarakat adalah bahasa Jawa yang dipakai. Seperti halnya terhadap suatu kaidah seseorang yang tidak menaatinya dapat terkena sanksi, demikian juga dalam berbahasa.

Kaidah dalam penggunaan bahasa, dalam hal ini penggunaan tataran bahasa atau tata berbahasa perlu ditaati. Apabila seseorang berbahasa Jawa dengan orang lain dengan tidak tepat tataran yang digunakan, maka pergaulan dengan orang lain tersebut dapat menjadi terganggu, menjadi tidak serasi, menjadi tidak harmonis. Oleh karena itu dalam pergaulan sehari-hari bila menggunakan bahasa Jawa seseorang dituntut oleh masyarakat untuk menggunakan tataran bahasa Jawa secara tepat, sesuai dengan kedudukan seseorang di dalam keluarga, status sosial, tingkat kebangsawanan, umur, atau prestisnya.

Selanjutnya tataran bahasa Jawa dipakai sebagai tata sopan-santun. Pada umumnya penghormatan dengan penggunaan bahasa hanya terbatas dalam kata-kata tertentu. Akan tetapi kemudian makin sering kata hormat dipakai, sehingga frekuensi penggunaan makin tinggi. Dengan ini maka bahasa Jawa bukan lagi hanya mengenai kata-kata hormat, yang ada dalam setiap bahasa, akan tetapi telah menjadi bahasa tersendiri, yaitu bahasa halus, bahasa penghormatan, bahasa krama. Dengan munculnya tata krama berbahasa, seseorang dituntut untuk menggunakan tataran bahasa Jawa yang tepat, sebab kalau tidak tepat akan menimbulkan perasaan tidak enak di antara para pemakainya. Orang-orang desa dan orang-orang yang tidak termasuk dalam kelas terpelajar akan diberi maaf kalau tidak dapat menerapkan aturan secara tepat.

Sebaliknya tidak dapat dimaafkan kalau mengaku terpelajar tetapi tidak dapat berbahasa Jawa secara layak. Hal ini akan dicap sebagai tidak sopan, tidak mengerti sopan santun. Orang yang diajak bicara dengan bahasa yang tidak semestinya akan merasa tidak dihormati, dan karena itu dapat kehilangan simpati.

Penggunaan bahasa Jawa (ngoko krama) berfungsi sebagai alat untuk menyatakan rasa hormat dan keakraban. Tataran krama dipakai untuk menyatakan hormat kepada orang yang diajak bicara, sedang tataran ngoko dipakai untuk memperlihatkan derajat keakraban di antara mereka yang berbicara.

Bahasa Jawa juga berfungsi sebagai pengatur jarak sosial. Untuk menunjukkan keunggulan, kejayaan, dan kebesaran. Pengembangan tataran ngoko krama, membedakan jarak sosial di mana tataran krama merupakan tataran atas, tataran ngoko merupakan tataran bawah. Penggunaan tataran ngoko krama, sebagai wahana untuk membentuk kepribadian seseorang yang dapat menempatkan diri dengan baik.

Dengan memahami makna dari tata krama bahasa dalam berbahasa Jawa, menumbuhkan adanya sikap positif dan apresiasi terhadap bahasa Jawa di kalangan peserta didik sebagai generasi penerus. Pada akhirnya kelestarian bahasa Jawa akan memperoleh jaminan dan muncul kekhawatiran akan masa depan suram bagi bahasa Jawa akan dapat dihindarkan.

Diperbarui pada 4 Maret 2017.
Maret 04, 2017

Manfaat Kopi untuk Kecantikan Wajah dan Kulit

Berbicara mengenai kopi, banyak orang masih berpendapat bahwa kopi itu buruk bagi kesehatan. Sebenarnya hal tersebut tidak sepenuhnya benar, asalkan kopi dikonsumsi secara benar. Kopi justru dapat bermanfaat bila dikonsumsi dengan cukup, bukannya berlebihan. Apapun itu bukan hanya kopi, bila dikonsumsi berlebihan pasti tidak baik.

Selain memiliki manfaat apabila dikonsumsi, kopi ternyata juga memiliki kegunaan bagi kecantikan wajah dan kulit perempuan. Kopi selain mengandung kafein, juga memiliki kandungan asam buah dan asam organik, lemak, alkaloid, mineral, potasium, magnesium dan besi yang berguna untuk kecantikan kulit. Pada artikel ini akan saya bagi informasi terkait manfaat kopi bagi kecantikan dan cara penggunaannya.

Kopi untuk Wajah

Manfaat Kopi bagi Kecantikan

Berikut ini adalah beberapa manfaat kopi bagi kecantikan:
  1. Memperbaiki sirkulasi darah dan memecah lemak di tubuh yang dapat menimbulkan selulit.
  2. Menghilangkan bekas jerawat, noda hitam dan flek.
  3. Menjaga kelembaban kulit.
  4. Memperbaiki kulit yang rusak dan mengangkat sel kulit yang mati.
  5. Menghilangkan bau badan.
  6. Menghilangkan stess.
  7. Menetralkan kulit yang teriritasi.
  8. Memberikan nutrisi pada kulit.


Cara Penggunaan Kopi

Selain manfaat kopi di atas, ada juga cara penggunaan kopi agar diperoleh manfaat-manfaat tersebut. Berikut ini adalah penggunaan kopi untuk wajah, kulit dan rambut:

Menyegarkan kulit wajah
Caranya buatlah segelas kopi lalu masukkan ke dalam cetakan es batu, dan bekukan ke dalam freezer hingga beku. Setelah membeku potonglah es kopi tersebut dan usaplah ke wajah seperti memakai lotion. Basuh dengan air bersih setelah menggunakan kopi.

Sebagai anti kerutan
Caranya encerkan satu sendok tepung gandum dengan kopi, lalu campurkan kuning telur dan aduk hingga kental. Oleskanlah masker tersebut ke wajah, dan diamkan selama 15 menit. Setelah itu bilas dengan air bersih.

Mengencangkan kulit
Caranya sekalah kulit wajah dengan kapas yang telah dibasahi dengan kopi yang telah diseduh. Selain mengencangkan wajah, larutan kopi yang dijadikan lotion tadi dapat menghilangkan kecoklatan pada kulit dan wajah.

Membuat rambut hitam
Caranya campurkanlah dua kuning telur, satu sendok rum dan dua sendok air hangat, lalu tambahkan satu sendok kopi bubuk dan minyak sayur, lalu aduk hingga rata. setelah rata oleskan masker tersebut ke rambut dan diamkan selama 5 menit. Setelah selesai bilas dengan air hangat hingga bersih.

Diperbarui pada 4 Maret 2017.
Maret 04, 2017

Tips Mengatasi Kritik Orang Lain

Apabila disuruh mencela dan mengkritik orang lain, beberapa orang mungkin akan mudah dan senang. Namun, bagaimana kalau kita berada di posisi mereka yang dikritik? Dikritik, dicela, dan dianggap bersalah, seberapa tahankah seseorang diperlakukan seperti itu?

Seseorang Marah Saat Mengkritik Orang Lain

Kalau hal itu terjadi pada kamu, kira-kira bagaimana perasaanmu saat dikecam, disindir, atau dicerca di depan banyak orang, di lingkungan masyarakat atau di manapun. Kesal, dongkol, bahkan marah sangat mungkin terjadi. Namun, seberapa dewasakah kamu dapat mengakui bahwa kritik itu justru menjadi penggerak kamu? Pernahkah kamu berpikir positif di tengah-tengah kemarahan kamu ketika sedang dikritik? Sebenarnya kritik dapat mencerminkan dua hal, pertama mencerminkan perhatian orang lain terhadapmu, atau kedua mencerminkan ketidak-pahaman orang lain terhadap dirimu. Termasuk golongan manakah kritik yang kamu dapat?

Bila pikiran-pikiran baik itu hampir tidak pernah terlintas di benakmu, mungkin beberapa tips berikut ini berguna agar kamu dapat menahan kritik orang lain.

1. Jangan Cepat Marah

Siapa yang tidak kesal atau marah jika mendapat kritik yang pedas? Setiap orang berhak melontarkan pendapat tentang kamu, begitu pula sebaliknya. Apabila kamu kesal atau marah maka marahlah dilain waktu. Saat mendapat kritik kamu perlu merenung terlebih dahulu dan segarkan pikiranmu segera agar terhindar dari hal-hal yang membuat kamu marah.

2. Jangan Takut untuk Mengakui

Pernahkah kamu berjumpa dengan orang yang kebal setelah dikritik berulang kali, dan tetap melakukan hal yang sama? Memang ada banyak alasan mengapa orang mengacuhkan kritik orang lain terhadapnya. Namun, salah satu yang kerap menjadi sebab mengapa orang itu tak hirau dengan kritik adalah dia menutup diri dan tidak mengakui kesalahannya atau bisa juga dia terlalu yakin dengan apa yang dilakukannya. Paling tidak seseorang dapat mengakui bahwa dia melakukan kesalahan dan perlu mengubahnya menjadi lebih baik, meski memerlukan waktu. Dengan mengakui kritik secara terbuka, kamu akan terlihat lebih simpatik. Bersikaplah empati agar kamu dapat bersikap secara tepat dalam menghadapi suatu kritik.

3. Mintalah Kritik yang Spesifik

Setelah mengakui bahwa kemungkinan kritik yang dilontarkan orang lain adalah hal yang ada benarnya, maka kamu akan memiliki keinginan untuk belajar bagaimana orang lain ingin kamu bersikap. Akan tetapi ada baiknya kamu meminta orang lain agar mengkritik dan memberimu saran secara lebih spesifik agar kamu dapat benar-benar mengerti apa yang sebenarnya masalah orang lain terhadap dirimu.


4. Jangan Balas Mengkritik

Menyikapi kritik bukan berarti harus membalas kritik dengan lebih pedas. Apabila dikritik maka berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk berubah. Membalas kritik dengan kritikan balik alan menyulut perbedaan dan pertentangan. yang menyebabkan debat. Balaslah kritik dengan hal-hal baik yang menunjukan keseriusan mu untuk berkembang lebih baik. Kalau kamu ingin memberi kritik balasan usahakan jangan secara langsung, namun tunggu beberapa waktu saat emosionalmu stabil dan kamu unggul dalam hal yang akan kamu kritik tersebut.


5. Mintalah Saran yang Konstruktif

Menghadapi kritik perlu suatu tindakan yang benar, terkadang kita ingin mengubah perilaku, tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Mungkin saja orang lain mengetahui jalan keluarnya, jadi sebaiknya kita bicarakan kepada orang yang terdekat, orang yang baik.

Diperbarui pada 4 Maret 2017.

Tentang Kami

authorHalo, selamat datang di situs Vidhianjaya. Situs ini dikelola oleh admin yang juga merupakan seorang pendidik dari sekolah vokasi / kejuruan di bidang teknologi dan rekayasa dan Duta Teknologi Kemendikbudristek. Selain sebagai pendidik, kami juga aktif sebagai penulis, konten kreator, penggiat literasi dan digital, serta penggerak organisasi di bidang pendidikan. Kami suka berkarya, berkreasi, dan berbagi dalam banyak hal, terkhususnya bidang pendidikan, literasi, teknologi, sains, digital, dan informasi.
Selengkapnya →



Subscribe Channel

Video Pilihan