Ini Tempat Paling Penuh Petir di Dunia - Vidhian Jaya

Kamis, 26 Januari 2017

Ini Tempat Paling Penuh Petir di Dunia

Anda tahu pepatah, “petir tidak pernah menyambar tempat yang sama dua kali”? Sekarang lupakanlah hal tersebut. Pasalnya pada suatu malam, di salah satu danau di Venezuela menjadi tempat dari ribuan petir yang dapat menyambar setiap jamnya.
Badai Petir di Venezuela
Badai Petir di Venezuela
(Kredit: Dogonews)

Fenomena hujan petir tersebut dikenal sebagai Beacon dari Maracaibo, petir Catatumbo atau istilah berlebihannya seperti “badai yang kekal”. Sebutan tersebut mungkin berlebihan tetapi mungkin juga itu layak untuk menggambarkan kondisi di mana sungai Catatumbo yang bertemu danau Maracaibo terdapat rata-rata 260 hari ber-badai per tahun.

Di sana langit malam secara teratur selama sembilan jam diterangi oleh ribuan kilatan listrik yang dihasilkan secara alami.

Badai musim panas cukup familiar bagi kebanyakan orang tapi sepanjang khatulistiwa, di mana suhu lebih tinggi, langit bergemuruh sepanjang tahun. DR Kongo di Afrika Tengah dikenal sebagai ibukota badai dunia di mana desa pegunungan Kifuka, dengan 158 kilatan petir per kilometer persegi setiap tahun. Tempat tersebut dianggap sebagai tempat paling berpetir di Bumi. Itu sampai data yang lebih rinci dianalisis.

Tahukan Anda? Petir hampir tidak pernah menyerang kutub utara atau kutup selatan.

Pada tahun 2014, angka resmi dari NASA mengungkapkan bahwa lembah Brahmaputra dari India timur memiliki tingkat kilatan petir bulanan tertinggi antara bulan April dan Mei saat aktivitas guntur mengantar musim hujan tahunan.

Tapi Danau Maracaibo di Venezuela lah yang menduduki tempat di Guinness Book of World Records untuk “konsentrasi petir tertinggi” dengan 250 kilatan petir per kilometer persegi setiap tahun. Badai mereda saat musim kering di bulan Januari dan Februari dan yang paling spektakuler terjadi saat puncak musim hujan sekitar bulan Oktober. Pada saat tersebut anda dapat melihat rata-rata 28 kilatan petir setiap menit.
Sebuah Pantai Melengkung dapat Mendorong Sambaran Petir
Sebuah Pantai Melengkung dapat Mendorong Sambaran Petir
(Kredit: Ben)

Para ahli telah menyelidiki beberapa alasan untuk wilayah yang secara unik menjadi tempat intens terjadinya badai selama beberapa dekade ini. Pada tahun 1960, ada anggapan bahwa adanya deposit uranium di batuan dasar menarik sambaran petir. Sedangkan baru-baru ini, para ilmuwan mengusulkan konduktivitas udara di atas danau terdorong oleh kelimpahan metana dari ladang minyak di bawahnya.

Namun teori tersebut belum cukup terbukti, jadi untuk saat ini pertunjukan rekor cahaya petir tersebut dikaitkan pada kombinasi potensi antara topografi dan pola angin.

“Banyak dari hotspot petir terikat pada kondisi medan seperti lereng pegunungan, garis pantai yang melengkung, dan kombinasi keduanya,” ungkap Dr Daniel Cecil, salah satu tim peneliti petir dari Badan Pusat Hidrologi dan Iklim Dunia.

“Memiliki ketidakteraturan seperti itu di dataran dapat membantu menghasilkan pola angin dan pemanasan atau pola pendinginan yang akan meningkatkan kemungkinan badai petir."

Di Barat Laut Venezuela, danau terbesar di Amerika Selatan mengalir melewati kota Maracaibo untuk bergabung dengan Laut Karibia. Terletak di cabang dari Andes, sehingga dikelilingi pada tiga sisi lainnya oleh punggung gunung yang tinggi. Pada siang hari, matahari tropis yang panas menguapkan air dari danau dan mengelilingi lahan basah. Semakin mendekati malam, pertukaran angin dari laut mendorong udara hangat menuju ke udara dingin mengalir dari pegunungan. Udara panas naik dan membentuk gumpalan awan kumulonimbus padat yang menjulang tinggi hingga mencapai 12 km (39.000 kaki).

Awan badai khas tersebut mungkin terlihat lembut dari luat tetapi di dalamnya pertempuran berkobar. Di mana tetesan air di udara lembab yang naik bertabrakan dengan kristal es di udara dingin, muatan listrik statis terbentuk dan badai petir dilepaskan.

Listrik statis dilepaskan dalam petir zig-zag yang menghantam tanah, melewati antara awan atau cahaya kilat di dalamnya. Guntur itu sendiri adalah gelombang kejut dari suara yang terbentuk ketika panas dari kilat (dimana dapat tiga kali lebih panas ketimbang permukaan matahari) tiba-tiba mengkompresi udara disekitarnya. Bersamaan dengan suara dan visual adalah efek khusus dari hujan lebat dan hujan es.

Petir Catatumbo cukup terang hingga dapat dilihat dari jarak 400 km (250 mil) jauhnya dan pelaut kolonial mengatakan menggunakannya untuk navigasi. Kekuatan dan durasi badai telah menginspirasi banyak kisah tetapi saksi mata mengklaim bahwa petir tersebut berwarna-warni yang merupakan tipuan cahaya.

Saat melewati debu atau uap air, bagian dari cahaya putih terserap atau terdifraksi sehingga muncul warna yang berbeda. Ada juga laporan dari hal tersebut yang dipendam tetapi hal itu merupakan trik perspektif lain. Kecepatan lambat suara dibandingkan dengan cahaya berarti guntur mungkin tidak mencapai pengamat yang jauh.
Tucson, Arizone Merupakan Tempat Berlistrik
Tucson, Arizone Merupakan Tempat Berlistrik
(Kredit: Robert Harding World Imagery/ Alamy)

Jika anda bertanya-tanya bagaimana para ilmuwan merekam semua data petir mereka, anda dapat menempatkan ide layang-layang dan kunci di pikiran anda. Benjamin Franklin mungkin telah terkenal membuktikan sifat listrik dari petir dengan peralatan itu tetapi di era modern dengan teknologi yang lebih canggih telah memungkinkan kita untuk mengamati dari jarak yang aman - ketinggian 402,5 km (250 mil) tepatnya.

Selama 17 tahun, instrumen di papan Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), sebuah proyek bersama antara NASA dan Japan Aerospace Exploration Agency, mengumpulkan banyak data meteorologi dengan satelit yang mengorbit bumi. Ini termasuk Lightning Image Sensor yang mencatat kilatan cahaya di langit tropis. Dengan data ini ilmuwan mampu menghasilkan peta hotspot (titik) petir dunia.

“Bagi saya, generasi satelit cuaca selanjutnya adalah hal yang sangat menarik,” kata Dr Cecil, saat TRMM kehabisan bahan bakar dan kembali ke Bumi.

“Dalam beberapa tahun ke depan, ada rencana untuk instrumen pemetaan petir di beberapa satelit geostasioner yang berbeda yang ditempatkan di atas bagian-bagian berbeda di seluruh dunia. Ini akan memberikan kita pengukuran kontinyu terhadap aktivitas petir, bukan snapshot singkat seperti yang telah kita lihat dari satelit sebelumnya di orbit rendah bumi.”

Kemampuan untuk memprediksi badai menjadi semakin penting saat populasi dunia tumbuh, terutama di negara-negara berkembang di mana orang lebih cenderung untuk bekerja di luar rumah dan tidak memiliki proteksi petir yang cukup. Untuk membantu kita memahami di mana di dunia petir bakal menyambar, selain itu badai juga akan turut dianalisis.

The World Wide Lightning Location Network (WWLLN) mencakup sensor sensor berdasar pada 70 universitas dan lembaga penelitian yang mengambil sinyal berfrekuensi sangat tinggi yang dipancarkan oleh petir. Prof. Robert H. Holzworth, yang memimpin jaringan dari Universitas Washington, mengatakan pengamatan berbasis massa/dasar melengkapi data satelit.

“Sistem berbasis massa dapat melihat seluruh dunia seketika dan terus menerus, sesuatu yang tidak ada sistem satelit dulu, sekarang maupun esok dapat melakukannya. Di sisi lain, untuk dapat dicatat secara elektronik dengan menggunakan gelombang radio VLF membutuhkan energi stroke petir lebih kuat.” Jadi, sistem berbasis massa global tidak dapat melihat semua stroke kecil di awan, yang mana dapat dilihat oleh satelit.

Untuk setiap pemburu badai pemula dan masih ragu untuk mengamati petir secara langsung, WWLLN menghasilkan peta real-time dari stroke petir di seluruh dunia. Sedangkan untuk para pemberani, mungkin tur ke Danau Maracaibo dapat dilakukan.

Diperbarui pada 26 Januari 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik dan bijak, menghormati satu sama lain. Terima kasih.

Tentang Kami

authorHalo, selamat datang di situs Vidhianjaya. Situs ini dikelola oleh admin yang juga merupakan seorang pendidik dari sekolah vokasi / kejuruan di bidang teknologi dan rekayasa dan Duta Teknologi Kemendikbudristek. Selain sebagai pendidik, kami juga aktif sebagai penulis, konten kreator, penggiat literasi dan digital, serta penggerak organisasi di bidang pendidikan. Kami suka berkarya, berkreasi, dan berbagi dalam banyak hal, terkhususnya bidang pendidikan, literasi, teknologi, sains, digital, dan informasi.
Selengkapnya →



Subscribe Channel

Video Pilihan